20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

perempuan She Tio, sedang To Liong To jatuh ke dalam tangan bangsat Cia Soen. Jahat<br />

bertemu dengan jahat, pedang bertemu dengan golok. Apabila mereka berhasil mengambil<br />

ilmu perang dan ilmu silat Kwee Tayhiap, betapa besar penderitaan umat manusia di kolong<br />

langit ini. Disamping itu usaha mengusir penjahat Tat Coe pun akan menjadi lebih sukar lagi.<br />

Cie Jiak, kutahu, bahwa beban yang ditaruh di atas pundakmu terlampau berat. Sebenarbenarnya<br />

aku merasa tak tega untuk memerintahkan kau memikul yang berat itu. Tapi apakah<br />

adanya maksud tujuan orang-orang seperti kita dalam mempelajari ilmu silat? Cie Jiak, demi<br />

kepentingan rakyat di seluruh negeri, aku memohon kepada kau. Seraya berkata begitu, ia<br />

berlutut di hadapan muridnya.<br />

Tak kepalang kagetnya nona Cioe. Buru-buru iapun menekuk kedua lututnya dan berseru<br />

dengan suara parau, “soehoe!... “<br />

“Ssst! Perlahan sedikit, jangan sampai penjahat di luar mendengarkan pembicaraan kita. Apa<br />

kau sudi meluluskan permintaanku? Sebelum kau meng-iya-kan aku, aku tidak akan bangun.<br />

Cie Jiak merasa kepalanya puyeng. Dalam waktu sependek itu, gurunya telah mengeluarkan<br />

tiga perintah sulit. Pertama, ia diperintah untuk mengangkat sumpah berat, bahwa ia tidak<br />

akan mencintai Boe Kie. Kedua, ia diperintah menerima kedudukan Ciang Boen Jin dari Go<br />

Bie Pay. Akhirnya ia diperintah memancing Boe Kie dengan kecantikannya untuk merampas<br />

pulang To Liong To dan Ie Thian Kiam. Sebagai seorang wanita muda belia yang berarti<br />

sangat lemah, ia sungguh-sungguh tak tahu apa yang harus diperbuatnya. Kepalanya<br />

berrputar, matanya berkunang-kunang, ia hampir pingsan. Cepat-cepat ia memejamkan kedua<br />

matanya dan menggigit bibir untuk coba mempertahankan diri.<br />

Tiba-tiba ia merasa bibirnya sakit dan ia membuka kedua matanya. Sang guru masih terus<br />

berlutut. “Soehoe… bangunlah! katanya sambil menangis.<br />

“Apakah kau sudi meluluskan permintaanku? tanya Biat Coat pula.<br />

Dengan air mata mengucur, si nona menggut-manggutkan kepalanya.<br />

Biat Coat mencekal pergelangan tangan muridnya erat-erat dan berbisik. “Sesudah merampas<br />

pulang To Liong To dan Ie Thian Kiam, kau harus segera pergi ke tempat sepi, ke tempat<br />

yang tak ada manusianya. Dengan sebelah tangan mencekal golok dan sebelah tangan<br />

memegang pedang, kau harus mengerahkan te<strong>naga</strong> dalam dan saling membacokkan kedua<br />

senjata itu. Bacokan itu akan mematahkan atau memutuskan golok dan pedang dengan<br />

berbareng. Sesudah itu, barulah kau bisa mengambil pit-kip (kitab) yang disembunyikan di<br />

dalam kedua senjata itu. Cie Jiak, inilah cara satu-satunya untuk mengambil kedua kitab yang<br />

berharga itu. Sampai disitu <strong>tamat</strong>lah riwayat To Liong To dan Ie Thian Kiam. Apa kau ingat<br />

pesananku? walaupun berbicara dengan suara berbisik-bisik, paras muka Biat Coat angker<br />

dan kereng.<br />

Si murid mengangguk.<br />

“Cara itu, cara yang diambil kedua pit-kit merupakan rahasia terbesar dari partai kita. Kata<br />

pula sang guru. “Semenjak Oey Liehiap mewariskan tentang rahasia kitab ini kepada Kwee<br />

SoeCouw, hanyalah Ciang Boen Jin dari partai kita yang mengetahuinya. To Liong To dan Ie<br />

Thian Kiam adalah senjata mustika. Andaikata seseorang bisa memiliki kedua senjata itu<br />

dengan berbareng, ia pasti tak akan berlaku begitu gila untuk merusakkan kedua-duanya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 989

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!