Attention! Your ePaper is waiting for publication!
By publishing your document, the content will be optimally indexed by Google via AI and sorted into the right category for over 500 million ePaper readers on YUMPU.
This will ensure high visibility and many readers!
Your ePaper is now published and live on YUMPU!
You can find your publication here:
Share your interactive ePaper on all platforms and on your website with our embed function
kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM
kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM
kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1462
To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1462
- Page 1 and 2:
___________________________________
- Page 3 and 4:
kedukaan. Tapi diluar dugaan semaki
- Page 5 and 6:
Jalanan semakin menanjak,kebelakang
- Page 7 and 8:
atau "Tat mo tong Cocoa. " Maka itu
- Page 9 and 10:
Kwee Siang girang. "Dua hwe-shio ja
- Page 11 and 12:
Sebelum ia mengambil keputusan, tib
- Page 13 and 14:
Ternyata, dari telapakan tangan Boe
- Page 15 and 16:
Boe sek kaget bukan main sebab pada
- Page 17 and 18:
lihatan kosong), yaitu jurus ketuju
- Page 19 and 20:
istrinya adalah seorang wanita yang
- Page 21 and 22:
"Saudara Thio, mengapa mereka mengh
- Page 23 and 24:
"Benar, perkataan Taysoe benar seka
- Page 25 and 26:
ayangan bunga di kaca atau bayangan
- Page 27 and 28:
Sesudah selesai, dengan ujung pedan
- Page 29 and 30:
Ia segera menjepit perut keledai de
- Page 31 and 32:
Dengan demikian, biarpun dunia Kang
- Page 33 and 34:
Tiba2 tenggorokan Wie Thian Bong me
- Page 35 and 36:
pedang itu dari tangan nona Kwee, g
- Page 37 and 38:
kirinya, ia mendongakkan pedang yan
- Page 39 and 40:
Tiba2 ia merasa pundak kirinya saki
- Page 41 and 42:
telukan iblis), Tadi aku tidak bisa
- Page 43 and 44:
"Sudahlah, aku juga tak perlu masuk
- Page 45 and 46:
data memandang rendah kepada wanita
- Page 47 and 48:
Sesudah membuat garis2 itu yang mer
- Page 49 and 50:
"Ho Toako, jangan turuskan tangan j
- Page 51 and 52:
gunung jika disertai dengan tenaga
- Page 53 and 54:
Kak wan tahu, bahwa pendeta Sim sia
- Page 55 and 56:
Kejadian itu menerbitkan kegemparan
- Page 57 and 58:
." Kak wan menghela napas, "Benar a
- Page 59 and 60:
Tak lama kemudian, bintang2 mulia m
- Page 61 and 62:
Sang suami tak berani menjawab muka
- Page 63 and 64:
iasa yang berkepandaian luar biasa
- Page 65 and 66:
Sesudah bersantap, tanpa minum sete
- Page 67 and 68:
Belum habis perkataannya, ia sudah
- Page 69 and 70:
menggunakan tenaga Lweekang, sedang
- Page 71 and 72:
Mendengar orang menyebutkan nama il
- Page 73 and 74:
"Sekarang kau sudah terlolos dari b
- Page 75 and 76:
ceng hong?" Sepanjang tahuku, apa y
- Page 77 and 78:
"Aku merasa menyesal tak dapat melu
- Page 79 and 80:
Sikakek ketakutan setengah mati dan
- Page 81 and 82:
main kagetnya Thay Giam karena kece
- Page 83 and 84:
Tapi lagi2 ia kaget jerijinya menot
- Page 85 and 86:
Si juru mudi kelihatannya bercuriga
- Page 87 and 88:
"Bukan," jawabnya. "Tapi golok itu
- Page 89 and 90:
Perkataan itu se-olah2 air dingin y
- Page 91 and 92:
Selang beberapa saat, sesudah dapat
- Page 93 and 94:
golok dan memotong kupingku! Kuping
- Page 95 and 96:
menyambut keenam orang itu. "Liongb
- Page 97 and 98:
sampai urat2nya, terpeta nyata diat
- Page 99 and 100:
terang. "Aku she Cok, siapakah saha
- Page 101 and 102:
Pemuda itu jadi semakin heran dan m
- Page 103 and 104:
tiam, satu tempat dimana terdapat t
- Page 105 and 106:
Semua orang terkesip. Sehabis berka
- Page 107 and 108:
"Soehoe." kata Thio Coei San dengan
- Page 109 and 110:
digunung Boe tong san. Melihat tapa
- Page 111 and 112:
Sekonyong2 Thio Coei San bangun ser
- Page 113 and 114:
Sambil bersembunyi di belakang tian
- Page 115 and 116:
Sesudah menyusut keringat yang memb
- Page 117 and 118:
melihat hebatnva serangan musuh, To
- Page 119 and 120:
kegelapan yang menyeramkan dan diat
- Page 121 and 122:
gelap gelita itu lantas menjadi ter
- Page 123 and 124:
Mendengar pendeta itu tidak menggun
- Page 125 and 126:
agaimana kau menerjang ke pekaranga
- Page 127 and 128:
mengucurkan darah dan tumbuhnya amb
- Page 129 and 130:
ahasia. Boh Cit hiap mahir mengguna
- Page 131 and 132:
Coei San terkejut. Suara itu yang m
- Page 133 and 134:
Waktu berangkat dari rumah penginap
- Page 135 and 136:
Sehabis berkata begitu, ia memberi
- Page 137 and 138:
"Thio Ngohiap, duduklah," mengundan
- Page 139 and 140:
"Mengobati sakit dan menolong manus
- Page 141 and 142:
"Toa soeko kenali kau?" menegas Coe
- Page 143 and 144:
Coei San terperanjat. Ia tak pernah
- Page 145 and 146:
Bukan main rasa terima kasihnya So
- Page 147 and 148:
Di lain saat, Siang Kim Peng berkat
- Page 149 and 150:
So So melirik pemuda itu dan meliha
- Page 151 and 152:
kelihatan kaget dan buru-buru memer
- Page 153 and 154:
permintaan Thio Ngohiap dari Boe to
- Page 155 and 156:
ahwa Son So sudah jatuh hati kepada
