20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ceng hong?" Sepanjang tahuku, apa yang dimaksudkan dengan ucapan itu ada lah suatu<br />

peristiwa yang menggemparkan Rimba Persilatan pada beberapa puluh tahun berselang dan<br />

sama sekali bukan membicarakan golok mustika To Liong Ie thian berarti mengandal kepada<br />

Langit atau Tuhan. Tapi disini Ie thian adalah namanya sebatang pedang mustika. Maka itu, Ie<br />

thian poet coat, swee ie ceng hong! Berarti: "Ie thian tidak keluar siapa lagi yang melawan<br />

ketajamannya?<br />

"Kejadian apa yang menggemparkan?" tanya sikakek. "Coba kau ceritakan."<br />

"Peristiwa itu diketahui oleh hampir setiap orang dalam Rimba Persilatan," menerangkan<br />

Thay Giam. "Yang dimaksudkan ialah peristiwa dibunuhnya kaisar Mongol Hian cong, oleh<br />

Sintiauw Tay Hiap Yo Ko. Mulai dari waktu itu setiap perintah yang dikeluarkan oleh<br />

Sintiauw Tay hiap tidak pernah tidak diturut oleh segenap orang2 gagah dikolong langit.<br />

Dengan Liong, (<strong>naga</strong>) dimaksudkan kaisar Mongol dan To liong berarti <strong>membunuh</strong> kaisar<br />

Mongol. Apa kau kira dalam dunia ini benar2 ada <strong>naga</strong>?"<br />

Si kakek tertawa dingin. "Aku minta tanya. Senjata ada yang biasa digunakan oleh Yo Tay<br />

hiap ?" tanyanya.<br />

Thay Giam agak terkejut: "Menurut katanya guruku, Yo Tayhiap berlengan satu dan ia<br />

biasanya tidak menggunakan senjata apapun juga," jawabnya. "Tapi pada hari waktu<br />

bertempur melawan Kim Loen Hoan ong diluar kota Siang yang, ia menggunakan senjata<br />

pedang"<br />

"Senjata apa yang digunakan Yo Tay biap untuk membinasakan kaisar Mongol?" tanya pula<br />

si kakek.<br />

"Ia menimpuk Hian cong dengan sebutir batu dan kejadian ini dilihat oleh semua orang."<br />

jawabnya.<br />

Orang tua itu kelihatan girang. "Baiklah" katanya. "Menurut katamu sendiri, Yo Tayhiap<br />

biasa menggunakan saja tangannya atau tempo2 menggunakan pedang. Senjata yang<br />

digunakanya sebutir batu. Dengan begitu, dari mana datangnya perkataan po to to liong atau<br />

golok mustika <strong>membunuh</strong> <strong>naga</strong>?"<br />

Jie Thay Giam terperanjat dan untuk beberapa saat ia tak dapat menjawab pertanyaan itu.<br />

"Ah! Kurasa itu hanya kata2 yang ditemu kan se-enak2nya saja oleh orang2 Rimba<br />

Persilatan," jawabnya sesudah selang beberapa saat. "Orang tentu tidak bisa mengatakan 'batu<br />

<strong>membunuh</strong> <strong>naga</strong>'. Kata2 itu tak enak didengarnya."<br />

Sekali lagi si kakek tertawa dingin. "Alasanmu adalah alasan dibuat2 yang tak ada dasarnya<br />

sama sekali," katanya dengan suara mengejek. "Aku mau tanya lagi, apa artinya perkataan Ie<br />

thian poet-coet, wee ie ceng hong?"<br />

Lagi2 Jie Thay Giam bungkam. Sesudah mengasah otak beberapa lama, baru ia menjawab:<br />

"Mungkin sekali Ie thian namanya orang. Sepanjang cerita, Yo Thayhiap belajar ilmu silat<br />

dari istrinya. Bisa jadi Yo Hujin bernama Ie Thian dan mungkin juga perkataan itu<br />

dimaksudkan Kwee Tay hiap yang telah membela kota Siang yang mati2an."<br />

"Hm !" si orang tua mengeluarkan suara hidung.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 75

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!