20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tanyanya dengan suara lemah lembut. Apakah kau sudi datang pula jika aku mengundang kau<br />

minum arak lagi di rumah ini?<br />

Jantung Boe Kie memukul keras. Sesudah menentramkan hatinya ia menjawab, Aku tidak<br />

bisa berdiam lama-lama di sini, beberapa hari lagi aku harus pergi ke Selatan.<br />

Perlu apa kau pergi ke Selatan?<br />

Kurasa kau bisa menebak sendiri. Kalau aku memberitahukan maksudku kau tentu akan<br />

gusar.<br />

Tio Beng mengawasi keluara jendela memandang sang rembulan dengan sinarnya yang putih<br />

bagaikan perak. Tiba-tiba ia berkata, Thio Kongcoe kau telah berjanji untuk melakukan tiga<br />

permintaanku. Apa kau masih ingat?<br />

Tentu saja masih ingat. Nona boleh memberitahukan dan dalam batas kemampuanku, aku<br />

akan melakukan perintahmu.<br />

Si nona menatap wajah Boe Kie dan berkata, Sekarang aku baru mempunyai sebuah<br />

permintaan, aku minta kau mengambil golok To-liong to.<br />

Boe Kie tahu bahwa permintaan yang diajukan Tio Beng pasti bukan permintaan yang mudah<br />

dilakukan. Tapi ia sama sekali tak menduga bahwa permintaan pertama sudah begitu sukar.<br />

Melihat paras Boe Kie yang menunjukkan rasa susah hati. Tio Beng bertanya, Bagaimana?<br />

Apa kau tak sudi melakukan permintaanku? Apakah dilakukannya permintaan itu melanggar<br />

sifat kesatriaan dalam Rimba Persilatan?<br />

Sebagaimana kau tahu, To-liong to adalah milik ayah angkatku, Kim mo Say Ong Cia Tayhiap.<br />

Tak dapat aku mengkhianati Giehoe dan menyerahkan golok itu kepadamu.<br />

Aku bukan menyuruh kau mencuri, merampas atau menipu. Akupun bukan ingin memiliki<br />

golok itu. Aku hanya minta kau meminjamnya dari ayahmu dan memberikannya kepadaku<br />

supaya aku bisa bermain-main dengan golok itu untuk satu jam lamanya. Sesudah satu jam,<br />

aku akan memulangkannya kepada Cia Tay-hiap. Kalian berdua adalah ayah dan anak. Apa<br />

bisa jadi Cia Tay-hiap akan tak sudi untuk meminjamkannya dalam jangka waktu hanya satu<br />

jam. Aku bukan ingin merampas harta benda atau <strong>membunuh</strong> manusia. Apakah hal itu<br />

melanggar kesatriaan dalam Rimba Persilatan?<br />

Biarpun namanya tersohor, To-liong to sebenarnya tidak terlalu luar biasa hanya lebih berat<br />

dan lebih tajam dari golok biasa.<br />

Dalam Rimba Persilatan terdapat kata-kata sebagai berikut. Boe lim cie coen po to to liong,<br />

hauw leng thian hee boh kam poet ciong, ie thian poet coet swee ie ceng hong (Yang termulia<br />

dalam Rimba Persilatan, golok mustika <strong>membunuh</strong> <strong>naga</strong>, perintahnya di kolong langit tiada<br />

manusia yang berani tidak menurut, ie thian tidka keluar siapa yang bisa melawan<br />

ketajamannya). Ie thian kiam berada dalam tanganku terlihat seperti To-liong to. Kalau kau<br />

tidak percaya padaku untuk melihat golok mustika itu, kau boleh berdiri di sampingku.<br />

Dengan memiliki kepandaian yang begitu tinggi kau tak usah takut bahwa aku main gila<br />

terhadapmu.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 980

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!