20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Melihat sikap Boe Kie, tiba2 Houw Yauw menghunus pedang Yo Siauw. Dengan skali<br />

berkelebat, pedang itu sudah memutuskan tiga jari tangan kirinya, Boe Kie terkejut dan<br />

merampas senjata itu, Hoan Yoe soe. Mengapa.. mengapa kau berbuat begitu tanyanya<br />

dengan mata membelak.<br />

Membunug saudara2 dalam agama kita adalah kedosaan besar, jawabnya. Karena urusan<br />

besar belum selesai, Hoan Yauw belum berani <strong>membunuh</strong> diri. Sekarang Hoan Yauw lebih<br />

dahulu memutuskan tiga jeriji dan nanti dia kaan mempersembahkan kepalanya kepada<br />

Kauwcoe.<br />

Aku sudah mengampuni kesalahan Hoan Yoe soe, kata Boe Kie. Mengapa kau berbuat begitu.<br />

Sekarang kita menghadapi tugas yg sangat berat. Kuharap Hoan Yoe Soe tidak menyebut2<br />

lagi urusan ini. Sehabis berkata begitu ia mengeluarkan obat luka, menyobek ujung bajunya<br />

dan membalut luka Hoan Yauw. Didalam hati ia merasa sangat tidak enak. Ia tahu bahw Hoan<br />

Yauw bukan gertak sambel. Apa yg dikatakannya dapat dilakukannya. Mungkin mereka<br />

dihari di kemudian ia akan <strong>membunuh</strong> diri. Mengingat segala penderitaannya demi<br />

skepentingan Beng Kauw, Boe Kie terasa sangat terharu dan tiba2 ia menekuk sebelah<br />

lututnya, Hoan yoe soe sebagai orang yg berjasa besar untuk agama kita, terimalah hormatku,<br />

katanya dengan suara parau. Apabila kau melukai lagi dirimu, itu berarti kau menganggap aku<br />

sebagai manusia yg tak punya guna dan tidak pantas untuk menjadi kauwcoe dari agama kita.<br />

Kalau kau menikam dirimu satu kali, aku akan menikam diriku dua kali.<br />

Melihat Kauw coe mereka berlulut, dengan air mata bercucuran Hoan Yauw, Yo Siauw dan<br />

Wie It Siauw segera turut berlutut.<br />

Saudara Hoan, kata Yo Siauw sambil menyusut airmatanya. Kau tidak boleh mengulangi<br />

perbuatan itu. Bangun robohnya agama kita hanya mengandalkan kauw coe seorang. Kauw<br />

coe telah mengeluarkan perintah dan kau tidak boleh melanggar perintah itu.<br />

Dalam pertandingan hari ini aku sudah merasa takluk terhadap kauw coe, kata Hoan Yauw,<br />

Kouw Tauw too mempunyai adat yg sangat aneh dan aku memohon belas kasihan Kauwcoe.<br />

Dengan kedua tangan, Boe Kie membangunkan Hoan Yauw. Sesudah terjadinya kejadian ini,<br />

ia dan Hoan Yauw menjadi sahabat yg saling mencintai.<br />

Sesudah itu, Hoan Yauw segara menceritakan pengalaman dalam gedung Jie Lam ong.<br />

Pada jaman itu kaisar Goan yg bodoh diikuti oleh mentri2 dorna sehingga, karena tindakan2<br />

nya yg seweang2 negeri jadi kalut dan rakyat memberontak. Untung besar kerajaan Goan<br />

masih mempunyai Jie Lam ong yg gagah dan bijaksana. Tanpa mengenal capai, raja muda itu<br />

membawa tentara kesana sini untuk menindas berbagai pemberontakan. Tapi negeri tetap<br />

tidak menjadi aman, disana sudah kalut lagi. Dalam kerepotannya, raja muda terpaksa<br />

menunda rencana untuk membasmi partai2 persilatan.<br />

Selama beberapa tahnun kedua anaknya sudah menjadi besar. Kuh kuh Temur alias Ong Po<br />

Po mengikuti ayahandanya dalam tentara, sedang Ming Ming Temur (Tio Beng) memimpin<br />

rombongan jago2 silat untuk menumpas partai2 rimba persilatan. Jago2 itu terdiri dari ahli2<br />

silat Mongol, Han dan See Hek dan diantara terdapat juga sejumlah pendeta See hoan.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 959

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!