20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Ternyata ilmu silat yang dimiliki Sam soe hanya berdasarkan Kian koen Tay lo ie tingkat<br />

pertama. Tapi pada Seng hwee leng terdapat pelajaran yang luar biasa mengenai cara<br />

menggunakannya. Sekarang ia sudah bisa memecahkan teka teki empat baris kauw koat itu<br />

dan hanya sebaris langit persegi bumi bulat yang belum dapat ditembusnya. Ia sekarang yakin<br />

bahwa untuk bisa menyelami seluruh ilmu silat Cong kauw ia harus mempelajari seantero<br />

Kouw koat yang ada di Seng hwee leng.<br />

Tanpa membuang2 waktu lagi, sambil membentak keras ia menyerang, kedua tangannya<br />

menyambar bagaikan kilat. Dengan sekali jurus dengan menggunakan kouwkoat “tiga kosong<br />

tujuh berisi” ia berhasil merampas dua ‘leng’ dari tangan Hwie goat soe. Di lain saat dengan<br />

“ada di dalam tidak ada” ia merebut dua ‘leng’ lagi dari tangan Lioe in soe.<br />

Kedua utusan itu terbang semangatnya. Mereka berdiri terpaku. Sesudah memasukkan<br />

keempat ‘leng’ di dalam saku Boe Kie menyerang pula. Dengan kedua tangan ia<br />

mencengkeram belakang leher kedua pecundang itu yang lalu dilempar balik ke kapal mereka.<br />

Orang2 Persia kaget tak kepalang. Mereka jadi takut dan berteriak teriak.<br />

Biauw hong soe ketakutan. Buru buru ia memutar dan coba melarikan diri. Tapi gerakan Boe<br />

Kie cepat luar biasa. Dengan sekali sambar, ia menangkap kaki kiri Biauw hong soe yang lalu<br />

ditarik ke belakang. Sesudah merampas kedua ‘leng’ ia mengangkat tubuh utusan itu dan<br />

menghantamnya ke kepala Jin jiok ong. Ketiga “raja” terkesiap, mereka buru buru lari balik<br />

ke kapal sendiri. Boe Kie lalu menotok jalan darah Biauw hong soe dan melemparkannya di<br />

geladak kapal.<br />

Kemenangan itu bukan saja menggirangkan Boe Kie, tapi juga kawan kawannya. Mereka<br />

menanya cara bagaimana pemuda itu bisa merampas enam Seng hwee leng dengan begitu<br />

mudahnya.<br />

Boe Kie tertawa, “Kalau bukan secara kebetulan pipi orang itu terpukul Seng hwee leng tak<br />

nanti aku bisa menangkap rahasia ilmu silat mereka,” katanya. Ia mengeluarkan enam biji<br />

‘leng’ dan menyerahkannya kepada Siauw Ciauw. “Siauw Ciauw,” katanya, “lekas<br />

terjemahkan huruf-huruf di enam Seng hwee leng ini!”<br />

Semua orang mengawasi keenam ‘leng’ itu yang terbuat dari semacam bahan yang sangat<br />

aneh – bukan emas dan bukan giok – tapi keras luar biasa. ‘Leng’ itu panjangnya berbeda satu<br />

sama lain, kelihatannya terang, di dalamnya terdapat sinar api yang bergerak gerak dan<br />

warnanya berubah-ubah, sedang setiap ‘leng’ terdapat ukiran huruf huruf Persia.<br />

Boe Kie mengerti bahwa jika ia ingin meloloskan diri dari bahaya, ia harus memahami ilmu<br />

silat Cong kauw. Maka itu, ia lantas saja berkata, “Cioe kauwnio, tandalkan Ie thian kiam di<br />

leher Peng teng ong. Giehoe, tandalkan To liong to di leher Biauw hong soe. Kita harus<br />

memperpanjang waktu sedapat mungkin.” Cia soen dan Cie jiak lantas saja mengangguk.<br />

Siauw Ciauw segera memilih ‘leng’ terpendek yang hurufnya paling sedikit lalu<br />

menterjemahkannya. Sesudah mendengar beberapa kali Boe Kie belum juga menangkap<br />

artinya, sehingga ia mulai merasa bingung.<br />

“Siauw Ciauw, coba kau terjemahkan huruf2 dari Seng hwee leng yang telah memukul Peng<br />

teng ong,” kata Tio Beng.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1100

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!