20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kurang ajar! kata si semberono dengan gusar. <strong>Mar</strong>i kita bakar perkampungannya sampai rata<br />

dengan bumi!<br />

Baru saja berkata begitu, di sebelah kejauhan tiba2 terlihat mengepulnya asap hitam. Benarbenar<br />

Lek lioe chung terbakar. Para pemimpin saling mengawasi tanpa bisa mengeluarkan<br />

sepatah kata.<br />

Semua orang kagum. Tio Beng ternyata dapat menghitung dengan tepat, ia sudah menduga<br />

bahwa sesudah racun dipunahkan, jago2 Beng kauw akan kembali untuk membakar<br />

perkampungannya, sehingga oleh karenanya, ia sudah mendahului dengan membakarnya<br />

sendiri. Walaupun ia masih berusia muda dan hanya seorang wanita, nona Tio ternyata<br />

merupakan seorang lawan yang tidak boleh dipandang enteng.<br />

Paling benar kita mengejar mereka dan menghajarnya sampai mereka bertobat, kata Cioe<br />

Tian.<br />

Sesudah dia membakar perkampungannya sendiri, kita tahu, bahwa dalam setiap tindakannya,<br />

dia sudah mempersiapkan segala sesuatu, kata Yo Siauw. Kurasa belum tentu kita dapat<br />

menyusul mereka.<br />

Yo heng, kau sungguh pintar, kata Cioe Tian. Dalam akal budi, kau memang lebih tinggi<br />

daripada Cioe Tian.<br />

Yo Siauw tertawa, Aduh! Tak berani aku menerima pujian Cioe heng, katanya. Dalam hitunghitungan,<br />

mana bisa siauw tee menandingi Cioe heng.<br />

Sudahlah, Jie wie tak usah saling merendahkan diri, menyela Boe Kie seraya bersenyum.<br />

Bahwa hanya beberapa belas saudara terluka enteng karena panah dan bahwa kita tidak<br />

menderita kerusakan terlebih hebat, sudah dapat dikatakan untung sekali. <strong>Mar</strong>ilah kita<br />

meneruskan perjalanan.<br />

Di tengah jalan, beberapa orang menanya Boe Kie cara bagaimana ia bisa menebak keracunan<br />

itu.<br />

Kuingat, bahwa dalam Tok keng terdapat keterangan yang mengatakan, bahwa jika bau wangi<br />

dari kayu Kie kauw Hiang bok tercampur dengan bau wangi sebangsa kembang Hoe-yong,<br />

maka bebauan itu mengakibatkan mabuk, seperti mabuk arak, selama beberapa hari. Kalau<br />

hawa beracun itu masuk ke dalam isi perut, jantung dan paru-paru bisa rusak. Itulah sebabnya<br />

mengapa aku melarang kalian mengerahkan te<strong>naga</strong> dalam. Manakala kalian mengerahkan<br />

khie (hawa), sehingga racun masuk ke dalam pembuluh darah, besarnya bahaya tidak bisa<br />

ditaksir lagi.<br />

Tak dinyana si budak Siauw Ciauw berpahala begitu besar, kata Wie It Siauw. Kalau pada<br />

detik berbahaya dia tak tampil ke muka, kita pasti mendapat kerusakan besar sekali.<br />

Perbuatan Siauw Ciauw terutama membingungkan Yo Siauw. Ia telah menduga pasti, bahwa<br />

nona itu seorang mata-mata musuh yang mau menyelidiki segala rahasia Beng kauw. Tapi<br />

sekarang si nona berbalik menjadi seorang penolong.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 860

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!