20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Semua orang terkesip. Sehabis berkata begitu, badan Thio Coei San bergoyang, dan ia roboh<br />

terjengkang karena terlalu lelah dan duka.<br />

Song Wan Kiauw dan Jie Lian Cioe adalah orang2 yang mempunyai pengalaman luas dan<br />

mereka tahu sebab musabab dari pingsannya Thio Coei San. Mereka mengerti bahwa apa<br />

yang penting adalah Jie Tay Giam. Maka itu dengan berbareng mereka menubruk dan<br />

mengangkat tubuh Jie Sam. Begitu meraba dada si adik, hati mereka mencelos sebab napas<br />

Jie Thay Giam tinggal sekali.<br />

Melihat muridnya yang disayang terluka begitu berat tanpa mengeluarkan sepatah kata, Thio<br />

Sam Hong buru2 masuk kekamarnya dan keluar lagi dengan membawa pels Pek houw Tok<br />

bang tan (pememulihkan jiwa yang mulutnya ditutup dengan lilin putih)Untuk tidak<br />

membuang tempo dengan dua jarinya ia mememijit peles itu yang lantas saja menjadi hancur.<br />

Ia mengambil tiga butir pel yang lalu dimasukkan kedalam mulut Jie Thay Giam. Tapi gigi Jie<br />

Sam hiap terkancing dan mulutnyn tertutup rapat.<br />

Thian Sam Hong segera mengangkat kedua tangannya dan dengan menggunakan jempol dan<br />

telunjuk, ia menotok Liong yauw kiauw diujung kuping Jie Thay Giam dengan te<strong>naga</strong> Ho<br />

cweekin. Pada waktu itu kepandaian Thio Sam Hong sudah sedemikian tinggi sehingga<br />

dengan Ho cweekin Tiam Liong yauw kiauw, te<strong>naga</strong> Ho cwee kin menotol Liong yauw kiauw<br />

ia malahan dapat menyadarkan untuk sementara waktu orang. Sesudah menotol dua puluh<br />

kali, simurid masih juga tidak bergerak.<br />

Sambil menghela napas, ia segera menengkurupkan kedua telapak tangannya dan menotol<br />

jalanan darah Kian kie hiat didagu muridnya, dengan menggunakan In cioe atau telaga dingin.<br />

Sesudah itu, ia membalik kedua telapak tangannya dan menotok pula dengan Yang cioe atau<br />

te<strong>naga</strong> panas, per-lahan2 mulut Jie Thay Giam terbuka dan ia lalu menelan tiga butir pil itu.<br />

Tapi otot2 leher Jie Sam hiap sudah menjadi kaku, sehingga biarpun masuk kedalam<br />

tenggorokan pel itu tak bisa turun terus sampai di perut. Guru besar itu segera memerintahkan<br />

Thio Siong Kee mengurut leher Jie Thay Giam sedang ia sendiri lalu menotok jalanan darah<br />

Kwat poen dan Jie hoe dibagian pundak serta Yang koan dan Beng Boen diujung tulang<br />

punggung, supaya sesudah tersadar si murid jangan merasakan kesakitan yang terlalu hebat.<br />

Semenjak Song Wan Kiauw dan Jie Lian Cioe berguru biarpun menghadapi urusan yang<br />

bagai mana besar, sang guru selalu bersikap tenang. Tapi sekarang tangan guru itu bergemetar<br />

sedang paras mukanya mengunjuk rasa bingung sehingga mereka mengerti, bahwa luka adik<br />

mereka luar biasa berat.<br />

Selang beberapa saat, Jie Thay Giam mulai tersadar.<br />

"Soehoe," kata Thio Coei San dengan suara pilu. "Apakah Jie San ko masih bisa ditolong<br />

jiwanya ?"<br />

Thio Sam Hong tidak menjawab secara langsung. Ia hanya berkata: "Dalam dunia ini siapa<br />

kah yang bisa hidup untuk se-lama2nya ?"<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 105

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!