20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Mendengar perintah sang isteri, Ho Ciang-boen segera melontarkan pedangnya jauh2. Sambil<br />

membuang goloknya, si jangkung menjambret leher Boe Kie. Ia merasa telapak tangannya<br />

menyentuh benda keras dan ia segera mencengkeram. Sedetik kemudian ia terkesiap, sebab<br />

yang dicengkeramnya bukan lain daripada gagang goloknya sendiri yang dipulangkan oleh<br />

Boe Kie dengan menggunakan Kian-koen Tay-lo-ie Sin Kang.<br />

Aku tak mau menggunakan senjata! teriak si jangkung seraya melemparkan lagi goloknya.<br />

Boe Kie miringkan badan dan menangkap pula senjata itu yang sekali lagi dipulangkan ke<br />

tangan lawan. Kejadian itu terulang beberapa kali. Dalam kaget dan kagumnya si jangkung<br />

tertawa terbahak-bahak. Bangsat bau, kau benar-benar mempunyai ilmu siluman! teriaknya.<br />

Sementara itu, si kate dan suami isteri Ho sudah menyerang dengan tangan kosong. Ilmu silat<br />

tangan kosong dari Hwa san dan Koen loen tidak kalah hebatnya dari ilmu silat dengan<br />

memakai senjata. Tapi pemuda itu licin bagaikan ikan di air. Pada detik-detik berbahaya, ia<br />

selalu bisa menyelamatkan diri, akan kemudian balas menyerang. Sampai di situ, keempat<br />

jago mengerti bahwa mereka tak akan bisa mendapat kemenangan.<br />

Bangsat bau! Awas senjata rahasia! teriak si jangkung. Ia mendehem dan menyembur Boe<br />

Kie dengan riaknya. Boe Kie berkelit dan dengan menggunakan kesempatan itu, si jangkung<br />

melontarkan goloknya. Tiba-tiba ia berteriak, Celaka! Maaf! Apa yang sudah terjadi? Dengan<br />

tangan kiri Boe Kie mengibas riak itu yang berbalik dan mampir di dahi Pan Siok Ham.<br />

Si ratu Koen loen jadi kalap. Sekarang ia nekad. Ia mengambil keputusan untuk mati<br />

bersama-sama Boe Kie. Sambil mementang sepuluh jarinya dan berdiri di belakang Boe Kie<br />

untuk mencegat jalan mundur pemuda itu. Melihat kesempatan baik, Ho Thay Ciong juga<br />

menubruk. Ia merasa pasti kali ini bocah bau itu tak akan bisa meloloskan diri.<br />

Seraya bersiul nyaring, badan Boe Kie mendadak melesat ke atas dan begitu berada di tengah<br />

udara, ia mengerahkan Kian koen Tay lo Ie Sin kang dan mengibas kedua tangannya dengan<br />

gesit dan cekatan. Sesudah itu ia lantas memutar badan dan dengan gerakan yang sangat indah<br />

tubuhnya melayang ke muka bumi dan hinggap pada jarak kurang lebih setombak dari tempat<br />

semula.<br />

Hasil perbuatan Boe Kie sangat menakjubkan!<br />

Ho Thay Ciong memeluk pinggang isterinya, Pan Siok Ham mencengkeram pundak sang<br />

suami, sedang si kate dan si jangkung juga saling peluk erat-erat. Sesudah berkutat sejenak,<br />

keempat jago itu sama-sama roboh.<br />

Dilain detik suami isteri Ho mendusin dan dengan paras muka kemerah-merahan mereka<br />

melompat bangun.<br />

Mampus kau! teriak si jangkung. Celaka! sial!...<br />

Lepas! seru si kate.<br />

Dengan malu bercampur gusar, kedua kakek itu pun berbangkit.<br />

Bangsat bau! teriak si jangkung. Ini bukan pieboe. Kau menggunakan ilmu siluman. Kau<br />

bukan enghiong.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 793

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!