20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“Nona!” bentak Tan Yoe Liang dengan suara gusar. “Bahwa kau tak sudi memberitahukan<br />

she dan namamu saja, kau sudah tidak memandang sebelah mata kepada kami semua.<br />

Sekarang bahkan kau menyuruh kedua pelayanmu untuk menantang Pemimpin kami. Di<br />

dalam dunia Kang ouw, mana ada kekurang ajaran yang seperti itu? Soe Pangcoe biarlah<br />

teecoe yang bereskan kedua pelayan itu dan kemudian teecoe akan menjajal kepandaiannya<br />

perempuan yang sudah menghina partai kita.”<br />

“Baiklah,” kata Soe hwee liong.<br />

Tan Yoe Liang segera menghunus pedang dan maju ke tengah ruangan.<br />

“Nonaku menyuruh aku meminta pelajaran dalam ilmu Hang liong Sip pat ciang,” kata Siauw<br />

Hong. “Apa kau mahir dalam ilmu itu?” Apa Hang liong Sip pat ciang menggunakan<br />

pedang?”<br />

“Soe Pangcu seorang yang berkedudukan sangat tinggi dan bukan lawan sebangsa pelayan,”<br />

kata Tan Yoe Liang dengan suara menghina. Juga tak mungkin seorang pelayan memiliki<br />

Hang liong Sip pat ciang. Sudahlah. Terimalah kebinasaanmu di bawah pedangku!”<br />

“Thio Kauwcoe, kata si baju kuning kepada Boe Kie, “bolehkah kuminta bantuanmu?”<br />

“Tentu saja,” jawabnya.<br />

“Kuminta kau lemparkan manusia she Tan itu dan bekuk penipu itu yang menyamar sebagai<br />

Soe Pangcu,” kata pula si nona.<br />

Tadi, waktu menawan Soe hwee liong, Boe Kie sudah bercuriga, sebab orang itu ternyata tak<br />

punya kepandaian tinggi yang sesuai kedudukannya. Kecurigaannya jadi makin lebih besar<br />

karena melihat orang itu tak punya pendirian dan selalu menurut perkataan Tan Yoe Liang.<br />

Maka itu, begitu mendengar perkataan si baju kuning yang menamakan orang itu sebagai<br />

‘penipu yang menyamar sebagai Soe pangcoe’, ia tidak bersangsi lagi. Ia mengangguk dan<br />

lalu melompat ke arah Soe hwee liong. Soe hwee liong meninju dengan pukulan Tiong tian<br />

pauw. Boe Kie tertawa terbahak bahak.<br />

“Apa ini Hang liong Sip pat ciang?” teriaknya seraya mencengkeram baju di dada Soe Hwee<br />

liong yang lalu diangkat tinggi tinggi. Tan Yoe Liang tahu, bahwa ia bukan tandingan Boe<br />

Kie. Tanpa mengeluarkan sepatah kata ia mundur dan menghilang di antara para pengemis.<br />

Sekonyong konyong si nona cilik menangis keras. Ia menubruk dan mencengkeram baju Soe<br />

hwee liong, dan bagaikan kalap memukulnya berulang ulang. “Binatang!” teriaknya. Kau<br />

sudah membinasakan ayahku! Kau <strong>membunuh</strong> ayahku! Aku akan cincang badanmu!” Ia<br />

menjambret rambut Soe hwee liong dan… rambut itu terlepas dan terlihatlah kepala yang<br />

gundul.<br />

Rambut palsu!<br />

Dengan punggung ditekan Boe Kie, orang itu tidak berdaya. Si nona cilik terus memukul.<br />

Beberapa tinju menimpa hidungnya, tapi hidung itu tidak mengeluarkan darah. Hidungnya<br />

juga hidung palsu!<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1207

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!