20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ketiga, yang semuanya berjumlah tiga puluh dua orang, Toa Suheng boanpwee sudah tiba di<br />

tepi It Sian Hiap. Atas titah Toasuheng Boanpwee datang kemari untuk menyambut kalian.<br />

Bagus! kata Biat Coat. Ternyata rombongan Bu Tong Pay yang datang lebih dulu. Apakah<br />

kalian sudah bertempur dengan pihak siluman?<br />

Sudah tiga kali kami kebentrok dengan rombongan dua bendera. Bendera Bok dan Bendera<br />

Hwee, jawabnya. Kami berhasil membinasakan beberapa siluman, tapi Citsutee Boh Seng<br />

Kok juga terluka.<br />

Biat Coat mengangguk, ia mengerti, bahwa meskipun Lie Heng menjawab dengan tenang,<br />

ketiga pertempuran itu tentulah pertempuran sangat hebat. Ia pun mendapat kenyataan, bahwa<br />

pihak musuh lihai sekali. Lima pendekar Bu Tong yang berkepandaian tinggi ternyata masih<br />

belum bisa mengambil jiwanya Ciang Kie Soe dan malah Cit Hiap Boh Seng Kok mendapat<br />

luka.<br />

Apakah kalian pernah menyelidiki kekuatan Kong Beng Teng? Tanya pula Biat Coat.<br />

Sepanjang pendengara, Peh Bie Kauw, Kiu Tok Hwee dan lain-lain cabang Mo Kauw datang<br />

membantu, jawabnya. Kata orang, Cie San Liong Ong dan Ceng Ek Hok Ong juga datang<br />

kemari.<br />

Biat Coat terkejut, Cie San Liong Ong juga datang? ia menegas. Sambil bicara, mereka<br />

berjalan dengan perlahan, diikuti dari kejauhan oleh murid-murid Go Bie.<br />

Sesudah beromong-omong kira-kira setengah jam, Lie Heng mengangkat kedua tangannya<br />

untuk berpamitan dengan mengatakan bahwa ia harus berhubungan dengan Hwa San Pay.<br />

In Liok Hiap, kata Ceng Hie, Sesudah berjalan jauh, kau mestinya sudah lapar. Lebih baik<br />

makan dulu.<br />

In Lie Heng tidak berlaku sungkan. Terima kasih, baiklah. Katanya sambil mengangguk.<br />

Murid-murid wanita Go Bie lantas saja mengeluarkan makanan kering. Beberapa diantaranya<br />

membuat dapur, menyalakan api, dan memasak air. Makanan mereka sendiri sangat<br />

sederhana, tetapi kepada In Lie Heng, mereka ingin menyediakan santapan yang sebaikbaiknya.<br />

Semua kecintaan itu telah diunjuk sebab mereka ingat Ki Siauw Hu yang telah tiada<br />

lagi di alam dunia. In Lie Heng pun mengerti apa yang dipikir oleh mereka. Dengan mata<br />

merah dan suara terharu, ia berkata, Terima kasih atas kebaikan Suci dan Soemoay.<br />

Sekonyong-konyong Coe Jie berkata, In Liok Hiap, aku ingin mencari keterangan mengenai<br />

seseorang. Apa boleh?<br />

Dengan tangan memegang semangkok mie kuah, In Lie Heng menengok ke arah si nona dan<br />

berkata dengan suara manis. Bolehkah aku mendapat tahu she dan nama yang mulia dari<br />

Siauw Soemoay? Hal apa yang mau ditanyakannya? Asal saja aku tahu, aku tentu akan<br />

memberitahukan.<br />

Aku bukan orang Go Bie Pay, Jawabnya. Aku malah lawan mereka dan telah ditangkap oleh<br />

mereka. Sekarang aku menjadi tawanan Nikouw tua itu.<br />

Mendengar jawaban itu, In Lie Heng yang semula menduga bahwa si nona adalah murid Go<br />

Bie Pay, jadi tercengang. Tapi karena nona itu sangat polos dan berterus terang, ia jadi merasa<br />

suka kepadanya. Apa kau anggota Mo Kauw? tanyanya.<br />

Juga bukan! jawab Coe Jie. Aku malah musuh Mo Kauw.<br />

In Lie Heng jadi bingung, tapi ia tak punya tempo untuk bicara panjang-panjang. Sebagai<br />

penghargaan terhadap pihak tuan rumah, ia mengawasi Ceng Hie dengan sorot mata menanya.<br />

keterangan apa yang kau ingin dapat dari In Liok Hiap? kata Ceng Hie.<br />

Pertanyaanku adalah ini: Apakah suhengmu Thio Cui San Thio NgoHiap juga datang di It<br />

Sian Hiap? kata Coe Jie.<br />

Perlu apa kau menanya begitu? menegas In Lie Heng.<br />

Paras muka Coe Jie bersemu merah. Aku ingin mencari tahu, apakah putera Thio Ngohiap<br />

yang bernama Boe Kie juga datang kemari, katanya dengan suara perlahan.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 648

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!