20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pada seratus tahun lebih lalu, leluhur Boe Ceng Eng, yaitu Boe Sioe Boen, telah berguru<br />

kepada Kwee Ceng, tapi sesudah belajar banyak tahun, ia masih belum juga dapat menyelami<br />

intisari dari pada Hang Liong Sip Pat Ciang. Boe Liat, ayah Boe Ceng Eng, masih dapat<br />

menjalankan jurus-jurus dari ilmu silat itu, tapi seperti anak cucu Boe Sioe Boen yang<br />

lainnya, iapun tidak berhasil mengeluarkan pengaruh dahsyat Hang Liong Sip Pat Ciang.<br />

Selama belasan tahun, nona Boe sering melihat ayahnya berlatih sendirian sambil mengasah<br />

otak. Tapi sebegitu jauh, orang tua itu masih juga belum berhasil. Dari zaman Boe Sioe Boen<br />

sampai Boe Ceng Eng sudah ada lima turunan. Pada setiap turunan, anggota-anggota keluarga<br />

Boe berusaha keras untuk menyelami intisari ilmu itu, tapi semua usaha mengalami<br />

kegagalan.<br />

Kegagalan itu bukan karena tumpulnya otak keluarga Boe. Apa seorang dapat menyelami<br />

Hang Liong Sip Pat Ciang atau tidak, tiada sangkut paut dengan kecerdasan otak. Bukan saja<br />

begitu, bahkan ada petunjuk, bahwa makin cerdas otak seseorang, makin sukar ia memiliki<br />

ilmu itu. Contohnya, Kwee Ceng tumpul dan Oey Yong pintar luar biasa. Tapi yang berhasil<br />

adalah Kwee Ceng, sedang Oey Yong tetap gagal. Dalam mengajar orang-orang muda, Kwee<br />

Ceng tidak menyembunyikan apapun jua. Tapi kaitannya adalah, diantara orang-orang<br />

tingkatannya lebih muda seperti Yo Ko, Yeh Loe Ci, Kwee Hoe, Kwee Siang, Kwee Loh Po,<br />

Boe Sioe Boen dan Boe Toen Jie, tak satupun yang bisa berhasil dengan sempurna. Bahwa<br />

pada zaman belakang Hang Liong Sip Pat Ciang sudah tidak dikenal lagi dalam rimba<br />

persilatan, mungkin adalah karena sebab-sebab itu.<br />

Wie Pek yang tak kenal jurus itu sudah menangkis dengan tangannya dan begitu lekas<br />

tangannya beradu dengan tangan Boe Kie, ia merasakan lengannya kesemutan dan dadanya<br />

menyesak. Cepat-cepat ia mundur setindak kemudian ia melompat maju sambil menghantam<br />

punggung Boe Kie dengan tinjunya. Tanpa memutar tubuh, si bocah mengibaskan tangannya<br />

ke belakang dengan menggunakan jurus Sin Liong Pa Bwee (Naga Malaikat menyabetkan<br />

ekor) Melihat sambaran tangan yang luar biasa, Wie Pek berkelit, tapi tak urung pundaknya<br />

kena disapujuga dengan tiga jari tangan. Meskipun pukulan itu tidak hebat, tapi Coe Kioe Tin<br />

dan Boe Ceng Eng sudah melihat, bahwa dalam jurus itu, Wie Pek sekali lagi kena<br />

dikalahkan.<br />

Mana dia rela menerima hinaan itu dihadapan wanita-wanita cantik? Waktu menantang Boe<br />

Kie, seorang anak tanggung yang sama sekali bukan tandingannya, pemuda itu hanya ingin<br />

mempermainkan si bocah untuk menyenangkan hati Boe Ceng Eng. Maka itu, ia hanya<br />

menggunakan dua atau tiga bagian. Tapi diluar dugaan, dua kali beruntun ia jatuh dibawah<br />

angin, Darahnya lantas saja naik dan ia membentak. Setan kecil! Apa kau tidak takut mati?<br />

seraya membentak, ia meninju dengan jurus Tiang Kang Sam Tiap Long (tiga gelombang<br />

sungai TiangKang) sesuai dengan namanya, jurus itu mengandung tiga gelombang te<strong>naga</strong>.<br />

Apabila lawan menangkis gelombang pertama dengan sepenuh te<strong>naga</strong>, maka ia akan binasa,<br />

atau sedikitnya terluka berat dengan gelombang te<strong>naga</strong> kedua dan ketiga akan menyerang<br />

tanpa diduga-duga.<br />

Waktu memukul, Wie Pek telah menggunakan seluruh te<strong>naga</strong> Lweekangnya. Tapi, karena<br />

pada hakikatnya ia memang bukan seorang jahat yang berhati kejam. Maka biarpun sedang<br />

gusar, ia menahan gelombang te<strong>naga</strong> yang ketiga.<br />

Dilain pihak, begitu melihat serangan dahsyat, Boe Kie segera menghempas semangat dan<br />

menangkis dengan pukulan terhebat yang dimilikinya yaitu Kiam Liong Boet Yong (<strong>naga</strong><br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 552

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!