- Page 157 and 158:
"Kecuali Bek Siauw pangcoe, semua t
- Page 159 and 160:
Coei San tidak menjawab. Ia mengeru
- Page 161 and 162:
"Aku jalan lebih dulu," bisik sinon
- Page 163 and 164:
Melihat sorot mata memohon dari sin
- Page 165 and 166:
parkataan, jika tenaga yarg dikirim
- Page 167 and 168:
menghantam nya kemata golok. "Trang
- Page 169 and 170:
Mendadak terdengar pula suara itu :
- Page 171 and 172:
Lima Hio coe Coe ciak tan menecelos
- Page 173 and 174:
Goan Kong Po kaget tak kepalang. Ia
- Page 175 and 176:
"Bek Pangcoe," kata Cia Soen seraya
- Page 177 and 178:
tidak diketahui oleh orang luar. Ta
- Page 179 and 180:
angsa Mongol. Mereka sering berbuat
- Page 181 and 182:
itulah, Liong Hong dibinasakan. Pie
- Page 183 and 184:
pemandanganmu begitu tolol. Kurasa
- Page 185 and 186:
"Jika aku membunuh kalian, aku seol
- Page 187 and 188:
"Dalam dunia Kangouw, Gin kauw Tiat
- Page 189 and 190:
Sesaat kamudian, Coei San merasa tu
- Page 191 and 192:
Ia mengangkat cawan dan meneguk isi
- Page 193 and 194:
"Kalau begitu, kau antarkan kami pu
- Page 195 and 196:
manusia, tapi bunyi binatang yang s
- Page 197 and 198:
Tiba-tiba Cia Soen mengangkat tanga
- Page 199 and 200:
Sebelum Coei San tiba ditempat kemu
- Page 201 and 202:
Sementara itu, Cia Soen mengemudika
- Page 203 and 204:
Alis terbakar, perhatikan saja mata
- Page 205 and 206:
Perahu itu ternyata terlubang besar
- Page 207 and 208:
utara muncul sinar berkredepan yang
- Page 209 and 210:
diatas es. Buru buru Coei San memba
- Page 211 and 212:
Bagaikan seorang gila, Cia Soen men
- Page 213 and 214:
ujung pedang dengan kulit biruang d
- Page 215 and 216:
Sekarang sudah berada diatas bumi,
- Page 217 and 218:
Sesaat kemudian, enam ekor biruang
- Page 219 and 220:
So So tertawa nyaring. "mampuskan s
- Page 221 and 222:
"Dimulut gunung berapi, hawanya lua
- Page 223 and 224:
asbes. Kalau kain itu kotor, cara m
- Page 225 and 226:
Paras muka, So So lantas saja berse
- Page 227 and 228:
"Ngoko, apa sedang dipikir olehmu?"
- Page 229 and 230:
Sebagai seorang yang berpengetahuan
- Page 231 and 232:
"Lelaki atau perempuan ?" mendadak
- Page 233 and 234:
"Aku ingin menyerahkan Liam Coe kep
- Page 235 and 236:
dengan tindakan lebar ia berjalan k
- Page 237 and 238:
Tak kepalang kagetnya Coei San. Dal
- Page 239 and 240:
Dengan berbareng Coei San dan So So
- Page 241 and 242:
"Tidak, tidak berhasil," jawabnya.
- Page 243 and 244:
"Toako, bagaimana kesudahan usahamu
- Page 245 and 246:
Coei San dan So Sal terkejut. Baru
- Page 247 and 248:
"Aku tersenyum getir. Itu memang tu
- Page 249 and 250:
"Aku mata sangat mendongkol dan seg
- Page 251 and 252:
"Toako, bukankah Kong kian Taysoe m
- Page 253 and 254:
"Hatiku hancur dan mendadak aku men
- Page 255 and 256:
"Mereka hanya main-main untuk menja
- Page 257 and 258:
"Gie hoe, berapa usia Seng Koen sek
- Page 259 and 260:
Waktu segala persiapan beres, siang
- Page 261 and 262:
"Toako, jika kau mempunyai lain pen
- Page 263 and 264:
Susudah mengawasi beberapa lama, So
- Page 265 and 266:
"Baiklah !" jawab seorang yang suar
- Page 267 and 268:
Meskipun sudah berusia lanjut, See
- Page 269 and 270:
harap-harapkan, jika dalam pertemua
- Page 271 and 272:
"Tak ada," jawab Thia Tancoe. "Aku
- Page 273 and 274:
Sementara itu, So So memikir dari y
- Page 275 and 276:
dan mengundang wakil-wakil berbagai
- Page 277 and 278:
Tapi, jarak antara kedua perahu itu
- Page 279 and 280:
Paras muka Lian Cioe lantas saja be
- Page 281 and 282:
Lian Cioe menghela napas, "Yang mas
- Page 283 and 284:
Koen loan pay mencari Peh bie kauw,
- Page 285 and 286:
Itulah sebabnya, mengapa Lian Cioe
- Page 287 and 288:
mendapatkan suatu penyelesaian yang
- Page 289 and 290:
mengetahui berat entengnya tangan i
- Page 291 and 292:
So So sangat tak puas akan cara-car
- Page 293 and 294:
"Memang, diantara kami bertujuh, me
- Page 295 and 296:
Lian Cioe selanjutnya menuturkan ca
- Page 297 and 298:
Hampir berbareng ia mengirim tendan
- Page 299 and 300:
Sesudah pedang mereka terlepas, kel
- Page 301 and 302:
Cepat cepat mereka menghampiri dan
- Page 303 and 304:
Begitu bertemu dengan rombongan Lia
- Page 305 and 306:
sedang mendekati Lian Cioe. Biarpun
- Page 307 and 308:
Semenjak kecil, mereka berdua bersa
- Page 309 and 310:
Waktu masih belajar silat, gurunya
- Page 311 and 312:
Seraya menempelkan Ginkauw di leher
- Page 313 and 314:
Lian Cioe menghela napas. "Kalau Si
- Page 315 and 316:
datang ketempat kalian. Tapi dengan
- Page 317 and 318:
Siong Kee tertawa. "Sesudah sepuluh
- Page 319 and 320:
Mendengar perkataan Thio Ngohiap, C
- Page 321 and 322:
Antara mereka, Kie Thian Pioe lah y
- Page 323 and 324:
kata benar Ngoko telah membinasakan
- Page 325 and 326:
"Besoknya pagi kekuatiran mereka di
- Page 327 and 328:
penasarannya, delapan kali beruntun
- Page 329 and 330:
Selain itu, ia juga yakin, bahwa li
- Page 331 and 332:
lain-lain sebagainya untuk bujang.
