20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Boe Kie tertawa dan lalu berbangkit, Yo Co soe, sudah lama kita terkurung di penjara dan<br />

kurasa sekarang sudah tiba waktunya untuk kita mencari sedikit hiburan, katanya.<br />

Yo Siauw girang sekali. Apa kita sudah boleh keluar? tanyanya.<br />

Yang belum sembuh tidak boleh bergerak, jawabnya. Kedua Ciang Kie Soe dari Ang Soen<br />

dan Kie Bok, tak boleh ikut serta. Yang lain keluar semua.<br />

Perintah itu disambut dengan sorak sorai. Sesudah semua orang bersiap sedia, Boe Kie<br />

mendorong batu raksasa yang menutup pinta jalanan rahasia. Ia keluar lebih dahulu dan<br />

menunggu diluar pintu. Sesudah semua orang keluar, ia menutup lagi pintu itu dengan batu<br />

raksasa tersebut. Dalam kalangan Beng Kauw, orang yang memiliki te<strong>naga</strong> paling besar yalah<br />

Gon Hoan Ciang Kie Soe Houw Touw Kie. Ia mengerahkan lweekang dan coba mendorong<br />

batu itu dengan sekuat te<strong>naga</strong>. Tapi usahanya itu seperti capung mendorong pilar batu.<br />

Supaya tidak mengagetkan musuh, semuanya berjalan dengan mengindap2 sambil menahan<br />

napas. Boe Kie sendiri menilik gerakan barisan itu dengan berdiri diatas satu batu besar.<br />

Dengan bantuan sinar rembulan, ia lihat pasukan Peh Bie Kauw mengambil kedudukan<br />

disebelah barat. Rombongan2 Lwee Sam Tong dan Gwa ngo tan, yaitu Sin Coa, Ceng Liong,<br />

Peh Houw Hian Boe dan Cioe Ciak tan berbaris rapi dengan masing2 dikepalai oleh<br />

pemimpin mereka.<br />

Disebelah timur berkumpul Ngo Kie dari Beng Kauw, yaitu Swie Kim, Kie Bok, Ang Soet<br />

Liat Hwee dan Houw Touw Kie, yang mengambil kedudukan Ngo Heng dan masing2 di<br />

kepalai oleh pemimpin2nya.<br />

Yang ditengah2 adalah empat pasukan Soe Boen (Empat Pintu) yang berada dibawah<br />

kekuasaan Yo Siauw. Soe Boen berarti pintu Thian (Langit), Tee (Bumi), Hong (angin) dan<br />

Loei (Geledek) yang masing2 dipimpin oleh seorang Boen Coe dan semua anak buahnya<br />

adalah para anggota dari Kong Beng Teng. Thian Coe Boen terdiri dari para anggota pria<br />

daerah Tionggoan. Lee Coe Boen yang dipimpin Yo Poet Hwie terdiri dari hweeshio atau<br />

toojin, sedang Loei Coe Boen terdiri dari orang2 See Hek (Daerah Barat).<br />

Anak buah Lima Bendera dan Empat Pintu itu banyak yang baru saja sembuh dari lukanya,<br />

tapi sekarang mereka berbaris dengan semangat bergelora.<br />

Sebagai rombongan terakhir ialah rombongan Boe Kie sendiri yang dilindungin oleh Ceng ke<br />

Hong Ong, Wie It Siauw dan Ngo Sian Jia.<br />

Dengan hati berdebar2 semua orang menunggu perintah Kauw Coe.<br />

Perlahan lahan Boe Kie berkata, Musuh sudah menyerang sampai disini. Biarpun kita tak<br />

ingin bertempur, kita tak bisa tidak bertempur. Akan tetapi, kalau bukan terlalu terpaksa, kita<br />

tak boleh melukai atau <strong>membunuh</strong> sesama manusia. Kuharap kalian suka ingat pesan ini.<br />

Saudara2 Peh Bie Kauw, yg di pimpin oleh In Kauw Coe, harus menyerang dari jurusan barat.<br />

Ngo Heng Kie, yang di pimpin oleh Boen Ciong Siong, Ciang Kie Soe dair Kei Bok Kie<br />

menyerang dari timur. Yo Co Soe yang memimpin Soe Boen menyerang dari utara. Ngo<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 823

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!