22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. Devatāsaṃyutta: Catatan Kaki (357)<br />

Spk menjelaskan dua penunjuk lokāmisa, secara literal “halhal<br />

yang bersifat jasmani”: (i) kiasan (pariyāyena), menunjukkan<br />

keseluruhan lingkaran kehidupan dalam tiga alam, alam<br />

tujuan dari kemelekatan, “umpan dunia”; (ii) secara literal<br />

(nippariyāyena), menunjukkan empat kebutuhan (jubah,<br />

makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan), landasan materi<br />

untuk bertahan hidup. Untuk penggunaan kiasan sebagai āmisa,<br />

baca v. 371d, v. 480, dan 35:230; akan tetapi, dalam teks terakhir,<br />

enam objek diumpamakan sebagai mata kail daripada sebagai<br />

umpan itu sendiri.<br />

11. Vayoguṇā anupubbaṃ jahanti. Spk. Kemudaan meninggalkan<br />

seseorang yang mencapai usia pertengahan; baik usia muda<br />

maupun usia pertengahan meninggalkan seseorang yang<br />

mencapai usia tua; dan pada saat kematian, seluruh tiga tahap<br />

itu meninggalkan kita.<br />

12. Spk: Seseorang harus memotong (chinde) lima belenggu yang lebih<br />

rendah (pandangan tentang diri, keragu-raguan, cengkeraman<br />

menyimpang atas kebiasaan dan sumpah, keinginan-indria,<br />

permusuhan). Seseorang harus meninggalkan (jahe) lima belenggu<br />

yang lebih tinggi (nafsu terhadap bentuk, nafsu terhadap<br />

tanpa bentuk, keangkuhan, kegelisahan, kebodohan). Untuk<br />

memotong dan meninggalkan belenggu-belenggu ini, seseorang<br />

harus mengembangkan lebih jauh lagi lima (pañca cuttari bhāvaye),<br />

yaitu lima kekuatan spiritual (keyakinan, usaha, perhatian,<br />

konsentrasi, kebijaksanaan). Lima ikatan (pañcasaṅga) adalah:<br />

nafsu, kebencian, kebodohan, keangkuhan, dan pandanganpandangan.<br />

Seorang bhikkhu yang telah mengatasi lima ikatan<br />

ini disebut seorang penyeberang banjir (oghatiṇṇo), yaitu seorang<br />

penyeberang empat banjir (baca n. 1).<br />

Anehnya, walaupun syair-syair ini merujuk pada lima ikatan<br />

seolah-olah merupakan kumpulan ajaran standar, tidak ada<br />

kelompok lima dari saṅga ini dapat ditemukan seperti itu dalam<br />

Nikāya; lima saṅga disebutkan dalam Vibh 377, 16-18.<br />

13. Spk mengatakan, “Ketika lima kekuatan bangun, lima rintangan<br />

tidur, dan ketika lima rintangan tidur, lima kekuatan bangun,”

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!