20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Lian Cioe menghela napas, "Yang masih hidup hanya Pek Kwie Sioe dan kedua murid Koen<br />

loen pay itu," katanya pula, "Sebagaimana kau<br />

tau Lweekang Koen loen pay sangat luar biasa dan walaupun te<strong>naga</strong> dalamnya masih belum<br />

cukup tinggi, Ko Cek Sang dan Chio tauw bisa terlolos juga dari kebinasaan. Tapi mereka<br />

hilang ingatan, seperti orang menderita penyakit urat syaraf. Setiap kali ditanya, siapa yang<br />

mencelakakan mereka, mereka hanya menggeteng-gelengkah kepala, Ko Cok Sang hanya<br />

menyebutkan nama seorang, yaitu nama 'In So So'...Hmmm".<br />

Ia berhenti sejenak dan kemudian berkata lagi . "Sekarang baru aku mengerti, bahwa si orang<br />

she Ko menyebut-nyebut nama Teehoe, karena ia tidak dapat melupakan kecantikan Teehoe.<br />

..hm. Jika dilain kali See hoa coe mengeluarkan kata-kata yang kurang ajar, entah bagaimana<br />

aku harus menjawabnya. Pihaknya sendiri yang tidak benar, tapi dia masih mau menyalahkan<br />

orang."<br />

"Jika Pak Kwie Sioe tidak kurang suatu apa, dia tahu dari seluk beluk dari segala kejadian di<br />

Ong poan san," kata Coei San.<br />

"Tapi dia tetap menutup mulut," kata Lian Cioe. "Apa kau bisa menebak sebab musababnya?"<br />

Siadik memikir sejenak. "Ya." jawabnya, sesaat kemudian. "Mereka menutup mutut karena<br />

masih mengharap bisa merampas To liong to "<br />

"Benar," kata Lian Cioe. "Permusuhan dalam Rimba Persilatan berpangkal disitu. Koen loan<br />

pay menuduh, bahwa In So So mencelakakan Ko Cek Seng dan Chio Tauw, sedang pihak kita<br />

menganggap kau sudah dibunuh oleh orang orang Peh bie kauw"<br />

"Apakah hadirnya Siauwtee dipulau itu telah diberitahukan oleh Pek Kwie Sioe ?" tanya Coei<br />

San.<br />

"Bukan," jawabnya. "Pek Kwie Sioe membungkam tidak sepatah kata keluar dari mulutnya.<br />

Bersama Sie tee dan Cit tee, aku telah membuat penyelidikan dipulau itu. Kami tahu<br />

kehadiranmu, sebab melihat duapuluh empat huruf yang di tulis olehmu ditembok batu<br />

dengan menggunakan Tiat pit. Kami, segera mencari Pek Kwie Sioe dan menanyakan tentang<br />

dirimu. Karena jawabannya kurang ajar, kita bertempur dan dia kena satu pukulanku. Tak<br />

lama kemudian orang orang Koen loen pay minta keterangan dari Peh bie kauw dan berbuntut<br />

dengan pertempuran. Malam pertempuran itu, Koen loen pay menderita kerugian dua orang<br />

dipihaknya binasa dan permusuhan menghebat. Srlama sepuluh tahun, dendaman sakit hati ini<br />

jadi makin mendalam."<br />

Coei San sangat berduka. "Karena gara gara siauwtee suami isteri, berbagai partai menemui<br />

bencana " katanya. "Siauwtee sungguh merasa sungguh sangat tak enak. Sesudah memberi<br />

laporan kepada Insoe, siauwtee akan mengunjungi berbagai partai untuk coba mendamaikan<br />

dan siauw tee rela menerima hukuman apapun jua."<br />

Lian Cioe menghela napas. "Dalam urusan orang ridak dapat menyalahkan kau," katanya.<br />

"Jika hanya karena persoalan kau berdua suami istri yang terseret dalam permusuhan, paling<br />

banyak hanya Koen loan, Boe tong dan Peh bie kauw, Tapi, dalam keinginannya untuk<br />

merampas To liong to, Peh bie kauw tidak pernah menyebut nyebut nama Cia Soen, sehingga<br />

dengan begitu, Kie keng pang, Hay see pay dan Sin koen boon sudah menumplek kedosaan<br />

diatas kepala Peh bie kauw. Mereka menganggap, bahwa orang orang Peh Bie kauwlah yang<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 281

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!