20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Goan Tin meniru teriakan Soemoynya dengan suara perlahan, tapi nadanya menyeramkan,<br />

sehingga semua orang jadi bergidik.<br />

Sesudah berdiam sejenak. Ia berkata pula, Sebab Yo Soeheng tidak juga bergerak, dengan<br />

membaringkan hati soemoyku menarik tangannya dan lantas saja ternyata, bahwa tangan itu<br />

tangannya mayat. Soemoy meraba dadanya. Ia memang sudah mati. Kutahu hatinya tidak<br />

enak dan ia merasa menyesal. Maka itu, aku segera coba membujuknya dengan berkata.<br />

Soemoy, menurut penglihatanku Toasoeko telah membuat kesalahan pasa waktu melatih diri<br />

dalam serupa ilmu yang tinggi. Mengalirnya hawa tulen terbalik dan ia tidak dapat ditolong<br />

lagi. Soemoyku mengangguk, benar katanya. Ia tangah melatih ilmu Kian Koen tay lo ie yang<br />

sangat luar biasa. Pada detik latihan yang sangat penting ia mendapat tahu rahasia pertemuan<br />

kita. Biarpun bukan binasa dalam tanganku, tapi ia binasa karena gara2ku. Baru saja aku ingin<br />

membujuk lagi, tiba2 ia menuding ke jurusan belakangku sambil membentak Siapa itu? Aku<br />

memutar badan, tapi tak lihat apapu juga. Waktu aku memutar badan lagi, pada dadanya<br />

sudah tertancap sebilah pisau. Ia sudah <strong>membunuh</strong> diri sendiri!<br />

Huh..Huh!...Yo Po Thian mengatakan, bahwa ia menikah dengan orangnya, tapi tidak<br />

menikah dengan hatinya. Aku sendiri? Aku berhasil merebut hatinya soemoy, tapi tidak bisa<br />

mendapatkan menusianya. Dalam seluruh penghidupanku, ia adalah seorang yang paling<br />

dihormati dan paling dicintai olehku. Kalau bukan gara2 Yo Po Thian, kami berdua tentu<br />

sudah terangkap menjadi suami istri yang bahagia. Kalau bukan Yo Po Thian menjadi<br />

kauwcoe dari Mo kauw, maka soemoyku tentu takkan menikah dengan manusia itu yang<br />

usianya lebih tua dua puluh tahun lebih daripadanya Yo Po Thian telah mati. Aku tidak bisa<br />

berbuat sesuatu lagi kepadanya. Tapi Mo kauw masih malang melintang di dalam dunia.<br />

Waktu itu sambil menuding jenazah soeheng dan soemoyku, aku berkata. Aku Seng Koen,<br />

bersumpah untuk menggunakan segala rupa kepandaianku guna membasmi Beng kauw.<br />

Sesudah berhasil, aku akan datang kemari lagi dan disini untuk menggorok leher sendiri<br />

dihadapanmu berduasebagai penebus dosa. Ha ha ha.Yo Siauw!......Wie It Siauw.kamu semua<br />

akan segera binasa. Seng koenpun tak akan hidup lebih lama lagi. Maksudku sudah tercapai<br />

dan dengan segala senang hati, aku akan menggorok leher sendiri untuk mengawani kamu<br />

semua ke alam baka.<br />

Ia menghela nafas dan berkata pula. Selama beberapa tahun setiap saat aku memikiri daya<br />

upaya untuk menghancurkan Mo kauw. Hei..Aku sungguh beruntung, istriku direbut orang.<br />

Muridku satu2nya menganggapku sebagai musuh besarnya.<br />

Mendengar disebutnya Cia Soen. Jantung Boe Kie memukul keras dan ia memusatkan segala<br />

perhatiannya untuk mendengari Seng Koen. Tapi dengan pemusatan perhatian itu, Kioe Yang<br />

Cin Khie (Hawa tulen Kioe yang) yang berkumpul di tubuhnya jadi bertambah. Tal lama<br />

kemudian, ia merasa tulang2nya seperti melar, seolah2 mau meledak, sedang lubang2<br />

rambutnya seakan2 menjadi beberapa kali lipat lebih besar.<br />

Goan Tin melanjutkan ceritanya. Sesudah turun dari Kong beng teng, aku pulang ke<br />

Tionggoan dan mencari muridku Cia Soen yang sudah lama tak bertemu. Diluar dugaan,<br />

begitu bertemu aku diberitahukan, bahwa ia sudah menjadi salah satu Hoa kauw Hoat ong<br />

dari Mo kauw.<br />

Ia malah coba membujukku supaya aku turut menyeburkan diri ke dalam agama siluman itu.<br />

Ia mengatakan bahwa Mo kauw bertujuan untuk mengusir kaum penjajah. Aku gusar tak<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 712

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!