20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sudah lupa sebagian besar. Jawabnya.<br />

Celaka! teriak Cioe Tian. Makin lama makin banyak yang dilupakan. Thio cinjin, ilmu<br />

pedangmu sangat sulit tak dapat orang mengangkatnya dengan hanya sekali lihat, coba sekali<br />

lagi.<br />

Thio Sam Hong tertawa, Baiklah, aku akan bersilat sekali lagi. Katanya. Seperti tadi ia<br />

bersilat pula dengan gerakan perlahan. Sesudah beberapa jurus, semua penonton jadi makin<br />

heran sebab jurus-jurus yang diperlihatkan kali ini berbeda dengan jurus-jurus yang tadi.<br />

Gila! Betul-betul gila! Teriak Cioe Tian.<br />

Tapi guru besar itu tak meladeni si sembrono. Ia hanya senyum. Anak, katanya kepada Boe<br />

Kie. Bagaimana sekarang?<br />

Masih ada tiga jurus yang belum terlupa.<br />

Thio Sam Hong balik kursinya, sedang Boe Kie jalan terputar di ruangan itu. Tiba-tiba ia<br />

mengangkat kepala dan dengan paras muka berseri-seri, ia berseru, sekarang anak lupa<br />

semuanya! Lupa seluruhnya.<br />

Bagus! kata sang Thay Soehoe. Sekarang kau boleh minta petunjuk Giok Bin Sin Kiam.<br />

Seraya berkata begitu, ia menyerahkan pedang kayu yang dipegangnya kepada Boe Kie.<br />

Boe Kie seraya menghampiri Phoei Tong Peng dan berkata seraya membungkuk. Phoei Cian<br />

Pwee, silahkan.<br />

Cioe Tian menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Hatinya penuh kekuatiran.<br />

Bagaikan seekor kera, Phoei Tong Peng melompat dan sambil berkata, Maaf ia menikam.<br />

Sinar hijau berkelebat disertai dengan suara Srrt hal ini membuktikan, bahwa ia memiliki<br />

Lwee Kang yang sangat kuat, sedikitnya tak kalah dengan A Jie.<br />

Semua orang terkejut. Dengan Lwee Kang yang sehebat itu, jangankan ia menggunakan<br />

pedang mustika, sedang pedang biasapun sudah sukar dilawan. Meskipun ia sudah tidak<br />

memiliki Giok Bin (muka tampan seperti batu pualam), tapi julukan Sin Kiam (pedang<br />

malaikat) sungguh bukan nama kosong.<br />

Melihat serangan hebat itu, cepat Boe Kie membuat setengah lingkaran, menempelkan badan<br />

pedang kayu di badan Ie Thian Kiam, mengirim Lwee Kang, dan Ie Thian Kiam tertekan ke<br />

bawah.<br />

Bagus! puji Phoei Tong Peng seraya membalik pedangnya dan menusuk pundak lawan. Boe<br />

Kie memutar senjata dan kedua lawan sama-sama melompat mundur. Ie Thian Kiam tergetar<br />

dan mengeluarkan suara unggg yang sangat nyaring.<br />

Kedua pedang itu berbeda bagaikan langit dan bumi. Yang satu bersenjata mustika, yang lain<br />

hanya kayu belaka. Akan tetapi, karena bentrokan terjadi pada badan pedang, maka yang<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 906

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!