20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

“Kong beon suheng dikurung di tat mo ih oleh murid2 itu,” kata pula Kong tie. “Walaupun<br />

kebakaran sudah dipadamkan, aku masih belum tahu nasib suheng. Thio Kauwcoe dan yang<br />

lain2 tunggulah sebenaran disini, loolap ingin pergi menyelidiki.”<br />

Seng koen tertawa terbahak2. “Tubuh Kong boen dilabur minyak kerbau dan minyak babi,”<br />

katanya. “Begitu api berkobar, begitu ia <strong>tamat</strong> riwayatnya. Ang soei kie bisa menolong Tat<br />

mo ih, tapi tak akan mampu menolong situa.”<br />

“Kalau Angsioe kie tak bisa, masih ada Houw Touw kie!” kata seorang yang sedang mendaki<br />

puncak bukit. Orang itu adalah Hoan Yauw. Ia muncul bersama Gan Hoan (Ciang kie see<br />

Aouw touw kie) dan seorang pendeta tua yang dipapah mereka. Orang2 tahu, bahwa pendeta<br />

yang dipapah itu bukan lain dari pada Hong thio seng ceng. Mereka mendapat luka dan<br />

pakaian mereka terbakar disana sini.<br />

Kong tie membuta dan memeluk suhengnya, “Suheng!...” katanya dengan suara<br />

parau.”Sutemu tak punya kebecusan dan berdosa besar.”<br />

Kong boen tersenyum. “Kalau Hoan Siecoe dan Gan Siecoe tidak keburu muncul dari<br />

terowongan, aku tak akan bisa bertemu lagi dengan kau masih bernapas,” katanya.<br />

“Kepandaian Hauw towu kie dalam membuat terowongan tiada bandingannya didalam<br />

dunia,” kata Kong tie dengan suara kagum dan berterima kasih. Ia berpaling kepada kedua<br />

penolong itu dan membungkuk. “Hoan Siecoe,” katanya pula, “loocang pernah berlaku tak<br />

pantas terhadapmu dan aku harap kau sudi memaafkan. Looceng sekarang membatalkan<br />

perjanjian bertemu di Ban hoat sie. Looceng tidak berani pergi kesitu.”<br />

Dalam Rimba Persilatan, tak menempati janji dipandang sebagai hal yang lebih memalukan<br />

daripada kalah berkelahi. Bahwa Kong tie rela menarik pulang janjinya dan menyerah kalah.<br />

Merupakan bukti, bahwa ia merasa sangat berhutang budi kepada Hoan Yauw. Kedua tokoh<br />

itu memang saling menghargai. Mulai dari waktu itu mereka menjadi sahabat karib.<br />

***<br />

Dalam usaha busuknya. Seng Koen sudah membuat rencana yang diperhitungkan masak2.<br />

Sebelum pembukaan Enghiong Tay hwee ia berhasil membokong Kong boen dengan totokan<br />

dna kemudia mempenjarakan pemimpin itu di ruangan Tay moin, yang diisi dengan rumput,<br />

kayu kering, tahan2 api. Ruang itu lalu kemudian dijaga oleh kaki tangannya yg setia. Dengan<br />

Kong boen sebgai tanggungan, ia berhasil menundukkan Kong tie. Ia mengancam bahwa jiwa<br />

Kong tie membantah perintahnya, Kong boen akan segera dibakar.<br />

Sesudah usahanya gagal, ia memberi isyarat supaya kaki tangannya segera membakar Tat mo<br />

ih. Ia mengharap selagi para enghiong dan para pendeta berusaha memadamkan api,<br />

kawan2nya akan bisa ditolong dirinya.<br />

Tapi dalam pada itu telah terjadi sesuatu yang tak pernah diduga olehnya. Begitu tiba dikaki<br />

gunung Sauw sit san, pada sebelum bertemu dengan Boe Kie, Yo Siauw memerintahkan<br />

Houw tauw kie membuat terowongan kekuil Siauw Lim sie. Tujuannya ialah untuk menolong<br />

Cia Soen. Tapi belakangan ternyata bahwa Cia Soen bukan dipenjarakan didalam kuil.<br />

Penukaran patung Tat mo Couw soe dalam Tat mo ih dilakukan oleh orang2 Houw Touw kie.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1396

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!