20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Mendengar permintaan orang yang diajukan secara pantas, Touw Tay Kim lantas saja<br />

memperkenalkan Ciok dan Soe Piauw tauw kepada pemuda itu.<br />

"Aku sungguh merasa beruntung bahwa dini hari bisa berkenalan dengan saudara2 yang<br />

mempunyai nama besar dalam Rimba Persilatan" kata pula pemuda itu. "Dulu Kim to golok<br />

emas dari Ciok Piauw tauw telah merohohkan Ie yang Ngo hiang (Lima Jago Ie yang)<br />

dijalankan Sin an sedang ilmu silat toya Sam gie koen dari Soe Piau tauw juga tidak kurang<br />

tersohornya."<br />

Sebagai seorang murid yang sangat disayang oleh Thio Sam Hong pemuda itu mempunyai<br />

pengetahuan yang sangat luas mengenai didunia Kang ouw karena dia sering mendengari<br />

cerita gurunya.<br />

Dengan otak yang cerdas dan peringatan yang kuat apa yang sudah didengarnya tidak terlupa<br />

lagi sebagai Couw soe Boe tong pay yang sudah mencapai usia sembilan puluh tahun dan<br />

mempunyai pergaulan luar, Thio Sam Hong dapat dikatakan mengenal semua partai semua<br />

cabang persilatan dan semua tokoh dan segala pengalamannya serta pengetahuannya sering<br />

diceritahan kepada murid2nya. Maka itu, begitu mendengar nama Ciok dan Soe Piaaw tauw,<br />

Thio Coei San lantas saja bisa menyebutkan kepandaian yang sering diandalkan dari kedua<br />

orang.<br />

Bahwa pemuda itu mengenal kepandaian Touw Tay Kim yang namanya sudah terkenal<br />

selama puluhan tahun, bukan kejadian yang meng herankan. Tapi pengetahuannya mengenai<br />

Ciok dan Soe Piauw tauw, yaitu ahli2 silat kelas empat atau kelas lima, ada sedikit luar biasa.<br />

Tak usah dikatakan lagi, pujian yang diucapkan dengan nada sungguh2 itu, menggirang kan<br />

sangat hatinya ketiga pemimpin piauw hang itu.<br />

"Cong piauw tauw" kata Ciok piauw tauw. "Hari itu secara kebetulan adalah hari ulang tahun<br />

orang tua itu. Menurut pendapatku, memang pantas jika kita naik keatas untuk menberi<br />

selamat panjang umur."<br />

"Benar," kata Thio Coei San. "Sesudah kalian datang kesini. kami harus memenuhi tugas<br />

sebagai tuan rumah. Beberapa saudara seperuruanku adalah orang2 yang sangat suka bergaul.<br />

<strong>Mar</strong>ilah, aku mengundang kalian menginap semalam dua malam."<br />

Sesudah mendengar pembicaraan itu, Touw Tay Kim mendapat lain pikiran. "Bagaimana dia<br />

bisa tahu begitu tegas mengenal Ciok dan Soe Piauw tauw?" tanya didalam hati. Dalam hal ini<br />

mungkin terdapat lain latar belakang. Apakah karena perbuatannya yang tak mengenal adat<br />

keenam orang yang tadi sudah ditegur oleh gurunya yang memerintahkan pemuda ini<br />

menghaturkan maaf dan mengundang kita?" Memikir begitu, hatinya jadi lebih lega. Ia<br />

tertawa seraya berkata: "Kalau saudara seperguruanmu sama ramah tamahnya seperti Thio<br />

Ngo hiap, sedari tadi kami sudah naik keatas gunung."<br />

"Apa?" menegasi Coei San dengan suara heran. "Apakah Cong piauw tauw sudah bertemu<br />

dengan saudara seperguruanku? Yang mana?"<br />

Touw Tay Kim kembali menduga pemuda itu ber-pura2. "Hari ini, rejekimu sangat besar,"<br />

jawabnya. "Dalam seharian saja, aku su dah bertemu dengan hampir semua anggauta dari Boe<br />

tong Cit hiap."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 100

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!