20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menghantam dirinya sendiri. Dengan demikian, Boe Kie kini tengah menghadapi saat yang<br />

sangat penting (jiwanya tergantung atas selembar rambut).<br />

Hal ini tentu tak diketahui oleh Cioe Tian dan yang lain2.<br />

Sementara itu, biarpun sedang melawan hawa panas dengan mati2an, Boe Kie tetap dapat<br />

menangkap setiap perkataan Goan Tin yang telah melanjutkan penuturannya. Keluarga<br />

soemay-ku dan keluargaku mempunyai hubungan yang rapat, kata pendeta itu. Sedari kecil<br />

kita telah ditunangkan. Siapa tahu, diam2 Yo Po Thian juga mencintai soemoy-ku itu.<br />

Belakangan dia menjadi kauwcoe dari Beng kauw dan pengaruhnya besar sekali. Ayah dan<br />

ibunya soemoy adalah manusia2 yang kemaruk akan pengaruh, sedang soemoy sendiri tidak<br />

mempunyai pendirian yang teguh. Akhirnya soemoy menikah dengan Yo Po Thian. Tapi<br />

sesudah menikah, ia merasa tidak beruntung dan kadang2 membuat pertemuan denganku.<br />

Supaya pertemuan tidak terganggu, ia ingin sekali mencari tempat yang aman dan nyaman.<br />

Yo Po Thian sangat mencintai soemoy-ku dan ia tidak pernah membantah kehendak sang<br />

istri. Waktu soemoy menyatakan keinginannya untuk melihat2 jalanan rahasia Kong beng<br />

teng, biarpun merasa sangat berat, ia sudah meluluskan juga. Demikianlah, jalanan rahasia itu<br />

yang selama ratusan tahun dipandang sebagai temnpat suci dari Beng kauw, menjadi tempat<br />

pertemuanku dengan nyonya Kauwcoe. Ha ha ha.ha! Puluhan kali aku mondar mandir di<br />

jalanan itu. Apa heran jika hari ini aku bisa mendaki Kong beng teng tak kesukaran apapun<br />

jua?<br />

Yo Siauw dan kawan2nya merasa dada mereka seperti mau meledak, tapi mereka tak bisa<br />

mengucapkan sepatah kata. Cioe Tian yang biasa mencaci maki juga tidak dapat<br />

mengeluarkan caciannya. Kejadian itu merupakan hinaan yang besar bagi Beng kauw dan<br />

bencana yang dihadapi oleh Beng kauw juga karena gara2 terbukanya rahasia jalanan itu.<br />

Mata Yo Siauw dan yang lain2 seperti mau menyemburkan api, tapi merekapun tahu, bahwa<br />

Goan Tin tidak berbicara dusta.<br />

Kamu marah? tanya Goan tin. Pernikahanku telah digagalkan oleh Yo Po Thian. Dia terang2<br />

istriku. Setelah menjadi pemimpin Mo Kauw, Yo Po Thian merampas istriku yang tercinta.<br />

Permusuhanku dengan Mo kauw adalah permusuhan yang tidak bisa berdiri di kolong langit<br />

bersama2. pada hari pernikahan Yo Po Thian dengan soemoy-ku, aku datang memberi<br />

selamat dan turut minum arak kegirangan. Tapi didalam hati, diam2 aku bersumpah, bahwa<br />

sebegitu lama Seng Koen masih bernafas, ia pasti akan <strong>membunuh</strong> Yo Po Thian, ia pasti akan<br />

membasmi Mo kauw. Sudah 50 tahun aku bersumpah. Baru kini aku berhasil.<br />

Haaa haaaa..Aku puas! Seng koen akan mati dengan mata meram.<br />

Terima kasih atas keteranganmu, kata Yo Siauw dengan suara dingin. Kini baru kutahu sebab<br />

musabab dari kematian Yo Siauw coe.<br />

Kalau begitu, ia mati didalam tanganmu<br />

Ilmu Yo soeheng banyak lebih tinggi daripadaku, kata Goan Tin. Kami adalah saudara<br />

seperguruan masing2 tahu kepandaiannya.<br />

Lantaran begitu kau sudah membokong, memutus Cioe Tian. Kalau bukan menggunakan<br />

racun, kau tentulah sudah menyerang secara gelap, seperti perbuatanmu hari ini.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 709

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!