20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Goan Kong Po kaget tak kepalang. Ia sungguh tak mengerti, bagaimana Cia Soen bisa tahu<br />

seluk beluk kedua pembunuhan itu yang dilakukan secara rahasia.<br />

"Mengapa kau diam saja ?" bentak Cia Soen "Suruh orangmu bawa dua mangkok garam<br />

beracun kemari! Aku mau lihat bagaimana macamnya racunmu itu?"<br />

Sudah menjadi kebiasaan orang-orang Hay see pay bahwa kemanapun mereka pergi, mereka<br />

pasti membekal garam beracun. Maka itu, dengan apa boleh buat, Goan Kong Po segera<br />

memerintahkan sebawahannya membawa dua mangkok racun.<br />

Cia Soen menyambuti dua mangkok itu yang lalu diendut-endus dengan hidungnya, "<strong>Mar</strong>i<br />

kita masing-masing makan semangkok!" katanya.<br />

Goan Kong Po terkesiap, garam itu mengandung racun yang sangat hebat, sehingga,<br />

jangankan dimakan. sedangkan menempel dibadan manusia saja sudah cukup untuk<br />

mengambil jiwa orang.<br />

Dalain saat, Cia Soen menancapkan toyanya di tanah dan satu tangannya menyambar kedagu<br />

Goan Kong Po yang begitu tersentuh, mulutnya lantas saja menganga dan tidak dapat ditutup<br />

lagi.<br />

Hampir berbareng ia mengangkat mangkok garam dan menuang semua isinya kemulut orang!<br />

Binasanya Thio Tang In dan semua keluarganya di Gie yauw dan terbunuh matinya Auwyang<br />

Ceng dalam sebuah hotel di Hay boen merupakan suaru teka-teki yang mengherankan dalam<br />

Rimba Persilatan.<br />

Sekarang baru ketahuan, bahwa kedua pembunuhan gelap itu telah dilakukan oleh orangorarg<br />

Hay See pay. Maka itu melihat nasib yang dijalani Goan Kong Po, jago-jago yang<br />

berada di situ diam-diam merasa girang,<br />

Sesudah itu sambi mengangkat mangkok garam yang satunya lagi. Cia Soen berkata dengan<br />

suara nyaring : "Aku si orang she Cia selalu berlaku adil dan jujur. Kau sudah makan<br />

semangkok, aku pun akan makan semangkok." Ia menuang garam itu kedalam mulutnya dan<br />

lalu menelannya.<br />

Itulah perbuatan yang tak pernah diduga orang orang yang paling kaget adalah Coei San.<br />

Sesudah memperhatikan paras muka Cia Soen, ia mendapat kenyataan, bahwa meskipun<br />

sepak terjangnya sangat ganas, pada paras mukanya terdapat sinar kesedihan, Dengan<br />

mengingat, bahwa' jago-jago yaag telah dibinasakan olehnya adalah manusia manusia jahat.<br />

maka dalam hati pemuda itu muncul rasa simpathi. Demikianlah, begitu lihat Cia Soen<br />

menelan garam itu, tanpa terasa ia berteriak : "Cia Cianawee, manusia itu memang pantas<br />

mendapat hukuman mati. Perlu apa Cianpwee ber buat begitu ?"<br />

Cia Soen menengok dan mengawasi, Coei can bersenyum, sedang paras mukanya sedikitpun<br />

tidak terlihat sinar ketakutan.<br />

"Siapa tuan ?" tanya Cia Soen.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 173

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!