20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sambil menengok ke Yoe liong coe, Tio Beng berkata sambil tertawa, Gurumu mempunyai<br />

seorang murid yang sangat baik. Karena hanya ingat menyambut guru, kau tidak<br />

memperdulikan aku lagi.<br />

Yoe liong coe membungkuk. Siauwjin tak tahu kedatangan Koen-coe, katanya. Untuk<br />

kelalaian itu, mohon Koen-coe sudi memaafkan.<br />

Penjagaanmu sangat memuaskan, kata si nona. Kurasa Beng-kauw takkan gampang bisa turun<br />

tangan.<br />

Sesudah Boe Kie mengacau, Tio Beng yang tidak tahu bahwa yang datang ke kota raja hanya<br />

tiga orang, merasa kuatir Beng-kauw akan menyatroni lagi dengan rombongan besar. Maka<br />

itu, Tio Beng segera datang sendiri ke menara untuk memeriksa penjagaan. Ia merasa sangat<br />

puas karena penjagaan terlalu rapi dan di setiap lantai ditaruh dua orang yang berkepandaian<br />

tinggi. Ia menengok pada Kouw Tauw-too dan tersenyum, Kouw Tauw-too, katanya, Aku<br />

justru sedang mencari kau.<br />

Kouw Tauw-too manggut-manggutkan kepalanya.<br />

Aku mau minta kau mengantar aku ke satu tempat, kata si nona pula.<br />

Hoan Yauw mengeluh di dalam hati. Ia sudah berhasil menipu Lok Thung Kek dan obat<br />

pemunah sudah berada di depan mata. Siapa sangka, Tio Beng datang mengacau? Ia mau<br />

menolak tapi dalam peranan sebagai orang gagu ia tidak boleh bicara. Biarlah si tua bangka<br />

yang menolong aku, pikirnya. Ia mengangkat bungkusan dan mengangsurkannya ke Lok<br />

Thung Kek.<br />

Si kakek terkejut.<br />

Lok Sianseng, kata Tio Beng, Apa isi bungkusan itu?<br />

Oh, jawabnya tergugu, Kasur Kouw Tay-soe.<br />

Kausr? Perlu apa Kouw Tay-soe membawa kasur kemari? Ia tertawa dan berkata pula. Kouw<br />

Tay-soe menganggap aku terlalu bodoh dan tak sudi menerima aku sebagai muridnya.<br />

Sekarang ia sampai harus membawa kasur sendiri.<br />

Hoan Yauw menggeleng-gelengkan kepala dan menggerak-gerakkan tangan kanannya. Biar si<br />

tua yang mencuri jalan keluar, katanya di dalam hati. Huh-huh inilah enaknya jadi seorang<br />

gagu.<br />

Tio Beng tidak mengerti gerakan tangan itu dan ia mengawasi Lok Thung Kek. Si kakek<br />

cukup hebat, dalam sekejap ia sudah memikirkan jawaban yang bagus. Sebagaimana Coejin<br />

tahu, beberapa siluman telah datang mengacau, katanya. Kami kuatirkuatir mereka<br />

menyatroni lagi untuk menolong tawanan itu. Maka itu kami berdua telah mengambil<br />

keputusan untuk bermalam di sini guna menjaga diri. Kasur itu kasur Kouw Tay-soe.<br />

Tio Beng girang sekali. Sebenarnya aku sendiri memang ingin sekali meminta bantuan Lok<br />

Sianseng dan Kouw Tay-soe untuk menjaga menara ini, katanya sambil tertawa, Tapi aku<br />

belum berani membuka mulut sebab menganggap bahwa dengan meminta begitu aku minta<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 974

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!