22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

1. Devatāsaṃyutta: Catatan Kaki (375)<br />

kan hanya dalam dua Lanna ms dari Thailand Utara. Karena syair<br />

itu tidak termasuk dalam edisi-edisi lainnya atau edisi SN yang<br />

diketahui, dan hampir tidak berhubungan dengan topik dialog<br />

antara Sang Buddha dan devatā tersebut, jelas bukan rujukan<br />

untuk ini; karenanya, saya tidak menerjemahkannya. Keputusan<br />

saya lebih jauh didukung oleh tidak adanya kemasan apa<br />

pun atas syair tersebut dalam Spk dan Spk-pṭ, yang menunjukkan<br />

tidak ditemukannya dalam teks apa pun yang dimiliki para<br />

komentator. Pada Ee2, p. xvii, sang penyunting berargumentasi<br />

bahwa syair ini harus “dipulihkan” untuk memberikan pertanyaan<br />

yang diajukan oleh sang deva, namun ia beranggapan bahwa<br />

sutta itu aslinya menulis kata pertama dari v.72d sebagai te<br />

yang kemudian diubah menjadi ko atau ke oleh tradisi tekstual<br />

untuk menyediakan pertanyaan. Tetapi karena ke sebagai pertanyaan<br />

membuatnya sangat masuk akal, dalam hal sintaksis<br />

maupun semantik, maka tidak ada alasan untuk menganggap<br />

tulisan aslinya adalah te, dan dengan demikian tidak perlu menambah<br />

syair baru untuk memberikan pertanyaan.<br />

54. Spk: “ Di antara mereka yang telah menjadi sangat ketagihan<br />

(ussukkajātesu): Di antara mereka yang terlibat dalam berbagai<br />

tugas, ketagihan membuat berbagai bentuk yang belum ada, dan<br />

lain sebagainya, dan menikmati apa yang telah ada.” Dalam pāda<br />

c dari syair kedua, saya membaca ke ‘dha taṇhaṃ bersama Be dan<br />

Se, dan bukannya gedhataṇhaṃ (“keserakahan dan keinginan”)<br />

dalam Ee1 & 2, dan kodhataṇhaṃ (“kemarahan dan keinginan”)<br />

dalam SS. Dalam pāda d, Ee2 membaca te lokasmiṃ bukannya ke<br />

lokasmiṃ pada edisi lain.<br />

Ussuka (Skt utsuka) berarti sangat menginginkan sekali, bersemangat,<br />

atau sibuk melibatkan diri dalam usaha mengejar sesuatu.<br />

Kata benda yang bersesuaian adalah ussukka, yang kadangkadang<br />

ditemukan di mana kata sifat akan lebih sesuai. Ussuka<br />

digunakan dalam makna pujian maupun celaan. Pada 41:3 (IV<br />

288,12 = 291,4, 302,7), kata ini muncul dalam makna pujian, yang<br />

saya terjemahkan “bersemangat”. Baca juga MN I 324,27 dan<br />

Vin I 49,19-50,8. Makna negatif—keserakahan, ambisius, atau<br />

“ketagihan” (terjemahan yang saya sukai)—ditemukan di sini

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!