20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dia putrimu, jawab si bocah. ibunya iyalah Liehiang Kie Siauw Hoe dario Go Bie Pay.<br />

Muka Yo Siauw yang memang sudah pucat menjadi pucat lagi. Dia. dia mendapat anak?<br />

tanyanya dengan gemetar. Dimana dia sekarang? Seraya berkata begitu ia memeluk dan<br />

mengangkat Poet Hoei. Kedua pipi anak itu bengkak sebab pukulan Ho Thay Ciong, tapi pada<br />

paras mukanya masih bisa dilihat sesuatu yang sangat mirip dengan kecantikan Kie Siauw<br />

Hoe. Tiba2 ia mengeluarkan selembar tali yang tergantung di leher Poet Hoei dan ia lalu<br />

menariknya, ternyata pada tali itu dilekatkan selembar Tiat-pay dengan ukiran memedi yang<br />

sedang menyeringai dan mementang cakar. Sekarang ia tidak bersangsi lagi. Tiat-pay itu<br />

adalah Tiat-pay-leng dari Beng Kauw yang sudah diberikan kepada Kie Siauw Hoe. Sambil<br />

memeluk putrinya erat2, ia bertanya berulang2 Mana ibumu? Mana ibumu..<br />

Ibu hilang. Aku sedang mencarinya. Apa kau bertemu dengannya? jawab anak itu.<br />

Yo Siauw mengawasi Boe Kie dan lalu menanyakan dimana adanya Kie Siauw Hoe.<br />

Si bocah menghela nafas dan berkata Yo Pehpeh. Jika aku beritahukan, kau jangan terlalu<br />

berduka. Kie Kouw kouw telah dipukul mati oleh gurunya..dan waktu meningggal dia.<br />

Dusta! dusta! Teriak Yo Siauw, sambil memijit pundak Boe Kie. Kreek ! tulang pundak itu<br />

remuk dan .Bruk! Yo Siauw dan Boe Kie terguling ditanah dengan berbareng, dengan tangan<br />

Yo Siauw masih memeluk putrinya.<br />

Yo Siauw pingsan karena mendengar terbinasanya Kie Siauw Hoe, sedang Boe Kie roboh<br />

sebab tulang pundaknya remuk. Ho Thay Ciong dan istrinya saling melirik dan segera<br />

menghunus pedang, yang satu ditudingkan ke dahi antara dua alis, yang lain ditujukan ke<br />

tenggorokan Yo Siauw.<br />

Sebagai salah seorang tokoh penting dalam Beng Kauw, Yo Siauw mempunyai permusuhan<br />

hebat dengan Koen Loen Pay. Karena kalah pie boe(adu silat), Yoe Liong Coe, seorang<br />

cianpwee partai tersebut, telah mati sebab kejengkelan. Pek Loe Coe, gurunya Ho Thay Ciong<br />

dan Pan Siok Ham, juga binasa dalam tangannya seorang anggota Beng Kauw. Siapa yang<br />

membinasakan tidak diketahui jelas. Tapi mungkin sekali Yo Siauw juga. Suami istri Ho tahu,<br />

bahwa orang itu memiliki kepandaian yang sangat tinggi, sehingga bila kebetulan berpapasan<br />

di tengah jalan, belum tentu mereka berani menyerang. Tak dinyana, orang yang ditakuti itu<br />

tiba2 pingsan dan tentu saja mereka sungkan menyia2kan kesempatan yang sangat baik.<br />

Putuskan dulu lengannya kata Pan Siok Ham.<br />

Baiklah, kata sang suami sambil mengangguk.<br />

Sesaat itu Yo Siauw belum tersadar, tapi Boe Kie walaupun merasakan kesakitan hebat, tidak<br />

sampai pingsan. Melihat bahaya yang mengancam, sebagai seorang yang sangat mudah<br />

memaafkan, tanpa mngingat lagi rasa sakitnya, dengan kaki buru2 ia menyentuh jalan darah<br />

Pek Hwee hiat, di ubun2 Yo Siauw.<br />

Begitu tersentuh Pek Hwee Hiat-nya yang mempunyai hubungan dengan otak, Yo Siauw<br />

tersadar. Tiba2 ia merasakan hawa dingin dan begitu membuka mata, ia melihat ujung pedang<br />

yang menempel pada alisnya dan hampir berbareng, ia merasakan sambaran senjata ke arah<br />

lengannya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 5<strong>29</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!