- Page 333 and 334:
sebab disitu ada huruf yan itu, yan
- Page 335 and 336:
mendengar dengar halnya Boe Kie, an
- Page 337 and 338:
Tidak lama pula datanglah lain-lain
- Page 339 and 340:
Wan Kiauw berulang ulang minta maaf
- Page 341 and 342:
cacad dalam ciptaannya itu, ia lant
- Page 343 and 344:
"Bok Cit hiap lihatlah biar terang!
- Page 345 and 346:
"Pertama yaitu halnya Thio Ngo hiap
- Page 347 and 348:
Dia lantas mengibas dengan tangan k
- Page 349 and 350:
Mendengar itu, Boh Seng Kok menyela
- Page 351 and 352:
Kong tie Taysoe ketahui maksud hati
- Page 353 and 354:
Ilmu sitat itu mempunyali keistimew
- Page 355 and 356:
"Baik!" katanya. "Sekarang juga aku
- Page 357 and 358:
Maka itu ini hari, yalah disaat ini
- Page 359 and 360:
melihat ayahnya membunuh diri. Ia k
- Page 361 and 362:
"Bukan....... bukan aku....... " ka
- Page 363 and 364:
Sekarang Wan Kiauw semua menjadi ka
- Page 365 and 366:
Kemudian ia bertindak kedalam, memb
- Page 367 and 368:
Selang beberapa saat lagi, tiba-tib
- Page 369 and 370:
Sam Hong manggut-manggutkan kepalan
- Page 371 and 372:
Demikianlah, perjamuan itu diliputi
- Page 373 and 374:
Darah guru besar itu lantas saja na
- Page 375 and 376:
pihak Siauw lim segala pelajaran ya
- Page 377 and 378:
"Kedatangan Pangcoe dihari ini dan
- Page 379 and 380:
dengan mengeluarkan bunyi mengaung,
- Page 381 and 382:
Boe tong, kamu boleh turunkan ilmu
- Page 383 and 384:
Sementara itu, Boe Kie terus berlag
- Page 385 and 386:
"Dia mencuri dengar pelajaran tadi
- Page 387 and 388:
sit dan Boe tong Kioe yang kang sem
- Page 389 and 390:
tapi kalian belum mempunyai tempo u
- Page 391 and 392:
"Goan tin Siansoe telah mengatakan
- Page 393 and 394:
hatinya: "Orang itu memiliki kepand
- Page 395 and 396:
perahunya sendiri. Baru saja ia mau
- Page 397 and 398:
Sekarang, mengingat nasib dua orang
- Page 399 and 400:
Tapi, diluar dugaan, Gie Coen menja
- Page 401 and 402:
kepadaku. Maka itulah, aku minta Ci
- Page 403 and 404:
Dengan mengunakan perahu, mereka me
- Page 405 and 406:
pukulan yang disertai sambaran angi
- Page 407 and 408:
kilat. Ternyata kata kata "senjata
- Page 409 and 410:
Siang Gie Coen bukan seorang tolol.
- Page 411 and 412:
seorang yang mengutarakan rasa horm
- Page 413 and 414:
"Kalau benar-benar hatimu tidak con
- Page 415 and 416:
Sambil menudingkan pedang didada ad
- Page 417 and 418:
Mendadak dari dalam hutan berkeleba
- Page 419 and 420:
Pada keesokan paginyaq jalanan dara
- Page 421 and 422:
Sambil mendukung Boe Kie, Gie Coen
- Page 423 and 424:
Kedua mata Ouw Ceng Goe lantas saja
- Page 425 and 426:
"Kian sie Poet kioe Ouw Ceng Goe!"
- Page 427 and 428:
Tanpa mengenal kasihan, si tabib ma
- Page 429 and 430:
oen', sudah 'Jip boen', 'Cian swee'
- Page 431 and 432:
Ouw Ceng Goe tidak lantas menjawab.
- Page 433 and 434:
Boe Kie jadi bingung. Sesudah menus
- Page 435 and 436:
Boe Kie mengantar Gie Coen sampai d
- Page 437 and 438:
sebab, seseorang pasti takkan mence
- Page 439 and 440:
"Musuh siapa?" tanya Boe Kie. "Akup
- Page 441 and 442:
"Seorang tabib yang pandai, paling
- Page 443 and 444:
"Mati hidup mereka bertiga tiada sa
- Page 445 and 446:
tidak ambil peduli. Ia telah berpik
- Page 447 and 448:
tetapi ia tidak dapat berbuat apa a
- Page 449 and 450:
Sebenarnya Kie Siauw Hoe yang menda
- Page 451 and 452:
"Sinshe! Apa sinshe sudah tidur ?"
