20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sambil membentak keras dengan berbareng Jie Lian Cioe dan In Lie Heng menimpuk dengan<br />

empat peluru yang berada dalam tangan mereka. Murid-murid Boe tong pay tidak pernah<br />

belajar menggunakan senjata rahasia, tapi mereka telah berlatih diri dalam ilmu menyambut<br />

senjata rahasia dan memulangkannya kepada lawan. Dengan sebuah senjata rahasia, seorang<br />

murid Boe tong bisa memukul dua atau tiga senjata lawan. Maka itu, empat Loei hwee tan<br />

yang dilontarkan oleh Jie Lian Cioe dan In Lie Heng dengan jitu sudah menghantam delapan<br />

peluru yang sedang menyambar.<br />

Hampir berbareng terdengar delapan perledakkan dahsyat dan seluruh lapangan penuh dengan<br />

asap dan bau obat pasang. Sesudah menimpuk, kedua pendekar Boe tong melompat mundur<br />

belasan tombak untuk menyingkir dari lain serangan Loei hwee tan.<br />

Melihat lihaynya Pek lek Loei hwee tan, semua orang kaget dan cemas. Yang memiliki ilmu<br />

seperti kedua pendekar Boe tong hanya beberapa orang saja. Dalam menghadapi granat itu<br />

ilmu ringan tubuh tidak mencukupi, sebab kalau diserang dengan Boan thian Hoa ie (Hujan<br />

bungan di angkasa yang berarti serangan dengan sejumlah besar peluru) dan peluru peluru<br />

saling menyentuk dan meledak di tengah udara, maka orang yang ringan tubuhnya paling<br />

lihaypun sukar terlolos dari bencana.<br />

Sementara itu, di gubuk Hwa san pay kelihatan berdiri seorang yang bertubuh jangkung dan<br />

yang segera berkata dengan suara nyaring. “Apakah dalam pertandingan silat Go bie pay<br />

ingin memperoleh kemenangan dengan mengandalkan jumlah yang besar?” Yang bicara<br />

adalah seorang dari Hwasan Jih Loo (dua tetua Hwa san pay). Dahulu di atas Kong beng teng,<br />

ia pernah mengerubut Boe Kie bersama Ho Thay Cong dan Pan Siok Ham.<br />

“Silat banyak sekali perubahan-perubahannya,” jawab Geng Kee Soethay. “Yang kuat<br />

menang, yang lemah kalah. Kita bukan sebangsa sastrawan yang saban2 ributi soal<br />

peraturan.”<br />

Mendengar perkataan itu, orang hanya menggelengkan kepala. Murid Go bie pay kebanyakan<br />

wanita, tapi sekarang ternyata mereka bahkan lebih sukar diajak berbicara daripada kaum<br />

pria. Waktu bicara tetua Hwa san pay itu tidak berani datang dekat sebab kuatir diserang<br />

dengan Pek Lek Loei hoei tan.<br />

Boe Kie menyaksikan itu semua dengan rasa menyesal dan berduka. “Cie Jiak menikah bukan<br />

karena mencintai Song Soeko,” katanya. Ia ingat pengalamannya di pulau kecil, ketika dia<br />

dan si nona saling mengutarakan rasa cinta dan berjanji untuk hidup sebagai suami isteri.<br />

Mana bisa janji suci itu dilanggar dengan begitu saja? Ia sungguh merasa bersalah. Waktu<br />

menghadapi meja sembahyang, di hadapan orang banyak ia kabur bersama sama Tio Beng.<br />

Cie Jiak adalah Ciangbunjin sebuah partai besar dan seorang wanita terhormat. Mana boleh ia<br />

menghinakannya secara begitu hebat? Mana bisa Cie Jiak tidak sakit hati? “Hari ini Go bie<br />

pay telah berbuat perbuatan perbuatan yang tidak pantas, tapi kalau mau diusut itu semua<br />

adalah gara2ku,” katanya di dalam hati.<br />

Makin dipikir, ia makin merasa menyesal. Akhirnya sambil menahan rasa jengah, ia pergi ke<br />

gubuk Go bie pay dan berkata, “Cie Jiak, ini semua lantaran kedosaanku. Urusan Song Soeko<br />

mencelakai Boh Citsiok harus ada pemberesannya. Menurut pendapatku, sebaiknya Song<br />

Soeko ikut Jie Jiepeh dan To Lek Siok pulang ke Boe tong untuk memohon ampun, atau kalau<br />

perlu menerima hukuman, dari Song Toa Soepeh.”<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1352

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!