20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dimana saat satu sinar hitam dan 2 sinar putih segera mengepung Boe Kie. Pemuda itu tak<br />

bersenjata, tapi sedikitpun ia tak merasa keder. Ia justru ingin menjajal kepandaiannya. Ia<br />

ingin mengetahui apakah dengan tangan kosong ia bisa melayani ke-2 musuh yang lihay itu.<br />

Dalam kegusarannya, Hian beng jie lo menggunakan senjata yang jarang sekali mereka<br />

gunakan. Selama hidup mereka sangat mengandalkan senjata itu yang dapat digunakan untuk<br />

menyerang musuh dengan pukulan2 aneh. Nama mereka atau lebih tepat nama julukan<br />

mereka telah didapatkan dari senjata itu. Lok kak Toan thung dan Ho swee Siang pit (Tongkat<br />

pendek yang menyerupai tanduk menjangan dan sepasang pit yang menyerupai patuk burung<br />

ho) dan sebagai ringkas mereka menggunakan nama Lok Thung Kek (si pit burung ho).<br />

Dengan memusatkan seluruh perhatian dan semangatnya, Boe Kie melayani ke-2 musuh itu.<br />

Untuk menyelamatkan diri dari serangan2 musuh luar biasa ia menggunakan ilmu ringan<br />

badan yang paling tinggi. Tapi untuk sementara waktu, ia belum benar2 memahami pukulan2<br />

kedua kakek itu yang benar2 aneh. Dengan demikian biarpun ia berkepandaian cukup untuk<br />

membela diri, ia tak bisa mendapat kemenangan dalam waktu cepat.<br />

Sementara itu, begitu Boe Kie bertempur melawan hian beng jie lo, Tio Beng menepuk<br />

tangan 3 kali dan 3 orang lantas saja menerjang Yo Siauw, 4 orang meyerang Wie It Siauw,<br />

sedang 2 orang membekuk Cioe Cie Jiak. Dalam sekejap Yo Siauw mwlukai lawan dengan<br />

pedangnya. Wie It Siauw merubuhkan 2 orang dengan pukulan Bian Ciang. Tapi jumlah<br />

musuh terlalu banyak. Roboh satu maju 2. Boe Kie yang sedang dikepung tak bisa<br />

memberikan pertolongan. Andaikata mereka bertiga ingin melarikan diri, mereka masih bisa<br />

berbuat begitu. Tapi kalau mau mengajak Cioe Cie Jiak mereka takkan bisa melakukan itu.<br />

Jilid 52_________________<br />

Makin lama keadaan pihak Boe Kie jadi makin jelek. Mereka bingung dan makin bingung,<br />

mereka makin terdesak.<br />

Sekonyong2 Tio Beng membentak. Semua berhenti!<br />

Hampir berbareng, semua jagonya nona Tio melompat keluar dari gelanggang.<br />

Yo Siauw segera memasukkan pedangnya kedalam sarung, sedang Wie It Siauw<br />

memulangkan golok yg dirampasnya kepada pemiliknya. Sesudah itu sambil tertawa<br />

terbahak2 mereka berdiri dibelakang Boe Kie. Orang2 sebawahan Tio Beng yg berkepandaian<br />

tinggi Kouw Tauw Too dan yang lain2 banyak yg belum turun ke gelangang. Apabila mereka<br />

menyerbu, Boe Kie bertiga pasti takkan bisa mempertahankan diri. Bahwa dalam menghadapi<br />

bahaya kedua pemimpin Bengkauw itu masih bisa tertawa sudah membangkitkan rasa kagum<br />

dalam hatinya semua orang. Sementara itu dengan rasa kuatir Boe Kie melihat seorang pria yg<br />

menudingkan sebatang pisau ke punggung Cioe cie Jiak.<br />

Thio kongcu, sam wie (ketiga tuan) pergilah, kata nona Cioe. Aku merasa sangat berterima<br />

kasih akan maksud sam wie yg mulia.<br />

Thio Kongcu, kata Tio Beng sambil tersenyum. Aku sungguh merasa kasihan terhadap nona<br />

yg begitu cantik. Apakah Cioe Kouwnio gadis idam2an mu?<br />

Paras muka Boe Kie lantas saja berubah merah. Cioe Kouwnie dan aku sudah saling<br />

mengenal sejak kecil katanya. Diwaktu kecial aku telah dipukul oleh manusia itu, ia<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 949

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!