20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dalam makan minum itu, kawan2 Cie Tat memperlakukan Bie Kie bukan seperti anak2 biasa.<br />

Setelah mendengar kesatriaan si-bocah yang rela mengorbankan jiwanya sendiri untuk<br />

menolong sesama manusia, mereka menghormati anak itu yg dianggapnya sebagai seorang<br />

sahabat yg berharga.<br />

Sesudah makan kenyang, tiba2 Teng Ji menghela napas. Hai! Sudah lama sekali bangsa Han<br />

ditindas oleh penjajah asing, katanya.<br />

Sampai kapan bencana kelaparan ini baru bisa lewat?<br />

Hampir separuh penduduk Hong yang sudah mati kelaparan, kata Hoa In. Kurasa dilain<br />

tempat pun keadaan tidak lebih baik. Daripada mati konyol, lebih baik kita mengadu jiwa<br />

dengan Pat-coe, (Pat coe Orang Mongol yang pada waktu itu berkuasa di Tiongkok).<br />

Benar! teriak Cie Tat. Sungguh kecewa jika sebagai laki2 sejati tidak bisa menolong sesama<br />

manusia yg memerlukan pertolongan.<br />

Tak salah, menyambungi Tong Ho. Kita pun tengah menghadapi kebinasaan. Hari ini kita<br />

bisa makan kenyang karena berhasil mencuri kerbau. Apa besok kita bisa mencuri lagi?<br />

Makin bicara mereka makin sengit dan makin hebat mencaci penjajah.<br />

Sudahlah! kata Coe Cian Ciang. Kita mencaci Tat Coe disini, tapi selembar rambut Tat Coe<br />

tidan bergeming. Jika kau benar-benar lelaki tulen, mari kita <strong>membunuh</strong> Tat Coe!<br />

Dengan serentak Thong Ho dan yang lain2 melompat bangun. Bagus! <strong>Mar</strong>i ,mari..teriak<br />

mereka.<br />

Coe Taoko, Cie Tat Kau berusia paling tua dan semua bersedia untuk mendenar segala<br />

perintahmu.<br />

Coa Cian Ciang tidak menolak, Mulai hari ini kita sama2 hidup dan sama2 mati, katanya. Ada<br />

rejiki sama2 makan ada bahaya sama2 tanggung. Mereka mengangkat cawan lalu meneguk<br />

kering isinya. Sesudah itu, mereka menghunus golok membacok ujung meja sebagai sumpah<br />

setia kawan.<br />

Poei Hwei yg tak tahu apa artinya itu semua, jadi ketakutan dan memeluk Boe Kie.<br />

Thay soehoe memesan supaya aku tidak bergaul dengan orang2 Beng Kauw, kata Boe Kie<br />

dalam hati. Tetapi perbuatan beberapa orang Beng Kauw seperti Siang Goe Goen Taoko, Cie<br />

Taoko dan kawan2nya, banyak lebih mulia daripada sepak terjang manusi2 seperti Kan Ciat<br />

dan Sie Kong Wan yang menjadi anggota dari partai2 jurus bersih. Thio Sam Hong adalah<br />

orang yang paling dihormatinya. Tapi sekarang sesudah mendapat pengalaman pahit getir,<br />

didalam hati kecilnya ia merasa, bahwa pandangan orang tua itu tidak tepat seluruhnya. Tapi<br />

biar bagaimana jua, aku tidak dapat melanggar pesanan Thay soehoe, pikirnya.<br />

Seseorang gagah tidak menjilat ludah sendiri. Kata Coe Coan Ciang. Sekarang sesudah makan<br />

kenyang, kita boleh lantas bertindak. Hari ini Thio Wan gwee mengadakan pesta dalam<br />

gedungnya untuk menjamu Tat-coe. <strong>Mar</strong>i kita binasakan mereka!<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 504

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!