- Page 453 and 454:
Sesudah berdiam sejenak, si tabib b
- Page 455 and 456:
Sesudah lewat tengah hari barulah B
- Page 457 and 458:
kedalam gubuk Kie Siauw Hoe. Jantun
- Page 459 and 460:
jie luar biasa baik. Baiklah, aku a
- Page 461 and 462:
Sambil mengunyah yo-wan, nenek itu
- Page 463 and 464:
"Akupun menduga begitu," kata Siauw
- Page 465 and 466:
Mengingat bahwa ia akan segera meni
- Page 467 and 468:
Sebelum pel itu masuk kedalam mulut
- Page 469 and 470:
"Kouw-kouw mari kita membawa dia ke
- Page 471 and 472:
dalam Boe soet dan Tok soet, maka k
- Page 473 and 474:
Siauw Hoe melirik Ong Lan Houw yang
- Page 475 and 476:
orang yang diracuni olehku, selalu
- Page 477 and 478:
Sekarang nyonya itu menangis, "Racu
- Page 479 and 480:
Sesudah pengacaunya berlalu, dengan
- Page 481 and 482:
"Kalau begitu kau adalab putera Boe
- Page 483 and 484:
Baru saja Boe Kie mau bergerak, si
- Page 485 and 486:
Semenjak berguru, murid-murid Goe b
- Page 487 and 488:
Ketiga murid Go bie pay tak tahu, b
- Page 489 and 490:
teecoe untuk bunuh diri selalu gaga
- Page 491 and 492:
Sesudah adik seperguruannya dihukum
- Page 493 and 494:
Kie yang segera mengenali bahwa muk
- Page 495 and 496:
Tiba-tiba ia meresakan angin dibela
- Page 497 and 498:
erdua tidak menjadi soal. Tapi apak
- Page 499 and 500:
Sambil berlari, Siauw Sia berteriak
- Page 501 and 502:
Tapi, baru saja Kan Ciat mengkah du
- Page 503 and 504:
Selagi enak makan tiba2 terdengar t
- Page 505 and 506:
Bagus! teriak kawan2nya Tahan dulu!
- Page 507 and 508:
Sekonyong2 diluar dugaan, lelaku it
- Page 509 and 510:
Demikianlah kedua orang yang tadi b
- Page 511 and 512:
Baiklah! kata Boe Kie. Aku akan men
- Page 513 and 514:
Dahulu, pendiri Koe-loen pay yaitu
- Page 515 and 516:
Seorang nenek yang menjadi pelayan
- Page 517 and 518:
Si tua jadi lebih kaget lagi. Baru
- Page 519 and 520:
Gin koan Hiat coa, ular darah topi
- Page 521 and 522:
Ho Thay Ciong yang belum pernah mem
- Page 523 and 524:
Semua bukan manusia baik2, aku mema
- Page 525 and 526:
Kejadian itu tidak disangka2 oleh H
- Page 527 and 528:
Bahwa Ho Thay Ciong sudah membawa l
- Page 529 and 530:
Dia putrimu, jawab si bocah. ibunya
- Page 531 and 532:
Sesudah melalui beberapa li, Yo Sia
- Page 533 and 534:
Ketika itu sinar mata Yo Siauw kebe
- Page 535 and 536:
Hari itu, lelaki setengah tua itu k
- Page 537 and 538:
Anjing kedua melompat dan menggigit
- Page 539 and 540:
orang tua itu. Maka ia lantas saja
- Page 541 and 542:
yang merdu dari kejauhan. Tapi ia t
- Page 543 and 544:
Tanpa merasa Boe Kie mengikuti dari
- Page 545 and 546:
Nona Coe mengeluarkan suara di hidu
- Page 547 and 548:
Sambil menengok kepada Wie Pek, ia
- Page 549 and 550:
Kang Goat mengertikah kau sekarang?
- Page 551 and 552:
Boe Kie, lawan! teriak Nona Coe. Se
- Page 553 and 554:
yang bersembunyi jangan digunakan)
- Page 555 and 556:
menyeramkan. Walaupun cacian ditunj
- Page 557 and 558:
Sesudah melampiaskan kegusarannya,
- Page 559 and 560:
Beberapa saat kemudian Coe Hoejin m
- Page 561 and 562:
Boe Kie menunduk, supaya orang tua
- Page 563 and 564:
Boe Kie mendengar itu dengan jantun
- Page 565 and 566:
Celaka! seru Coe Tiang Leng. Cit Ta
- Page 567 and 568:
Karena terpaksa, Boe Kie segera men
- Page 569 and 570:
Coe Tiang Leng menatap wajah si boc
- Page 571 and 572:
Kalau totokan It-yang-cie diberikan
- Page 573 and 574:
Sesudah berdiri terpaku beberapa la
- Page 575 and 576:
itu, ia mengawasi ke bawah. Ternyat
- Page 577 and 578:
Coe Tiang Leng mencaci-caci sedang
- Page 579 and 580:
itu bukan saja sangat curam tapi ju
- Page 581 and 582:
Semula ia sangat membenci orang tua
- Page 583 and 584:
Garingnya melebihi buah Tho, wangin
- Page 585 and 586:
Dia hidup ditempat yang sangat ding
- Page 587 and 588:
pesta buah tho dengan mengundang pa
- Page 589 and 590:
Dari Hwa San, bersama-sama kera itu
- Page 591 and 592:
mengalirnya hawa tulen diseluruh tu
- Page 593 and 594:
Sebab takut dipukul olehmu, jawabny
- Page 595 and 596:
Ia tertawa terbahak-bahak dengan gi
- Page 597 and 598:
Ia memasang kuping dan mengawasi ke
- Page 599 and 600:
kaki dengan Boe Kie, elang itu mend
- Page 601 and 602:
Fui! kata si nona sambil tertawa ny
- Page 603 and 604:
