20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dengan menyaksikan penderitaan Sian Ie Thong, mereka baru tahu lihainya Kim Cam Kouw<br />

Tok.<br />

Apa kau tahu cara bagaimana racunmu berbalik makan tuan? Tanya Boe Kie.<br />

Bunuh aku! Bunuhlah! Aku tak tahu, teriaknya sambil bergulingan.<br />

Kau melepaskan racun itu kepadaku, tapi aku berhasil menolaknya dengan menggunakan<br />

lweekang dan lalu balas menghantam kau, kata Boe Kie. Sekarang apa lagi yang mau<br />

dikatakan olehmu?<br />

Ya! Pembalasan! Pembalasan! jeritnya seraya mencengkram tenggorokannya untuk mencoba<br />

bunuh diri. Tapi te<strong>naga</strong>nya habis. Sekuat te<strong>naga</strong>nya ia coba membenturkan kepala di tanah,<br />

tapi ia gagal lagi. Disinilah lihainya Kim Cam Kouw Tok. Pancaindera si korban makin tajam,<br />

tapi te<strong>naga</strong>nya habis, sehingga mau hidup tidak bisa, mau matipun tidak mungkin.<br />

Darimana Sian Ie Thong mendapat racun itu?<br />

Pada waktu mau menghembuskan napasnya yang penghabisan, karena cintanya yang tiada<br />

terbatas, Ouw Ceng Yo telah memohon kepada Ouw Ceng Goe, supaya kakak itu suka<br />

melindungi Sian Ie Thong. Karena terpaksa, sang kakak memberi janjinya. Isteri Ouw Ceng<br />

Goe, Ouw Lan Kouw, gusar dan diam-diam meracuni Sian Ie Thong dengan Kim Cam Kouw<br />

Tok. Belakangan, sebab sudah berjanji, Ouw Ceng Goe menolong juga manusia itu. Sian Ie<br />

Thong ternyata licik luar biasa. Waktu berobat di rumah Tiap Kok Ie Sian, selagi orang<br />

meleng, ia mencuri dua pasang ulat sutera emas yang lalu dipiara menurut peraturan dan<br />

dibuat menjadi bubuk racun. Kemudian ia memasang alat rahasia di kipasnya untuk<br />

menyimpan racun itu, yang bisa disembur keluar dengan bantuan te<strong>naga</strong> dalamnya.<br />

Tadi, karena ditindih dengan lweekang Boe Kie, ia tak bisa bergerak. Tapi begitu lekas<br />

pemuda itu menarik pulang tekanannya, ia segera saja melepaskan racun. Untung besar Boe<br />

Kiememiliki lweekang yang sangat kuat. Pada detik yang berbahaya, mereka menahan napas,<br />

mengerahkan semua hawa tulen dan bahkan bisa menyembur balik racun itu ke badan Sian Ie<br />

Thong. Kalau badannya kurang kuat, maka yang akan menjerit-jerit bukannya Sian Ie Thong,<br />

tapi ia sendiri.<br />

Sesudah mempelajari Tok Kang dari Ong Lan Kouw, Boe Kie tahu lihainya Kim Cam Kouw<br />

Tok. Diam-diam ia mengalirkan hawa tulen di seluruh badannya dan setelah merasakan<br />

sesuatu yang luar biasa, barulah hatinya lega. Melihat penderitaan Sian Ie Thong, di dalam<br />

hatinya merasa kasihan.<br />

Menolong, aku akan menolong, tapi dia harus lebih dahulu mengakui segala kedosaannya,<br />

pikirnya. Maka itu ia lantas saja berkata, Aku tahu cara mengobati orang yang kena racun<br />

Kim Cam Kouw Tok. Tapi sebelum ditolong, kau harus menjawab sejujurnya setiap<br />

pertanyaanku. Jika kau berdusta aku takkan memperdulikan kau lagi. Kau akan menderita<br />

tujuh hari tujuh malam, sehingga dagingmu rusak dan tulang-tulangmu kelihatan.<br />

Walaupun terpaksa, otak Sian Ie Thong tetap tenang. dahulu Ong Lan Kouw pernah<br />

mengatakan dagingku akan rusak dan tulang-tulangku kelihatan, sesudah aku menderita tujuh<br />

hari tujuh malam, Katanya di dalam hati. Bagaimana bocah itu bisa tahu? Tapi ia tak percaya<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 775

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!