20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Membakar ragaku,<br />

Api nan suci.<br />

Hidup apa senangnya.<br />

Mati apa susahnya?<br />

Semua orang lantas saja mengikuti dan suara nyanyian makin keras.<br />

Membakar ragaku.<br />

Api nan suci.<br />

Hidup apa senangnya?<br />

Mati apa susahnya?<br />

Untuk kebaikan, menyingkirkan kejahatan.<br />

Guna kegelimangan Beng Kauw.<br />

Kesenangan dan kedukaan.<br />

Semua berpulang kedalam tanah.<br />

Kasihan manusia didalam dunia.<br />

Banyak yang menderita!<br />

Kasihan manusia didalam dunia<br />

Banyak yang menderita!<br />

Diantara suara nyanyian itu yang mengalun di seluruh selat, para pemimpin Beng Kauw yang<br />

mengenakan pakaian serba putih meminta diri dari Kauwcoe mereka. Satu demi satu mereka<br />

menghampiri Boe Kie membungkuk dan lalu berjalan keluar tanpa menengok lagi.<br />

Boe Kie menerima pemberian hormat itu dengan rasa terharu. Mereka itu adalah orang2<br />

gagah sejati. Selama 10 atau 20 tahun demi nusa dan bangsa, darah mereka akan mengucur di<br />

bumi Tiongkok. Mengingat begitu tanpa merasa air matanyadi kedua pipinya.<br />

Makin lama suara nyanyian makin jauh. Tak lama kemudian, Ouw tiap kok yang selama<br />

beberapa hari penuh dengan manusia, pulang keasal sunyi dan tenang. Yang masih<br />

ketinggalan hanya Boe Kie, Yo Siauw, Wie It Siauw, Coe Goan Ciang dan kawan2nya.<br />

Sesudah menanyakan letak Ban hoat sie dan macamnya penjaga kelenteng itu Boe Kie<br />

berkata kepada Coe Goan Ciang Coe taoko, dunia sedang menghadapi kekalutan dan kita<br />

tidak boleh menyia-nyiakan setiap kesempatan. Kalian tak usah menemani kami lagi ke kota<br />

raja. Sekarang saja kita berpisah<br />

Baiklah jawabnya. Kami mengharapkan Kauwcoe akan segera berhasil dan kami semua<br />

menunggu kabar baik sehabis berkata begitu dengan kawan2nya ia meninggalkan Ouw tiap<br />

kok.<br />

<strong>Mar</strong>i kitapun harus berangkat kata Boe Kie sesudah rombongan Coe Goan Ciang berlalu.<br />

Siauw Ciauw, karena kau membawa2 rantai, sebaiknya kau menunggu disini saja.<br />

si nona tidak menolak, tapi ia mengantar terus menerus. Sesudah 3 li, 3 li lagi dan ia tetap tak<br />

tega untuk berpisahan.<br />

Siauw Ciauw kau sudah mengantar terlalu jauh kata Boe Kie. Ada kemungkinan kau kesasar<br />

dan tidak bisa kembali ke Ouw tiap kok.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 935

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!