Dua hari telah lewat dan nona itu t
- Page 605 and 606:
Boe Kie mengawasinya dengan belas k
- Page 607 and 608:
dibanding2kan, penderitaan nona itu
- Page 609 and 610:
Dua hari telah lewat. Malam itu, se
- Page 611 and 612:
Boe Kie terkesiap. Sedikitpun tak m
- Page 613 and 614:
Paras muka Boe Liat berubah. Sambil
- Page 615 and 616:
Beberapa saat kemudian, Boe Liat be
- Page 617 and 618:
Nona itu tahu, bahwa jika berpisaha
- Page 619 and 620:
Sekonyong2 ia membetot kumis Boe Ki
- Page 621 and 622:
Cuaca sudah mulai terang, maka disa
- Page 623 and 624:
Dengan tangan kirinya, Cie Jiak mem
- Page 625 and 626:
Aku kenal nona Cioe jauh lebih lama
- Page 627 and 628:
dalam kursi itu, yang ujungnya diik
- Page 629 and 630:
puluh pohon, hingga mereka sudah pe
- Page 631 and 632:
Eh, kau kenapa? tanya Boe Kie heran
- Page 633 and 634:
Sinar mata Boe Kie menyapu wajah no
- Page 635 and 636:
Kau tidak dapat melupakan orangmu i
- Page 637 and 638:
Biat Coat mengeluarkan suara di hid
- Page 639 and 640:
Siapa lagi yang diundang kamu? Ceng
- Page 641 and 642:
Hampir berbareng dengan teriakan it
- Page 643 and 644:
Malam itu mereka menginap di sampin
- Page 645 and 646:
kekuatiran kamu semua mati dan hany
- Page 647 and 648:
Sementara itu, toojin yang kabur ke
- Page 649 and 650:
Boe Kie terkejut, Apa Coe Jie sudah
- Page 651 and 652:
Boe Kie merasa dadanya mau meledak.
- Page 653 and 654:
sekejap, ia sudah melewati kedua mu
- Page 655 and 656:
Baiklah, kata In Lie Heng. Memang p
- Page 657 and 658:
Malam itu, waktu mengaso dengan sik
- Page 659 and 660:
Tapi sesudah berlari-lari beberapa
- Page 661 and 662:
Pemuda itu menggeleng-gelengkan kep
- Page 663 and 664:
Meskipun kaget, selangkahpun si nen
- Page 665 and 666:
Dan kini mereka berada begitu dekat
- Page 667 and 668:
Aku she can namaku A Goe, jawabnya.
- Page 669 and 670:
Kau mengatakan, jika aku aku bias m
- Page 671 and 672:
Biar dia ganas Biar dia jahat Bagik
- Page 673 and 674:
pingsan untuk sementara waktu dan k
- Page 675 and 676:
Maka itulah tanpa menghiraukan sega
- Page 677 and 678:
Boe Kie terkejut dan berbareng ia m
- Page 679 and 680:
Saudara Can, kata In Ya Ong, Siapak
- Page 681 and 682:
Keterangan apa lagi yang bisa diber
- Page 683 and 684:
Jangan ngaco! Ibuku sangat cantik.
- Page 685 and 686:
Orang itu berlari-lari dengan kecep
- Page 687 and 688:
Mungkin sekali jiwaku akan turut me
- Page 689 and 690:
Perlu apa kau begitu tergesa-gesa?
- Page 691 and 692:
Pheng Hweeshio dan yang lain jadi g
- Page 693 and 694:
tertinggi, tak seorangpun mau mende
- Page 695 and 696:
Mau tak mau, Tiat Koan Toojin dan P
- Page 697 and 698:
hiat dan terus menerjang ke Sin cu,
- Page 699 and 700:
Bagaimana kau bisa mencuri masuk di
- Page 701 and 702:
ertugas hanya menjaga di tempat-tem
- Page 703 and 704:
Siauw sie coe, jangan kena diakali
- Page 705 and 706:
sendiri yang terpecah belah. Pheng
- Page 707 and 708:
Yo Siauw tertawa dingin. Murid Kong
- Page 709 and 710:
menghantam dirinya sendiri. Dengan
- Page 711 and 712:
Jago-jago Beng kauw itu sudah lama
- Page 713 and 714:
kepalang. Tapi aku segera menekan k
- Page 715 and 716:
Masih untung pukulan dan tendangann
- Page 717 and 718:
Selagi bersangsi, tiba2 ia mendenga
- Page 719 and 720:
Sesudah percobaan membunuh pelayann
- Page 721 and 722:
lengannya dan mendorong dinding seb
- Page 723 and 724:
Si nona tertawa geli sambil menutup
- Page 725 and 726:
Mendadak pada waktu ujung tombak me
- Page 727 and 728:
Siauw Ciauw mengawasi pemuda itu de
- Page 729 and 730:
Mereka segera mengambil sisa bahan
- Page 731 and 732:
Hari itu! Hari itu! yang mesti di a
- Page 733 and 734:
si pelajar sendiri tidak mempunyai
- Page 735 and 736:
Siauw Ciauw kegirangan. Ia melompat
- Page 737 and 738:
Ah! Itu cakar Houw-jiauw chioe dari
- Page 739 and 740:
Melihat pertempuran yang hebat itu,
- Page 741 and 742:
Hampir berbareng dengan tikamana yg
- Page 743 and 744:
Kauw, Peh Bie Kauw sudah memisahkan
- Page 745 and 746:
Sesudah bertanding lagi beberpa ala
- Page 747 and 748:
elum dibereskan. Maka itu, siauwtee
- Page 749 and 750:
"Plak!" Cong Wie Hiap terhuyung tig
- Page 751 and 752:
Tiba2 serupa pikiran berkelebat dal
- Page 753 and 754:
