20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

"Mengapa hilang ?" menyambung yg lain.<br />

Boh Seng Kok heran dan segera mendekati tujuh delapan pendeta Siauw Lim yang sedang<br />

merawati jenazah anggota2 partainya. Benar sajat tidak melihat jenazah Goan tin.<br />

"Lekas pulangkan jenazah Goan tin soeheng!" teriak Goan im sambil menuding orang2 Beng<br />

Kauw.<br />

Cioe Thian tertawa terbahak2. "Benar2 kau sudah gila!" katanya. "Perlu apa kami mencuri<br />

mayat pendeta."<br />

Orang2 Siauw Lim tidka rewel lagi. Jawabnya itu ada benarnya jg. Mereka menduga mungkin<br />

sekali waktu mengumpulkan jenazah orang2 Hwa san pay atau Kong tong pay sudah<br />

mengambil jenazah Goan tin.<br />

Tak lama kemudian, dengan beruntun barisan Siauw Lim dan Boe Tong turun gunung.<br />

Boe Kie menyoja dan membungkuk untuk memberi selamat jalan kepada para pamannya.<br />

"Anakku Boe Kie," kata Song Wan Siauw.<br />

"Hari ini namamu tersohor di kolong langit dan Beng Kauw menanggung budimu yang sangat<br />

berat. Kuharap supaya kau bisa menuntun mereka ke jalan yang lurus."<br />

"anak pasti akan memperhatikan pesan Tao Soe pek," jawabnya.<br />

"Dalam segala hal kau harus berhati2, kau harus menjaga jangan sampai diperdayai oelh<br />

manusia2 rendah," kata Thio siong Kee.<br />

Boe Kie mengangguk. Baik pihak paman, maupun pihak keponakan, sama2 merasa beat<br />

untuk berpisahan.<br />

Sesudah keenam partai pergi semuanya, Yo Siauw dan In Thian Ceng saling mengawasi.<br />

Tiab2 mereka berteriak dengan berbareng, "Para anggauta Beng Kauw dan Peh Bie Kauw!<br />

Berlutut untuk menghaturkan terima kasih kepada Thio Tay hia!" Dilain saat semua orang<br />

sudah mendekam diatas bumi.<br />

Boe Kie bingung tak kepalang apa pula diantara mereka terdapat kakek dan pamannya<br />

sendiri. Di luar dugaan, karena berlutut luka di dadanya terbukan lagi dan darah kembali<br />

mengucur dan ia lantas saja roboh pingsan.<br />

Siauw Ciauw tersipu sipu memapahnya. Dua orang tauw bak (pemimpin regu) segera<br />

mengambil tandu dan merebahkan tuan penolong itu didalamnya<br />

Alis Yo Siauw berkerut, "Lekas antar Thio Tay Hiap kekamarnya," katanya. "Selama<br />

beberapa hari ia tidak boleh diganggu oleh siapapun jua."<br />

Kedua tauw bak itu mengiakan sambil membungkuk dan lalu membusung Boe Kie kekamar<br />

Kong Beng Soe cia dengan diikuti oleh Siauw Ciauw. Waktu ia lewat didepan Poet Hwie,<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 813

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!