20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ertugas hanya menjaga di tempat-tempat penjagaan tertentu. Tanpa dipanggil, mana berani<br />

masuk ke dalam ruangan Gie soe teng (ruangan rapat)? Yo Siauw mempunyai beberapa<br />

pelayan pribadi, tapi setelah yang satu diisap darahnya oleh Wie It Siauw, yang lainnya lantas<br />

menyingkir jauh-jauh. Jangankan tak dipanggil sedangkan dipanggilpun belum tentu dia<br />

berani menghampiri.<br />

Boe Kie yang berada di dalam karung juga mengerti bila kesunyian itu kesunyian yang sangat<br />

tegang. Selang beberapa lama, tiba-tiba Swee Poet Tek berkata, Sahabat yang berada dalam<br />

karung harus menolong kami.<br />

Bagaimana menolongnya? tanya Boe Kie.<br />

Pada detik itu, hawa murni Goan-tin justru telah mulai mengalir bebas di bagian tan tiannya.<br />

Mendengar pembicaraan itu, ia kaget bukan main dan hawa murni itu berbalik lagi sehingga<br />

ia kembali menggigil keras. Dalam tekadnya dan kesibukannya untuk membasmi jago-jago<br />

Beng-kauw mimpipun ia tak pernah bahwa di dalam karung ada manusianya. Habislah<br />

jiwaku, ia mengeluh di dalam hati.<br />

Mulut karung dijerat mati dan kecuali olehku sendiri, siapapun juga tak akan bisa<br />

membukanya, terang Swee Poet Tek. Tapi kau bisa berdiri di dalam karung.<br />

Baiklah, kata Boe Kie yang segera bangkit dan berdiri di dalam karung.<br />

Saudara kecil! kata Swee Poet Tek tanpa memperdulikan keselamatan jiwanya, kau sudah<br />

menolong beberapa puluh saudara dari Swie Kim-kie. Kesatriaanmu dikagumi oleh semua<br />

orang. Sekarang, kamipun mengandalkan bantuanmu. Pergilah ke tempat pendeta bangsat itu<br />

dan hantam dia sampai mati.<br />

Boe Kie berpikir keras, ia tidak segera menjawab.<br />

Cara yang licik, pendeta jahat itu membokong orang, kata Swee Poet Tek. Cara bangsat itu<br />

telah didengar oleh kau sendiri. Kalau kau tidak membinasakan ia, maka berlaksa-laksa<br />

anggota Beng-kauw akan musnah dalam tangannya. Jika <strong>membunuh</strong> dia, kau melakukan<br />

perbuatan yang sangat mulia.<br />

Pemuda itu tetap ragu.<br />

Aku sudah tidak bisa bergerak lagi, kata Goan-tin. Apabila kau mengambil nyawaku dalam<br />

keadaan begitu, kau akan ditertawai oleh seluruh orang gagah di kolong langit.<br />

Kepala gundul, tutup mulutmu! bentak Cioe Tian. Siauw Lim-pay menyebut diri sebagai<br />

partai yang lurus bersih. Tapi kau, diam-diam telah membokong orang. Apakah perbuatan itu<br />

semua tak ditertawai semua orang gagah di kolong langit?<br />

Boe Kie maju selangkah tapi segera berhenti lagi. Swee Poet Tek Taysoe, katanya, Aku sama<br />

sekali tak tahu sebab dari permusuhan agamamu dengan enam partai persilatan. Aku sangat<br />

ingin membantu kalian tetapi akupun tak mau mencelakai pendeta Siauw Lim-pay itu.<br />

Saudara kecil, ada satu hal belum dipikirkan kami tapi akan mengambil nyawamu juga.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 701

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!