"Goan tin Soeheng tidak turut datan
- Page 755 and 756:
Sehingga biarpun belum pernah belaj
- Page 757 and 758:
Dilain pihak, selama beberapa tahun
- Page 759 and 760:
Sesudah lama Koen loen dan Khong to
- Page 761 and 762:
Dengan menggunakan rumput Co o koyo
- Page 763 and 764:
Mengingat kejahatan Seng Koen, tanp
- Page 765 and 766:
pendeta itu seolah-olah seekor naga
- Page 767 and 768:
agaikan daun kering ia melayang-lay
- Page 769 and 770:
Kong seng adalah seorang taat yang
- Page 771 and 772:
yang setimpal karena Tuhan adil. Sa
- Page 773 and 774:
dadanya lega. Ia menarik napas dan
- Page 775 and 776:
dengan menyaksikan penderitaan Sian
- Page 777 and 778:
menumplak kedosaan di atas pundak B
- Page 779 and 780:
Benar, kata Boe Kie. Benda yang beg
- Page 781 and 782:
Pada detik berbahaya, Boe Kie melom
- Page 783 and 784:
Si jangkung terkesiap dan menyampok
- Page 785 and 786:
sebelum menyerang ia mancaci tapi s
- Page 787 and 788:
senjata itu. Apa mau secara tembera
- Page 789 and 790:
senjata. Dengan tenaga dalam yang s
- Page 791 and 792:
kelihayan ilmu silat itu tergantung
- Page 793 and 794:
Mendengar perintah sang isteri, Ho
- Page 795 and 796:
digores pedang. Karena suami isteri
- Page 797 and 798:
partai adalah manusia-manusia tolol
- Page 799 and 800:
Dalam sekejap mata itu, Biat coat m
- Page 801 and 802:
Cioe soemoay, benar saja ia memperl
- Page 803 and 804:
Dengan mengawasi Siauw Ciauw, Boe K
- Page 805 and 806:
Keempat pendekar mengawasi Song Wan
- Page 807 and 808:
Melihat tendangan itu, semua orang
- Page 809 and 810:
Tapi sakit hati ku terhadap Yo Siau
- Page 811 and 812:
"Aku bernama Yo Poet Hwie," kata no
- Page 813 and 814:
"Mengapa hilang ?" menyambung yg la
- Page 815 and 816:
Boe Kie terkejut. "Yo Peh peh, apa
- Page 817 and 818:
Waktu itu didalam hati, semua orang
- Page 819 and 820:
Cianpwee mengunjuk kecintaan yg sed
- Page 821 and 822:
Sedari di keroyok oleh enam partai
- Page 823 and 824:
Boe Kie tertawa dan lalu berbangkit
- Page 825 and 826:
Sambutlah pedangku! bagaimana kilat
- Page 827 and 828:
yang berkepandaian tinggi. Aku yang
- Page 829 and 830:
Tapi Boe Kie tetap pada pendirianny
- Page 831 and 832:
Kurasa soal menahan keluarga berbag
- Page 833 and 834:
Bersama-sama Soe Boen, Leng Kiam me
- Page 835 and 836:
menanya hoat beng Soethay? (Hoat be
- Page 837 and 838:
Boe Kie lantas saja mengangkat kedu
- Page 839 and 840:
tulang2 yg patah. Tapi begitu memer
- Page 841 and 842:
Ketika mereka tiba, dibawah pohon s
- Page 843 and 844:
Cioe Tian meluap darahnya. Omong ko
- Page 845 and 846:
Semua orang kaget. Si sembrono Cioe
- Page 847 and 848:
manggut-manggutkan kepalanya dan di
- Page 849 and 850:
Dengan meninggalkan pedangnya, ia k
- Page 851 and 852:
Anggota keenam bendera itu membungk
- Page 853 and 854:
Nona Tio mengangkat kembangnya ting
- Page 855 and 856:
Boe Kie jadi gusar. Ia tak keberata
- Page 857 and 858:
yang dikirim Boe Kie seratus kali l
- Page 859 and 860:
erkata dalam hatinya. Kalau mereka
- Page 861 and 862:
Malam itu, rombongan itu menginap d
- Page 863 and 864:
Bagaimana kalau Sioeco dari Tat-mo
- Page 865 and 866:
Hei! Pendeta-pendeta Siauw lim sie!
- Page 867 and 868:
Boe Kie tahu bahwa ajakan itu mesti
- Page 869 and 870:
Berpikir begitu ia segera berkata,
- Page 871 and 872:
Mendadak ia tersadar dari lamunanny
- Page 873 and 874:
Sambil merangkap kedua tangannya, p
- Page 875 and 876:
Ceng-hong ragu,Aku bisa dimarahi, k
- Page 877 and 878:
Entah bagaimana mereka dikalahkan,
- Page 879 and 880:
Dalam serangannya ini, Beng-kauw pa
- Page 881 and 882:
Murid berotak tumpul, hanya mengert
- Page 883 and 884:
Boan Seng bersyukur, bahwa hari ini
- Page 885 and 886:
kebinasaan, ia tidak bisa menolong
- Page 887 and 888:
Didamprat begitu, si tinggi besar j
- Page 889 and 890:
Tidak! kata Yo Siauw. Boanpwee suda
- Page 891 and 892:
Tak perlu aku mengambil jiwanya. Ka
- Page 893 and 894:
Hong. Di samping itu, andaikata ia
- Page 895 and 896:
Hongmenduga, bahwa too tong itu seo
- Page 897 and 898:
Karena belum berlatih dalam Thay Ke
- Page 899 and 900:
Oe Boen Cek terkesiap. Bagaimana di
- Page 901 and 902:
Tapi sebelum Thio Sam Hong sempat m
- Page 903 and 904:
Tua bangka bangsat! caci Tio Beng.
