20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tinggi, belum tentu kau bisa menangkap Lok Thung Kek. Seraya berkata begitu, ia mengambil<br />

tongkatnya, siap sedia untuk bertempur.<br />

Hoan Yauw tertawa. Lok Sianseng, katanya dengan suara mengejek. Andaikata ilmu silat<br />

Kouw Tauw-too tidak bisa menandingi kau, itu tak seberapa. Kalau kau mau merobohkan<br />

aku, paling sedikit kau harus berkelahi dalam seratus atau dua ratus jurus. Memang tidak<br />

terlalu sukar untuk kau kalahkan aku. Tapi jangan harap kau bisa membawa lari Han kie dan<br />

menolong soeteemu.<br />

Lok Thung Kek mengawasi adik seperguruannya dengan sorot mata berduka. Sedari muda ia<br />

belajar silat bersama-sama dan puluhan tahun ia belum pernah terpisahkan. Mereka berdua<br />

tidak menikah dan di dalam dunia ini, tiada orang yang lebih dicintainya seperti adik<br />

seperguruan itu. Maka itu, biar bagaimanapun juga ia tidak akan bisa melarikan diri seorang<br />

diri dengan meninggalkan Ho Pit Ong.<br />

Melihat hati si kakek tergerak, Hoan Yauw segera memanggil Soen Sam Hwie dan Lie Sie<br />

Coei. Sesudah menutup pintu kamar, ia berkata, Lok Sianseng, urusan ini belum keluar.<br />

Kouw Tauw-too bersedia untuk melindungi kau.<br />

Bagaikan kilat Hoan Yauw lalu menotok Ah hiat (hiat gagu) dan Joan ma hiat (hiat yang<br />

membuat badan lemas) Soen Sam Hwie dan Lie Sie Coei. Sesudah itu ia berkata dengan<br />

perlahan, Kau sendiri tentu tidak akan membocorkan rahasia ini, sedang soeteemu pasti tak<br />

akan mau mencelakai kau. Kouw Tauw-too berlagak gagu dan ia akan tetap berlagak gagu.<br />

Kedua sahabat itupun tak menjadi rintangan, Kouw Tauw-too akan menotok Sie hiatnya<br />

untuk menutup mulutnya, Soen Sam Hwie dan Lie Sie Coei kaget tak kepalang. Ia tak nyana<br />

bahwa urusan makan daging anjing akan berbuntut begitu hebat. Mereka ingin minta<br />

dikasihani tapi mereka tidak bisa untuk diajak bicara sama sekali. Sambil menunjuk pada Han<br />

kie Hoan Yauw lalu berkata pula. Mengenai wanita cantik itu, loo lap ingin mengusulkan dua<br />

jalan. Pertama mencuci tangan bersih-bersih. Kita membawa dia dan kedua sahabat itu ke<br />

tempat sepi dan <strong>membunuh</strong> mereka. Aku akan melaporkan kepada Ong-ya bahwa Han-kie<br />

main gila dengan Lie Sie Coei yang tampan dan mereka mencoba melarikan diri. Tapi mereka<br />

berpapasan dengan Kouw Tauw-too yang dalam kegusarannya sudah <strong>membunuh</strong> mereka.<br />

Kalau mau, boleh kita mengampuni jiwa Soen Sam Hwie. Jalan kedua kau membawa lari<br />

Han-kie dan coba sembunyikan di tempat aman. Apa kau berhasil atau tidak bukan urusanku.<br />

Tanpa merasa Lok Thung Kek berpaling dan mengawasi Han-kie. Si cantik balas mengawasi<br />

dan sorot matanya memohon. Ia mengerti bahwa Han-kie ingin mengambil jalan kedua.<br />

Melihat kecantikan wanita itu, ia merasa tak tega untuk <strong>membunuh</strong>nya.<br />

Terima kasih untuk maksudmu yang baik, katanya. Tapi apakah yang kau ingin dilakukan<br />

olehku? Ia tahu bahwa Kouw Tauw-too mampunyai sesuatu untuk diajukan kepadanya. Tanpa<br />

mengharap balasan budi, si pendeta pasti tak gampang mau menyudahi urusan ini.<br />

Permintaanku sangat sederhana, jawab Hoan Yauw. Ciang poen-jin, Go Bie-pay, Biat Coat<br />

Soethay adalah istriku sedang si nona she Cioe adalah anak kami berdua. Aku ingin minta<br />

obat pemunah Sip hiang Joan kin san untuk menolong mereka supaya mereka bisa melarikan<br />

diri. Di hadapan Kauwcoe aku yang bertanggungjawab. Apabila aku melibatkan kau, biarlah<br />

semua anggota Kouw Tauw-too dan Biat Coat Soethay menjadi manusia hina dina yang<br />

binasa secara mengerikan dan tidak bisa terlahir lagi ke dunia.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 970

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!