20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Oe Boen Cek terkesiap. Bagaimana dia tahu tanyanya di dalam hati. Koyo penyambung<br />

tulang sangat dirahasiakan, walau murid biasa tak mungkit tahu adanya obat luar biasa itu.<br />

Boe Kie mengenal nama obat itu dari kitab obat-obatan mendiang Ouw bahwa di daerah See<br />

Hek terdapat semacam ilmu silat Gwa Kee mungking cabang Siauw Lim Pay yang sangat<br />

aneh. Tulang manusia yang dipatahkan dengan ilmu itu hanya bisa diobati dengan Hek Giok<br />

Toan si Koyo, tapi cara membuat obat itu dengan sangat dirahasiakan dan tak diketahui oleh<br />

orang luar.<br />

Mengingat itu, Boe Kie segera menyebutkannya untuk menjajal benar tidaknya catatan dalam<br />

kitab itu. Benar saja paras muka Oe Boen Cek segera berubah dan ia tahu bahwa tebakannya<br />

tidak meleset.<br />

Anak kecil, cara bagaimana kau tahu nama obat itu? tanyanya.<br />

Keluarkan! bentak Boe Kie. Mengingat nasib kedua orang tuanya karena gara-gara manusia<br />

itu, darah Boe Kie mendidih dan ia tak mau banyak bicara.<br />

Sementara itu, sesudah memikir sejenak, hati Oe Boen Cek jadi lebih besar. Tapi biarpun<br />

dalam gebrakan pertama, ia mendapat sedikit kesalahan, akan tetapi sesudah ia mengeluarkan<br />

Tay Lek Kim Kong Cie, Boe Kie tak berani melawan lagi dan hanya berlari-lari. Maka itu<br />

asal saja ia berhati-hati terhadap ilmu menempel dan menarik dari si Too tong, ia pasti akan<br />

memperoleh kemenangan, pikirnya. Memikir begitu, ia maju setindak seraya membentak.<br />

Binatang kecil! Aku suka mengampuni jiwamu, jika kau berlutut tiga kali. Kalau tidak,<br />

lihatlah contoh si orang she Jie.<br />

Alis Boe Kie berkerut. Ia bertekat untuk mendapatkan Hek Giok Toan Siokko, tapi ia belum<br />

mendapat jalan untuk memunahkan Tay Lek Kim Kong Cie. Kian Koen Tay Lo Ie memang<br />

bisa melukai dia, tapi tidak bisa memaksa dia mengeluarkan obat itu.<br />

Selagi ia mengasah otak, tiba-tiba Thio Sam Hong menggapai seraya berkata, anak, mari sini!<br />

Baik, thay Soehoe, jawabnya sambil menghampiri.<br />

Anak, kau dengarlah, kata guru besar itu. Menggunakan maksud tidak menggunakan te<strong>naga</strong>.<br />

Thay Kek Koen berputaran bundar tak putus-putusnya mendapat kesempatan mendapat<br />

kedudukan baik, sehingga akarnya lawan putus sendirinya. Setiap jurus, setiap pukulan,<br />

haruslah bersambung-sambung seperti sungai Tiang Kang, gelombang tak habis-habisnya.<br />

Sesudah memperhatikan cara berkelahinya Boe Kie, Thio Sam Hong sudah mendapat intisari<br />

dari pada Thay Kek Koen, tapi karena Boe Kie sudah memiliki ilmu yang tinggi, maka dalam<br />

menggunakan pukulan-pukulan Thay Kek Koen, ia masih belum bisa menyelamai maksud<br />

terpenting dari Thay Kek Koen, yaitu Wan Coan Poet Toan (berputaran tidak habis-habisnya)<br />

Sebagai seorang yang cerdas, beberapa perkataan itu sudah cukup untuk menyadarkan Boe<br />

Kie.<br />

Cepat! teriak Oe Boen Cek. Sesudah masuk ke gelanggang, mana bisa kau belajar?<br />

Bisa! Kau sambutlah pukulan yang baru didapat olehku, katanya seraya memutar tubuh. Ia<br />

membuat sebuah lingkaran dengan tangan kanannya dan menghantam muka musuh. Itulah<br />

pukulan Ko Tam Ma dari Thay Kek Koen. Oe Boen Cek menyambut dengan babatan jari-jari<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 899

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!