- Page 905 and 906:
Sesaat itu, Yo Siauw mendadak ingat
- Page 907 and 908:
tajam tidak dapat berbuat banyak te
- Page 909 and 910:
dengan kedua tangan Boe Kie, sebela
- Page 911 and 912:
Yo Siauw, Wie It Siauw, dan Swee Po
- Page 913 and 914:
seumur hidup ia bercacat, maka seum
- Page 915 and 916:
Mendadak Boe Kie ingat sesuatu. Tul
- Page 917 and 918:
Tak kepalang kagetnya Boe Kie. Ia s
- Page 919 and 920:
Muka si nona bersemu dadu, Fui! kat
- Page 921 and 922:
Boe Kie menyambutnya dengan tangan
- Page 923 and 924:
Orang-orang Kang ouw semua mengatak
- Page 925 and 926:
Atas perintah Kauwcoe, dengan apa b
- Page 927 and 928:
isa diselesaikan dengan gotong royo
- Page 929 and 930:
Sebab digencet dari depan dan belak
- Page 931 and 932:
Ternyata Coe Goan Ciang sudah tak m
- Page 933 and 934:
Ketika tiba didepan kuil, aku mendo
- Page 935 and 936:
Membakar ragaku, Api nan suci. Hidu
- Page 937 and 938:
terbuat daripada tembaga. Diseluruh
- Page 939 and 940:
2 jari tanganku sudah putus kata Ho
- Page 941 and 942:
Tio Beng berlatih berulang2. setiap
- Page 943 and 944:
jangka waktu yang lama. Maka itu, i
- Page 945 and 946:
Tio Beng tertawa nyaring. Aku belum
- Page 947 and 948:
Boe Kie mengeluarkan suara dihidung
- Page 949 and 950:
Dimana saat satu sinar hitam dan 2
- Page 951 and 952:
kau manusia kejam luar biasa dan ak
- Page 953 and 954:
merupakan lingkaran Thay kek. Dalam
- Page 955 and 956:
Saudara, kau sangat menderita, kata
- Page 957 and 958:
saja menguntit Lok tong kek sampai
- Page 959 and 960:
Melihat sikap Boe Kie, tiba2 Houw Y
- Page 961 and 962:
Musuh berjumlah besar, kita kecil,
- Page 963 and 964:
Habis bagaimana? tanya Wie It Siauw
- Page 965 and 966:
Hwie dan Lie sie cioe sangat berkua
- Page 967 and 968:
tidak ragu lagi bahwa mereka semua
- Page 969 and 970:
Siauw tee pun merasa sangat heran,
- Page 971 and 972:
Hoan Yauw sudah memperhitungkan bah
- Page 973 and 974:
Tiba-tiba, Hoan Yauw teringat sesua
- Page 975 and 976:
terlalu banyak. Aku sungguh merasa
- Page 977 and 978:
Boe Kie menggelengkan kepala. Hari
- Page 979 and 980:
Bagaimana perasaanmu, andaikata bes
- Page 981 and 982:
Mendengar keterangan itu, Boe Kie b
- Page 983 and 984:
Kauwcoe Mo-kauw telah mengacau di s
- Page 985 and 986:
cincin besi dari telunjuk kirinya d
- Page 987 and 988:
isa berbuat kebaikan terhadap sesam
- Page 989 and 990:
perempuan She Tio, sedang To Liong
- Page 991 and 992:
Tak kepalang gusarnya Biat Coat. Ma
- Page 993 and 994:
(pengawal) yang mencari Han Kie. Se
- Page 995 and 996:
ayahnya sendiri. Ia bisa mendustai
- Page 997 and 998:
ekerja sama, mereka telah membuat H
- Page 999 and 1000:
Walaupun tengah menghadapi bencana
- Page 1001 and 1002:
Boe Kie mengawasi dengan mata tajam
- Page 1003 and 1004:
eng Sin Ciang. Begitu punggungnya t
- Page 1005 and 1006:
Sambil mendukung jenazah Biat coat,
- Page 1007 and 1008:
Boe Kie kaget. Ia menggoyang goyang
- Page 1009 and 1010:
Setibanya di depan rumah penginapan
- Page 1011 and 1012:
capai. Pergilah tidur. Sehabis berk
- Page 1013 and 1014:
“Baiklah, aku setuju untuk menyel
- Page 1015 and 1016:
Teng Bin Koen tertawa dingin. “Si
- Page 1017 and 1018:
Usul itu segera disetujui oleh lima
- Page 1019 and 1020:
pengangkatan itu. Bahwa Siansoe sud
- Page 1021 and 1022:
Benar, ilmu silat memang dapat dipe
- Page 1023 and 1024:
Melihat keadaan mendesak, Boe Kie s
- Page 1025 and 1026:
ia ingin bertempur lagi denagn Boat
- Page 1027 and 1028:
“Kim hoa popo bersarang di pulau
- Page 1029 and 1030:
Mendengar nada suara yg sungguh2 si
- Page 1031 and 1032:
“Kie Tiangloo! The Tiangloo!” t
- Page 1033 and 1034:
“Kim hoa popo tidak bisa tidak me
- Page 1035 and 1036:
“Tak usah sebut gusar, atau tidak
- Page 1037 and 1038:
"Sesudah aku melepaskan Tan Yoe Lan
- Page 1039 and 1040:
tee tauw sit adalah salah satu puku
- Page 1041 and 1042:
Mendengar jawaban itu, paras muka s
- Page 1043 and 1044:
“Sambutlah!” teriak Tio Beng se
- Page 1045 and 1046:
“Aku hanya meluluskan permohonanm
- Page 1047 and 1048:
Hampir berbareng sehelai sinar emas
- Page 1049 and 1050:
“Serangan enam partai terhadap Be
- Page 1051 and 1052:
Si nenek tertawa sedih. “Kalau be
- Page 1053 and 1054:
“Tapi apa?” bentak Cia Soen,
- Page 1055 and 1056:
Sementara itu, di gelanggang terus
- Page 1057 and 1058:
“Seng hwee leng Beng-kauw sudah t
- Page 1059 and 1060:
hoa po po sehingga andaikata ia mau
- Page 1061 and 1062:
mencelos ia memutar badan. Yang mer
- Page 1063 and 1064:
Sementara itu, sambil menggertak gi
- Page 1065 and 1066:
Cia Soen tertawa terbahak-bahak.
