20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“Usul itu tak beda dari pah lai tay,” kata Soema Cian Ciong. “Kurasa tidak begitu tepat.” (Pah<br />

lai tay – Adu silat diatas panggung)<br />

“Dimana tidak tepatnya?” tanya si jubah kuning. “Kalau bukan adu silat apa mau adu minum<br />

arak? Apa tuan mau gunakan bahwa siapa yang tidak mabuk atau siapa yang mabuk tapi tidak<br />

mati dialah yang akan jadi Boe lim Cie coen?” (Gelar Soema Cian Ciong ialah “Coet poet<br />

sie” atau “Mabuk arak tapi tidak mati”)<br />

Sindiran itu disambut dengan gelak tawa oleh para hadirin.<br />

“Tidak, tidak!” kata Soema Cian Ciong sambil menuang arak ke cangkir. “Dalam perebutan<br />

gelar Cioe lim Cie coen (yang termulia dalam Rimba Arak) mungkin aku masih bisa ada<br />

harapan.” Sesudah berdiam sejenak, ia berkata lagi. “Dengan mengajukan usul itu, tuan tentu<br />

memiliki kepandaian tinggi. Mataku lamur dan tidak mengenal tuan. Bolehkah aku tahu she<br />

dan nama tuan yang mulia?”<br />

“Aku Yap Tiang Ceng dari Ceng hay-pay. Dalam hal minum arak dan mengadu lidah aku<br />

tidak menandingi tuan.” Dengan kata lain maksudnya adalah dalam ilmu silat ia lebih unggul.<br />

Soema Cian Ciong mengerutkan alis dan miringkan kepala, “Ceng hay-pay?” tanyanya, “Aku<br />

belum pernah dengar, Yap Tiang Ceng juga belum pernah dengar!”<br />

Itu hinaan dan Yap Tiang Ceng dongkol sekali, “Kalau tuan anggap adu silat tidak tepat, adu<br />

apakah yang lebih tepat?” katanya dengan gusar.<br />

Jawab Soema Cian Ciong. “Hm…dulu waktu aku berada di Cee lam hoe….”<br />

Mendengar tarik urat itu banyak orang habis kesabarannya, “Cioe poet sie, kau mundurlah!”<br />

teriak seseorang.<br />

“Yang penting soal Cia Soen dan To liong to!” teriak yang lain.<br />

“Kong tie Siansoe, sebagai tuan rumah kau harus utarakan pikiran!” kata seseorang pula.<br />

Seorang pendeta Tat mo tong yang berada dibelakang Kong tie bangun berdiri dan berkata,<br />

“Siauw lim-pay menjadi tuan rumah tapi Hong thio mendadak sakit, kami merasa menyesal<br />

dan minta maaf. Soal Cia Soen dan To liong to adalah dua soal yang bisa diurus sekaligus.<br />

Menurut pendapat loolap, usul Yap Siecoe dari Ceng hay-pay adalah tepat, setiap orang<br />

memperlihatkan kepandaiannya, Cia Soen dan To liong to diserahkan kepada orang yang<br />

paling unggul. Dengan demikian semua orang merasa puas. Bukankah jalan ini jalan yang<br />

paling adil?”<br />

Dengan berbisik Boe Kie tanya Pheng Eng Giok siapa pendeta itu.<br />

“Aku tak tahu!” jawabnya. “Pendeta itu tidak ikut menyerang Kong beng teng dan juga tidak<br />

ikut ditawan oleh Koencoe Nionio. Tapi dengan berani bicara mendahului Kong tie, ia pasti<br />

mempunyai kedudukan yang tinggi didalam Siauw lim sie.”<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1341

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!