20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kwee Siang memberontak sekuat te<strong>naga</strong>. "Lepaskan aku!" teriaknya. "Cring!" serupa benda<br />

jatuh dari saku sinona.<br />

"Toahweeshio, apa benar2 kau tak mau melepaskan diriku ?" serunya dengan suara ke<br />

takutan.<br />

Boe sek Siansoe adalah seorang berlibat yang berilmu tinggi dan yang mencintai segenap<br />

makhluk Tuhan. Maka itu, mendengar suara sinona cilik, is lantas saja tertawa ter bahak2.<br />

"Nona kecil, loolap sudah berusia lanjut dan pantas menjadi kakekmu," katanya seraya<br />

tersenyum. "Apa kau masih perlu merasa takut ?" Sehabis berkata begitu, dengan<br />

menggunakan te<strong>naga</strong> yang diperhitungkan, ia melontarkan tubuh sinona kira2 dua tombak<br />

jauhnya dan kedua kaki Kwee Siang hinggap dimuka bumi tanpa kurang suatu apa.<br />

Sebagai ksatria yang tak akan menjilat ludah sendiri. Boe sek segera manggutkan kepalanya<br />

untuk mengaku kalah. Selagi kepalanya mengangguk, tiba-tiba ia melihat serupa benda hitam<br />

diatas tanah dan benda itu adalah sepasang Lohan (pendeta yang berilmu tinggi) yang terbuat<br />

daripada besi.<br />

"Toahweeshio, apa kau mengaku kalah ?" tanya Kwee Siang.<br />

Boe sek mengangkat mukanya yang berseri-seri dan seraya tertawa girang, ia menjawab.<br />

"Bagaimana aku bisa kalah dari seorang bocah cilik? Aka tahu, ayahmu adalah Tay hiap<br />

Kwee Ceng, ibumu Liehiap Oey Yong dan majikan pulau Thoa hoa adalah kakekmu.<br />

Ayahandamu memiliki kepandaian yang beraneka ragam, karena ia pernah berguru dengan<br />

Kanglam Citkoay, dengan Kioe-cie sin-kay, tokoh-tokoh Coancien pay dan lain lain partai<br />

lagi. Kwee Jie kaouwnio, kau adalah putrinya pendekar kelas satu pada jaman ini sehingga<br />

tidaklah heran, jika kau memiliki kepandaian luar biasa."<br />

Kwee Siang kemekmek, ia tak pernah mimpi akan mendengar jawaban begitu.<br />

Melihat paras bingung dimuka sinakal, sambil tertawa geli Boe sek membungkuk dan<br />

menjemput dua Lo han besi itu.<br />

"Kwee Jie kouwnio, aku si pendeta tua tak boleh mendustai seorang bocah cilik," katanya.<br />

"Aku bernasil menebak asal usulmu karena melihat sepasang Lo Han besi ini. Apa Yo<br />

Tayhiap baik ?"<br />

"Apa kau pernah berjumpa dengan Toako dan Liong cici?" ia balas menanya. "Aku datang<br />

kemari justru untuk mendengar-dengar tentang mereka. Kau mungkin belum tahu, bahwa<br />

toakoku dan Liong sudah merangkap menjadi suami istri."<br />

Boe sek mengangguk beberapa kali, "Pada beberapa tahn yang lalu, Yo Tayhiap pernah<br />

datang berkunjung kekuil kami untuk beberapa hari dan aku merasa sangat cocok<br />

dengannya," menerangkan si tua. "Belakangan kami mendengar, bahwa ia membinasakan<br />

kaizar Mongol diluar kota Siangyang, sehingga namanya menggetarkan seluruh dunia. Waktu<br />

menerima warta itu, kami semua merasa girang bukan main. Tapi sekarang kami tak tahu,<br />

dimana ia berada. Ah. Kalau begitu ia sudah menikah. Aku berani memastikan, bahwa<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 18

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!