20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Malam itu mereka menginap di samping sebuah bukit pasir dan membuat sebuah perapian<br />

yang besar. Bagaikan patung, Biat Coat mengawasi tumpukan api yang berkobar-kobar. Boe<br />

Kie mengerti bahwa nenek itu bersusah hati. Go Bie Pay adalah sebuah partai persilatan yang<br />

namanya tersohor di kolong langit. Kali ini dengan membawa jago-jago partai tersebut Biat<br />

coat menjelajahi wilayah barat (See Ek). Tapi sebelum bertempur, salah seorang muridnya<br />

yang berkepandaian tinggi sudah mesti mengorbankan jiwa. Bukankah kejadian itu<br />

menyedihkan dan memalukan?<br />

Melihat guru mereka belum tidur, semua murid juga tidak berani tidur. Kurang lebih mereka<br />

satu jam tanpa mengeluarkan sepatah kata. Tiba-tiba Biat Coat mendorong dengan kedua<br />

tangannya dan Bttt api yang berkobar-kobar itu menjadi padam. Boe Kie terkejut. Te<strong>naga</strong><br />

dalam Loo Nie itu sungguh hebat, pikirnya.<br />

Mereka sekarang berada dalam kegelapan, tapi tak satupun berani bergerak.<br />

Gurun pasir itu sunyi bagaikan kuburan, sedang sinar rembulan yang remang-remang<br />

memberikan pemandangan yang mendukakan hati. Melihat keadaan begitu, dalam hati Boe<br />

Kie muncul rasa kasihan. Apakah Go Bie Pay akan hancur namanya di wilayah barat?<br />

tanyanya dalam hati.<br />

Apakah rombongan jago-jago ini akan terbasmi musnah seanteronya?<br />

Mendadak Biat coat membentak, Padamlah api siluman! Musnahlah api iblis! sesudah<br />

berdiam sejenak, ia berkata pula dengan suara perlahan. Mo Kauw (agama iblis) memandang<br />

api sebagai nabi dan memuja api sebagai malaikat sesudah Yo Po Thian, Beng Coen Kauwcoe<br />

atau pemimpin agama meninggal dunia. Mo Kauw tak mempunyai lagi Kauw Coe. Kedua<br />

Kong Beng Soe Cia, keempat Hoe Kauw Hoat Ongdan kelima Ciang Kie Soe yaitu Kin Bok<br />

Soei Hwee dan Touw semua ingin merebut kedudukan pemimpin dan mereka jadi<br />

bermusuhan saling <strong>membunuh</strong>. Oleh karena adanya kejadian itu, Mo Kauw jadi lemah.<br />

Mungkin memang sudah ditakdirkan, bahwa partai yang lurus bersih akan menjadi makmur<br />

sedang kaum siluman dan kaum sesat akan musnah. Kalau di dalam Mo Kauw tidak terjadi<br />

perpecahan tak gampang orang bisa menggempurnya.<br />

(Beng Coen Kauwcoe pemimpin agama, Kong Beng Soe Cia utusan terang benderang, Hoa<br />

Kauw Hoat Ong Raja Pelindung Agama, Ciang Kie Soe utusan yang memegang bendera,<br />

bendera itu berjumlah lima, yaitu Kim, Bok, Soei, Hwe, dan Touw. Nama-nama itu adalah<br />

pangkat-pangkat dalam Beng Kauw atau agama terang. Orang-orang luar ..<br />

Semenjak Boe Kie . Maka setiap kali ia menanyakan kedua orang tuanya selalu mengaget dan<br />

memperlihatkan rasa tidak senang. Ayah angkatnya pun tidak memberi keterangan. Maka itu<br />

sampai sekarang ia masih belum tahu apa sebenarnya Mo Kauw.<br />

Waktu ia mengikuti Thay Soehoe Thio Sam Hong, orang itu juga sangat membenci Mo<br />

Kauw. Saban-saban nama agama itu disebutkannya si kakek selalu memberi nasihat dan<br />

peringatan keras bahwa ia tidak boleh dekat-dekat dengan orang Mo Kauw. Belakang ia<br />

bertemu dengan Ouw Ceng Goe, Ong Lan Kouw, Siang Gie Coen, Cie Tat, Coe Goan Ciang<br />

dan yang lain dan mereka itu adalah anggota-anggota Mo Kauw. Ia mendapat kenyataan,<br />

bahwa mereka oleh karenanya mau tidak mau ia harus menarik kesimpulan, bahwa lagak lagu<br />

orang-orang itu agak aneh dan sukar dimengerti oleh orang luar. Sekarang, demi mendengar<br />

peraturan Biat Coat semangatnya lantas saja terbangun dan dia segera memasang kuping<br />

dengan sepenuh perhatian.<br />

Biat Coat meneruskan penuturannya. Dari satu ke lain keturunan, seorang Beng Coen<br />

Kauwcoe memegang serupa benda yang merupakan semacam tanda kekuasaan. Benda itu<br />

dinamakan Seng Hwee Leng (tanda kekuasaan Api Nabi). Tapi pada waktu Kauw Coe turun<br />

ke tigapuluh satu memegang pimpinan, entah bagaimana Seng Hwee Leng itu hilang. Maka<br />

itu Kauw Coe-Kauw Coe yang belakangan sudah tak punya tanda kekuasaan , walaupun ia<br />

memiliki kekuasaan sebagai pimpinan tertinggi. Yo Po Thian mati mendadak, entah diracuni,<br />

entah dibunuh orang. Tak seorangpun yang tahu jelas. Dalam kalangan Mo kauw lantas saja<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 643

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!