20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tiba2, pada detik sangat berbahaya, seorang wanita muda melompat dan menghadap di depan<br />

Yo Siauw. "Tahan! Jangan lukai ayahku!" bentaknya.<br />

In Lie Heng mengawasi. Tiba2 ia mengeluarkan seruan tertahan dan sekujur badannya dingin.<br />

Gadis itu yg bertubuh jangkung kecil dan bermata besar tiada bedanya dari Kie Siauw Hoe.<br />

Sedari bertunangan, wajah nona Kie yang manis selalu terbayang didepan matanya.<br />

Belakangan ia mendapat tahu, bahwa tunangan itu di bawa lari dan dinodai kehormatannya<br />

oleh Kong Beng Soe cia Yo siauw, sehingga akhirnya ia membuang jiwa. Tak usah dikatakan<br />

lagi, kejadian itu sangat menyakiti hatinya.<br />

Tak dinyana Kie Siauw Hoe muncul pula. Badannya bergoyang2 dan ia berkata dengan suara<br />

gemetar. Siauw Hoe Moay coo kau.<br />

Gadis itu bukan lain daripada Yo Poet Hwie, berkata, Aku bernama Yo Poet Hwie. Kie Siauw<br />

Hoe adalah ibuku. Ibu sudah lama meninggal dunia.<br />

In Lie Heng tertegun dan tersadar, Ah!.... aku betul gila! katanya. Kau minggirlah. Hari ini<br />

aku akan membalaskan sakit hati ibumu.<br />

Bagus! seru si nona. In Siok siong, bunuhlah pendeta perempuan bangsat itu! Seraya berkata<br />

begitu, ia menuding Biat Coat Soethay.<br />

Apa? Mengapa? menegas In Lie Heng.<br />

Ibu dipukul mati oleh pendeta bangsat itu, jawabnya.<br />

Dusta! Kau jangan bicara sembarangan, bentak Lie Heng.<br />

Aku tidak berdusta, kata si nona dengan suara dingin. Ibu dibinasakan di Ouw tiap kok.<br />

Pendeta bangsat itu menyuruh ibu <strong>membunuh</strong> ayah. Ibu menolak dan dia lantas turun tangan.<br />

Kulihat dengan mata ku sendiri. Kejadian itu jg disaksikan oleh Boe Kie kok. Jika Siok2 tidak<br />

percaya, tanyalah pendeta bangsat itu sendiri.<br />

Waktu nona Kie binasa, Peot Hwie masih sangat kecil. Belakangan, sesudah dewasa, barulah<br />

ia tahu apa yg sudah terjadi.<br />

In Lie Hong menengok dan mengawasi Biat Coat dengan sorot mata menanya. "Soe.. thay..."<br />

katanya dengan suara tak lampias. "Dia kata.... Kie Kouw Nii..."<br />

Paras muka si nenek merah padam. "Benar," katanya. "Perlu apa murid yang tidak mengenal<br />

malu itu dibiarkan hidup lebih lama dalam dunia? Dia dan Yo Siauw saling mencintai. Dia<br />

lebih suka berkhianat dari pada menurut perintah guru. In Liok Hiap, guna menolong<br />

mukamu, aku tak tega untuk membuka rahasia itu. Hm! Tak guna kau memikiri perempuan<br />

yg mukanya begitu tebal!"<br />

Paras muka Lie Heng pucat bagaikan kertas. "Tidak! Aku tak percaya!" teriaknya.<br />

"Tanyakan anak itu, siapa namanya," kata Biat Coat.<br />

Dengan air mata berlinang, Lie Heng menatap wajah si nona.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 810

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!