20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Boe Kie mempunyai kepandaian yang menyamai kepandaian Ouw Ceng Goe.Kau takkan bisa<br />

menolongku, katanya terputus-putus.<br />

Boe Kietersenyum. Dengan gagang kipas, ia menotok Sian Ie Thong. Aku akan membuat<br />

lubang di sini dan akan memasukkan obat ke dalam lobang, katanya.<br />

benar! Kau benar! teriak Sian Ie Thong.<br />

Nah! Kalau kau mau hidu, lekaslah ceritakan segala kedosaanmu, kata Boe Kie.<br />

Sambil menggigit bibir, Sian Ie Thong mengawasi pemuda itu. Tidak! katanya dengan suara<br />

gemetar.<br />

Baiklah, kata Boe Kie seraya mengibas tangannya. Kau rebahkan di sini tujuh hari tujuh<br />

malam.<br />

Ya! Ya! aku cerita sesambat Sian Ie Thong. Tapi, mulutnya tetap terkancing. Biar<br />

bagaimanapun jua, terutama mengingat kedudukannya sebagai Ciang Bun Jin dari sebuah<br />

partai besar, ia merasa tak sanggup untuk menceritakan perbuatan-perbuatannya yang<br />

terkutuk di hadapan ratusan tokoh rimba persilatan.<br />

Tiba-tiba, berbareng dengan siulan nyaring, dua orang, satu jangkung dan satu kate, melompat<br />

keluar dari barisan Hwa San Pay dan berdua di depan Boe Kie. Mereka berusia lima puluh<br />

tahun lebih dan masing-masing mencekal sebatang golok.<br />

Orang she Can, kata si kate, orang Hwa San Pay boleh dibunuh, tidak boleh dihina.<br />

Perbuatanmu terhadap Ciang Bun Jin kami bukan perbuatan seorang gagah.<br />

Boe Kie merangkap kedua tangannya dan bertanya: Bolehkah aku mendapat tahu she dan<br />

nama besar kedua Cianpwee?<br />

Derajatmu masih belum cukup untuk mengetahui nama kami berdua, kata si kate seraya<br />

membungkuk untuk mendukung Sian Ie Thong.<br />

Boe Kie mendorong si kate dan si kate terhuyung, hati-hati kau! katanya. Badannya penuh<br />

racun dan kalau kena sedikit saja, kau akan menderita seperti dia.<br />

Si kate terkejut dan berdiri terpaku.<br />

Tolong!... Tolong aku! jerit Sian Ie Thong. Pek Goan, Pek Soeko! Hanya Pek Soeko yang<br />

dibinasakan olehku dengan Kim Cam Kauw Tok! Tidak ada orang lain lagi Tidak ada..<br />

Pek Goan dibinasakan olehmu? menegas si kate. Apa benar? Tapi mengapa kau mengatakan<br />

bahwa ia mati dalam tangan orang-orang Beng Kauw?<br />

Pek Soeko!... ampun jerit Sian Ie Thong sambil manggut-manggutkan kepalanya. Pek Soeko..<br />

kau mati secara mengenaskan. Tapi siapa suruh kau memaksa aku untuk mengakui urusan<br />

nona Ouw? Suhu pasti tak akan mengampuni aku, tiada jalan lain aku terpaksa.. Pek Suheng!<br />

Ampun!.... ia mencengkram ternggorokannya, tapi te<strong>naga</strong>nya habis. Dengan napas tersengalsengal,<br />

ia berkata pula. Sesudah mencelakai kau, jalan satu-satunya untukku adalah<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 776

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!