20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dengan meninggalkan pedangnya, ia kelihatannya menaruh kepercayaan penuh atas diri kita,<br />

kata Cio Tian sambil menjemput pedang itu. Tiba2 ia mengeluarkan seruan kaget. Mengapa<br />

begini enteng? tanyanya. Ia memegang gagangnya dan menariknya. Tiba2 jago2 itu serentak<br />

bangkit dan mengawasinya dengan mata membelalak. Mengapa? Karena pedang itu bukan<br />

terbuat daripada logam tapi hanya sebatang pedang kayu! Badan pedang yang ke-kuning2an<br />

mengeluarkan bau harum dari kayu garu.<br />

Dengan bingung Cioe Tian memasukkannya lagi ke dalam sarung. Yo Yo Co soe permainan<br />

apa yang sedang dilakukan ini? tanyanya dengan suara terputus-putus. Biarpun sering<br />

bertengkar dengan Yo Siauw, di dalam hati ia selalu mengakui kecerdasan Co coe itu,<br />

sehingga dalam bingungnya tanpa merasa ia mengajukan pertanyaan tersebut.<br />

Dengan paras muka berkuatir Yo Siauw berbisik, Kauw coe, sepuluh sembilan Tio siocia<br />

mengandung maksud yang kurang baik. Kita sekarang berada di tempat bahaya dan jalan<br />

yang paling baik ialah menyingkir se-cepat2nya.<br />

Takut apa? bentak Cioe Tian. Kalau mereka main gila, apakah kita yang berjumlah begini<br />

besar, masih tak cukup untuk menghajarnya?<br />

Sedari masuk di Lek lioe-chung, aku merasa tempat ini diliputi dengan teka-teki, kata Yo<br />

Siauw tanpa meladeni Cioe Tian. Mau dikata tempat orang baik-baik kelihatannya bukan<br />

tempat orang baik-baik. Mau dikata sarang penjahat, bukan sarang penjahat. Aku tidak dapat<br />

menerka tempat apa sebenarnya Lek lioe chung ini. Biar bagaimanapun jua, aku tidak dapat<br />

menghilangkan perasaan bahwa kita sekarang berada di tempat yang sangat berbahaya, Kauw<br />

coe sebaiknya kita angkat kaki.<br />

Yo Co coe, kau benar, kata Boe Kie. Sekarang saja kita berpamitan. Seraya berkata begitu, ia<br />

berbangkit.<br />

Kauw coe, apakah kau tak mau menyelidiki kemana perginya Ie-thian kiam yang tulen? tanya<br />

Tiat-koan Too-jin.<br />

Menurut pendapatku, semua teka-teki ini telah diatur oleh Tio-soe-cia, kata Pheng Eng Giok.<br />

Dia pasti mempunyai maksud tertentu. Andai kata kita tak cari dia, dia tentu akan cari kita.<br />

Tak salah, katanya. Kita harus menggunakan siasat. Menguasai lawan dengan bertindak<br />

belakangan, menunggu letihnya musuh dengan menyembunyikan diri.<br />

Semua orang lantas saja meninggalkan Soei-kok, kembali ke toa thia dan meminta supaya<br />

beberapa pegawai yang bertugas disitu melaporkan kepada nona Tio, bahwa para tamu dari<br />

Beng kauw menghaturkan terima kasih dan berpamitan.<br />

Tio Beng buru-buru keluar. Ia sekarang mengenakan baju dari sutera kuning, sehingga<br />

kelihatannya jadi lebih ayu lagi. Baru saja kita bertemu, mengapa kalian sudah mau berangkat<br />

lagi? tanyanya. Apakah penyambutan siauw-moay tidak memuaskan?<br />

Janganlah Kauw-nio mengatakan begitu, jawab Boe Kie. Kami sangat merasa berterima kasih<br />

atas budi kecintaan Kauw-nio. Mana bisa jadi kami mencela kesambutan yang begitu ramah<br />

tamah? Kami perlu segera berangkat sebab mempunyai tugas yang sangat penting. Di<br />

belakang hari kita pasti akan bertemu lagi.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 849

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!