20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

pakaiannya yg rombeng kelihatan bersih. Di punggungnya menggemblok delapan lembar<br />

karung. Bahwa seorang muda seperti dia bisa menjadi tiangloo (tetua) dengan pertandaan<br />

delapan karung, adalah kejadian yg luat biasa. Beberapa kali Boe Kie mengawasi dia, ia<br />

merasa, bahwa ia pernah bertemu dengan orang itu, tapi ia lupa dimana dan lagi kapan<br />

pertemuan itu terjadi.<br />

Tiba2 pemuda itu berkata, “Kim hoa popo, terang2an kau tidak membantu Cia Soen, tapi<br />

gelap2an kau membantu jg. Apa kau tidak curang?”<br />

“Apakah tuan tiangloo dari kay pang?” Tanya si nenek dengan suara tawar. “Maaf, nenekmu<br />

belum pernah bertemu muka denganmu.”<br />

“Tentu saja popo tidak mengenal aku, sebab belum lama aku menduduki kursi tiangloo,”<br />

jawabnya. “Aku she Tan, namaku Yoe Liang.”<br />

Tan Yoe Liang! Boe Kie lantas saja ingat. Waktu Thay suhu mengajaknya ke Siauw Lim sie<br />

untuk berobat, salah seorang murid Siauw Lim telah menghafal Boe Teng Kioe yang kang<br />

dengan hanya sekali membaca. Murid Siauw lim itu bukan lain drpd Tan Yoe Liang.<br />

Bagaimana ia sekarang menjadi tiangloo dari partai pengemis? Tapi hal itu tidak tetlalu<br />

mengherankan. Memang juga ada banyak anggota lain partai yg masuk kedalam kaypang.<br />

Bahwa ia bisa menjadi tiangloo bukan kejadian luar biasa. Ia berotak cerdas. Dengan<br />

memiliki ilmu silat Siauw lim sie dan Boe tong Kioe yang kang, tak heran kalau dia<br />

menduduki kedudukan penting didalam partai itu.<br />

“Apa murid Boe tong pun masuk kedalam kaypang?” bentak Kim hoa popo.<br />

Dari suara Tan Yoe Liang, Boe Kie tahu bahwa orang itu memilki lweekang boe tong pay.<br />

Dia ternyata sudah melatih diri dalam Boe tong kioe yang kang yg dicurinya. Mendengar<br />

bentakan si nenek, Boe Kie mendongkol bukan main. “Tak tahu malu!” katanya didalam hati.<br />

Berbareng dengan itu, iapun akan merasa kagum atas ketajaman Kim Hoa Popo.<br />

Tan Yoe Liang tertawa, “Sungguh lucu?” katanya. “Aku murid Siau Lim, tapi si nenek kukuh,<br />

bahwa aku anggota dari partai lain. “keras,” disertai Siaw Lim Kioe yang kang.<br />

Boe Kie terkejut. Orang itu sudah mempelajari Kioe yang kang dari Siauw lim dan Boe tong<br />

dan benar2 lihai.<br />

Mendadak terdengar bentakan keras dan lengan kiri The Thiangloo kembali dengan tinjunya<br />

Cia Soen. Tiga murid kay pang yg tadi mundur dari gelanggang, dengan serentak menerjang<br />

pula dengan senjata mereka. Ilmu silat ketiga orang itu kalah jauh dari kedua tiangloo tapi<br />

penyerbuan mereka sangan menambah kerepotan Cia Soen. Orang tua itu bukan saja tidak<br />

bisa melihat, tapi semenjak kedua matanya buta iapun belum pernah bertempur, sehingga ia<br />

tidak punya pengalaman. Hari ini pertama kali ia berhadapan dengan lawan2 berat dan<br />

berkelahi dengan hanya mengandalkan ketajaman kupingnya. Dengan bertambahnya musuh,<br />

bersenjata ia lantas jatuh dibawah angina sebab ia sukar membedakan yg mana sambaran tinju<br />

yg mana sambaran senjata tajam. Dalam sekejap bahunya sudah terbacok.<br />

Melihat bahaya Boe Kie bersiap untuk menolong.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1032

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!