20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sesudah itu, perlahan-lahan ia berbangkit dan berdiri. Dengan matanya, ia menyapu seluruh<br />

lapangan dan berkata dengan suara perlahan. Kalau dalam Go bie dan Boe tong pay masih ada<br />

orang yang tidak setuju dengan permintaanku, ia boleh segera keluar untuk bertanding.<br />

Perkataan itu disambut dengan rasa heran juga kagum yang sukar dilukiskan. Semua orang<br />

lihat, bahwa pemuda itu terluka berat. Tapi, baru saja darahnya berhenti mengalir, ia sudah<br />

bisa berdiri dan menantang pula. Apa ia manusia? Manusia biasa tak akan bisa berbuat begitu.<br />

Go bie pay sudah kalah, kata Biat coat dengan suara dingin. Jika kau tidak mati, di belakang<br />

hari kita bisa perhitungkan lagi. Kini hanya ketinggalan Boe tong pay. Kalah menang harus<br />

diputuskan oleh Boe tong pay.<br />

Maksud Biat coat Soethay dimengerti oleh tokoh-tokoh semua partai.<br />

Dalam usaha untuk mengepung Kong beng teng, jago2 Siauw lim, Khong tong, Koen loen,<br />

Hwa san dan Go bie sudah dirobohkan Boe Kie. Hanya Boe tong pay yang belum bergebrak<br />

dengan pemuda itu.<br />

Tapi sekarang Boe Kie terluka berat. Jangankan pendekar Boe tong, sedang seorang biasapun<br />

sudah cukup untuk menjatuhkannya. Mungkin sekali, tanpa bertempur, Boe Kie akan mati<br />

sendiri. Setiap pendekar Boe tong bisa segera membinasakannya dan sesudah ia binasa,<br />

keenam partai bisa mewujudkan keputusan untuk <strong>membunuh</strong> semua anggota Beng kauw.<br />

Tapi Boe tong pay sangat mengutamakan Hiap sie. Menyerang seorang yang terluka berat<br />

memang bukan perbuatan bagus, sehingga mungkin sekali kelima pendekar Boe tong merasa<br />

keberatan untuk turun tangan. Tapi kalau Boe tong pay berpeluk tangan, apakah keenam<br />

partai harus pulang dengan tangan hampa, dengan kegagalan? Membasmi Beng kauw adalah<br />

usaha besar yang sudah menggetarkan seluruh Rimba Persilatan. Kalau mereka gagal, apakah<br />

mereka masih ada muka untuk tampil lagi dalam kalangan Kang ouw? Serba susah maju<br />

salah, mundur salah. (Hiap gie kesatriaan)<br />

Maksud perkataan Biat coat ialah dipertahankan atau tidaknya kehormatan keenam partai<br />

terserah atas keputusan Boe tong pay.<br />

Jalan mana yang akan ditempuh partai itu?<br />

Song Wan Kiauw, Jie Lian Cioe, Thio Siong Kie, In Lie Heng dan Boh Seng Kok saling<br />

mengawasi. Mereka tak bisa segera mengambil keputusan. Tiba-tiba Song Ceng Soe, putera<br />

Song Wan Kiauw, berkata, Thia-thia, Soe wie Siok-siok, biarlah anak saja yang membereskan<br />

dia.<br />

Tak bisa, kata Jie Lian Cioe. Kau turun tangan tiada bedanya dengan kami yang turun tangan.<br />

Menurut pendapat Siauw tee, kepentingan umum adalah lebih penting daripada kepentingan<br />

pribadi dari pada soal nama kita, kata Thio Siong Kee.<br />

Nama adalah sesuatu yang berada di luar badan manusia, Boh Seng Kok menjawab. Biar<br />

bagaimanapun jua siauw tee merasa berat untuk mencelakai seorang manusia yang sudah<br />

terluka berat.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 804

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!