20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang setimpal karena Tuhan adil. Saat itu, perkataan Ouw Ceng Goe seolah-olah terdengar<br />

pula di kupingnya, Aku pernah menolong seseorang yang mendapat tujuh belas lubang luka<br />

bacokan. Ia sebenarnya sudah mesti mati. Tiga hari tiga malam aku tidak tidur dan dengan<br />

segenap kepandaian aku bisa menyembuhkannya. Belakangan aku mengangkat saudara<br />

dengannya. Tak disangka ia akhirnya membinasakan adik perempuanku, adik kandungku.<br />

Waktu berkata begitu, air mata Ouw Ceng Goe mengucur deras sehingga iapun sangat<br />

berduka. Belakangan istri Ouw Ceng Goe yaitu Tok sian Ong Lan Kauw, meracuni Sian Ie<br />

Thong dengan racun yang sangat hebat. Tapi manusia terkutuk itu ditolong oleh Ouw Ceng<br />

Goe sendiri, kedua suami istri jadi bertengkar dan pertengkaran itu telah mengakibatkan<br />

banyak penderitaan. Pada akhirnya, suami istri Ouw Ceng Goe binasa secara tidak wajar.<br />

Biarpun bukan dibunuh oleh Sian Ie Thong, kebinasaan itu adalah karenanya.<br />

Mengingat sampai di situ, Boe Kie mendekati. Dengan sinar mata berapi, ia menyapu muka<br />

Sian Ie Thong. Ia juga ingat satu manusia lain yang bernama Sie Kong Wan, murid Sian Ie<br />

Thong. Sesudah dilukai oleh Kim hoa Po po, jiwa Sie Kong Wan ditolong olehnya. Tak<br />

disangka, manusia itu belakangan mau mencoba mengiris dagingnya! Paras muka Boe Kie<br />

merah padam. Guru dan murid itu adalah manusia yang membalas kebaikan dengan<br />

kejahatan. Sie Kong Wan sudah mampus, tapi Sian Ie Thong masih malang melintang di<br />

dunia dengan berkedudukan tinggi. Manusia ini harus diberi hajaran keras, pikirnya.<br />

Sesudah mengambil keputusan apa yang akan diperbuatnya, ia tersenyum dan berkata, Di<br />

badanku tidak ada 17 luka dan akupun belum pernah mencelakai jiwa adik angkatku. Aku tak<br />

punya rahasia apapun jua yang harus disembunyikan.<br />

Sungguh tajam kata-kata itu!<br />

Sian Ie Thong menggigil! Keringat dingin mengucur dari punggungnya.<br />

Banyak tahun berselang, sesudah jiwanya ditolong oleh Ouw Ceng Goe, Sian Ie Thong<br />

dicintai oleh Ouw Cen Yo, adik perempuan Ouw Ceng Goe. Nona Ouw menyerahkan<br />

kehormatannya sehingga ia hamil. Tapi Sian Ie Thong yang ingin menduduki kursi Ciang<br />

boen jin dari Hwa san-pay sudah menyia-nyiakan nona itu, ia kabur dan menikah dengan<br />

putrid tunggal dari Ciang boen jin Hwa san-pay pada masa itu. Karena malu dan gusar, nona<br />

Ouw bunuh diri, sehingga dua jiwa yaitu jiwa ibu dan anak menjadi korban. Karena urusan<br />

memalukan itu, Ouw Ceng Goe tidak pernah memberitahukan kepada orang luar. Sian Ie<br />

Thong sendiri tentu saja menutup mulut rapat-rapat. Siapa sangka, sesudah berselang belasan<br />

tahun rahasianya dibuka Boe Kie. Bagaimana ia tidak kaget?<br />

Saat itu juga dia mengambil keputusan untuk mengambil jiwa pemuda itu. Kalau Can Siauwhiap<br />

tidak sudi memberitahukan nama gurumu, maka aku mengambil keberanian untuk<br />

meminta pengajaran dengan menggunakan ilmu silat Hwa san-pay yang sangat cetek,<br />

katanya. Sedang Kong seng ceng saja masih belum dapat menandingi Can Siauw-hiap maka<br />

ilmu silatku tentu tidak masuk hitungan. Biarlah pertandingan ini dibatasi sampai salah satu<br />

pihak ada yang kena sentuh. Aku mengharap dalam pertempuran Can Siauw-hiap suka<br />

menaruh belas kasihan. Sehabis berkata begitu tangan kirinya menghantam pundak Boe Kie.<br />

Ia tidak mau memberi kesempatan untuk pemuda itu bicara.<br />

Boe Kie mengerti maksudnya. Sambil menangkis ia berkata, Ilmu silat Hwa san-pay sangat<br />

tinggi dan tidak perlu meminta pelajaran dari orang luar. Yang menjadi soal adalah ilmu Sian<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 771

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!