20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tak kepalang kagetnya Boe Kie. Ia segera menotok beberapa hiat dan mengurut tubuh In Lie<br />

Heng untuk menyadarkannya. Sambil menengok kepada Jie Thay Giam ia bertanya,<br />

Samsoepeh, apa kesakitan terasa di bagian tubuh yang patah?<br />

Benar, tapi itu masih tak apa, jawabnya. Yang lebih hebat lagi, rasa sakit di dalam perut<br />

seperti seperti digigit berlaksa kutu.<br />

Boe Kie mencelos hatinya. Kalau benar keterangan itu, sang paman sudah pasti kena racun<br />

hebat. Liok siok, apa yang dirasai Liok siok? tanyanya kepada In Lie Heng yang sudah<br />

tersadar.<br />

Yang merah, yang ungu, yang hijau, kuning putih, biru indah sungguh! banyak sekali bolabola<br />

kecil menari-nari sungguh indah lihatlah lihatlah!... kau lihatlah.<br />

Ah! teriak Boe Kie. Ia merasa seakan2 disambar halilintar, sehingga hampir-hampir ia jatuh<br />

pingsan. Mengapa? Karena ia ingat keterangan dalam Tok keng (kitab tentang racun) dari<br />

Ong Lan Kauw, yang antara lain berbunyi seperti berikut.<br />

Cit ciong Cit hoa ko dibuat daripada tujuh macam serangga dan tujuh macam bunga beracun.<br />

Orang yang kena racun itu lebih dahulu merasakan sakit di dalam perut, seperti digigit<br />

serangga. Kemudian, ia seperti melihat macam2 warna yang indah, seperti 7 macam bunga<br />

yang berterbangan kian kemari. Dari sekian banyak serangga dan bunga beracun, orang dapat<br />

memilih tujuh macam serangga dan tujuh macam bunga2 beracun untuk membuat Cit ciong<br />

Cit hoa ko. Yang paling hebat ialah empatpuluh sembilan macam campuran itu dengan<br />

perubahan2nya yang tak kurang dari enampuluh tiga macam. Racun koyo itu hanya dapat<br />

dipunahkan dengan menggunakan racun juga.<br />

Keringat dingin membasahi baju Boe Kie. Ia tahu, bahwa ia sudah kena dijebak Tio Beng dan<br />

bahwa koyo di dalam botol itu bukan lain daripada Ciat ciong Ciat hoa ko. Mengingat<br />

kekejaman Tio Beng, ia bergidik. Dalam memasang jebakan, perempuan itu tidak merasa<br />

segan untuk melebur racun di tubuh kedua orang sebawahannya, untuk mengorbankan jiwa<br />

jago-jagonya yang berkepandaian tinggi.<br />

Dengan cepat Boe Kie membuka kain pembalut dan dengan arak mencuci koyo racun yang<br />

melekat di kaki dan tangan kedua pamannya. Melihat paras muka pemuda itu, Poet Hwie<br />

tahu, bahwa sesuatu yang hebat telah terjadi. Tanpa malu-malu lagi, ia segera bantu mencuci<br />

kaki dan tangan In Lie Heng. Sesudah koyo bersih, ternyata warna hitam sudah masuk ke<br />

dalam daging dan tidak dapat dihilangkan lagi.<br />

Boe Kie tidak berani sembarangan menggunakan obat. Ia hanya memberikan obat untuk<br />

menahan sakit dan menentramkan semangat kepada kedua pamannya. Sesudah itu, dengan<br />

tindakan limbung ia bertindak keluar dari kamar Jie Thay Giam. Rasa kaget, kuatir dan malu<br />

memenuhi dadanya. Tiba-tiba kedua lututnya lemas dan ia roboh sambil menangis.<br />

Poet Hwie memburu. Boe Kie koko! Boe Kie koko! teriaknya dengan air mata bercucuran.<br />

Aku sudah <strong>membunuh</strong> Sampeh dan Liok siok!... katanya dengan suara putus harapan. Pada<br />

detik itu, ia sama sekali tidak melihat jalan untuk menolong jiwa kedua pamannya. Cit ciong<br />

Cit hoa ko dapat dibuat menurut ratusan cara. Siapapun jua tak akan tahu serangga macam<br />

apa dan bunga apa yang digunakan dalam membuat koyo itu. Untuk memunahkan racun itu,<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 917

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!