- Page 1067 and 1068:
hong soe karena sebelum Ie thian ki
- Page 1069 and 1070:
Boe Kie mengangguk. Dengan sebelah
- Page 1071 and 1072:
Boe Kie segera memimpin sejumlah an
- Page 1073 and 1074:
kareana membenci Cia Soen, Loo thia
- Page 1075 and 1076:
“Sadarlah ayahmu tidak berada di
- Page 1077 and 1078:
Nyanyian itu ternyata keluar dari m
- Page 1079 and 1080:
dilahirkan. Terdapat dua agama besa
- Page 1081 and 1082:
“Apa kalian tak bisa melihat?”
- Page 1083 and 1084:
ahwa ia takkan bisa mendapat kemaju
- Page 1085 and 1086:
Air kolam berwarna biru tua. Perkel
- Page 1087 and 1088:
Alis Tio Beng berkerut. “Ada sesu
- Page 1089 and 1090:
“Benar,” kata Cia Soen. “In K
- Page 1091 and 1092:
Mendadak Tio Beng berkata dengan su
- Page 1093 and 1094:
“Mari kita naik dan berusaha untu
- Page 1095 and 1096:
Sekonyong konyong salah seorang ber
- Page 1097 and 1098:
Melihat begitu, Tio Beng tersadar.
- Page 1099 and 1100:
tak pernah melatih diri, ia tak mel
- Page 1101 and 1102:
Siauw Ciauw manggutkan kepalanya. B
- Page 1103 and 1104:
memutar sedikit pergelangan tangann
- Page 1105 and 1106:
Sambil merangkap kedua tangannya, B
- Page 1107 and 1108:
Boe Kie terkesiap, buru buru ia mem
- Page 1109 and 1110:
Perlahan tetapi pasti, kapal terus
- Page 1111 and 1112:
“Thio kong coe,” kata Tio Beng
- Page 1113 and 1114:
“Sudahlah kau tak usah bersedih l
- Page 1115 and 1116:
Ketika itu perasaan Boe Kie sukar d
- Page 1117 and 1118:
Sesudah mengerahkan tenaga dalam ki
- Page 1119 and 1120:
“Tio Beng!.. Tio Beng!” ia meng
- Page 1121 and 1122:
Sambil menarik tangan si nona, Cia
- Page 1123 and 1124:
Dengan jantung memukul keras, Boe K
- Page 1125 and 1126:
Demikianlah, sambil berduduk diping
- Page 1127 and 1128:
Setengah jam kemudia, kapal layar i
- Page 1129 and 1130:
matinya beberapa manusia? Kalau kai
- Page 1131 and 1132:
“Boe Kie,” kata Cia Soen, “Co
- Page 1133 and 1134:
“Nada suara pengurus itu nada ket
- Page 1135 and 1136:
Pengemis-pengemis itu segera makan
- Page 1137 and 1138:
Seorang pengemis tua yang bertubuh
- Page 1139 and 1140:
Song siauw hiap telah memberitahuka
- Page 1141 and 1142:
Para pengemis segera mengiyakan dan
- Page 1143 and 1144:
yang mengawalnya mendorong dan memb
- Page 1145 and 1146:
Diantara cabang dan daun yang rinda
- Page 1147 and 1148:
Ia mendapati kenyataan bahwa dengan
- Page 1149 and 1150:
patung itu sendiri bergoyang-goyang
- Page 1151 and 1152:
Selagi mereka bertengkar, Hian beng
- Page 1153 and 1154:
Beberapa saat kemudian, terdengar s
- Page 1155 and 1156:
terutama bergusar sebab dikatakan s
- Page 1157 and 1158:
orang banyak atau negara. Apapula t
- Page 1159 and 1160:
Dalam sakit hatinya, Boe Kie sebena
- Page 1161 and 1162:
“Aku merasa sangat girang,” jaw
- Page 1163 and 1164:
Boe Kie lalu meminta beberapa poton
- Page 1165 and 1166:
kepada kerajaan, hilangkanlah angga
- Page 1167 and 1168:
Mendengar permintaan maaf itu, hati
- Page 1169 and 1170:
Boe Kie kaget tercampur girang seba
- Page 1171 and 1172:
Mendadak kecurigaan keempat paman g
- Page 1173 and 1174:
Boe Kie bukan saja memilik lweekang
- Page 1175 and 1176:
mengenaskan, maka itu, ia mengeluar
- Page 1177 and 1178:
ia sengaja tak mau melihat lingkara
- Page 1179 and 1180:
sebuah batu besar, supaya terbebas
- Page 1181 and 1182:
sinar matanya berubah dan memperlih
- Page 1183 and 1184:
Boe Kie dan Tio Beng sangat ingin m
- Page 1185 and 1186:
“Itulah berkat jasa Liong tauw To
- Page 1187 and 1188:
Ia seorang yang tak sabaran. “Hay
- Page 1189 and 1190:
“Kalau bukan milik pembesar tingg
- Page 1191 and 1192:
Ia melompat turun, mendekati loteng
- Page 1193 and 1194:
Boe Kie meneruskan perjalanan ke ar
- Page 1195 and 1196:
Setibanya di Louwliong, mendadak ha
- Page 1197 and 1198:
Soe Hwee Liong tertawa dan menjawab
- Page 1199 and 1200:
Dalam sekejap, ketiga ketua Kay Pan
- Page 1201 and 1202:
“Tokoh darimana yang datang mengu
- Page 1203 and 1204:
“Ia adalah Soe Pangcoe dari parta
- Page 1205 and 1206:
Si baju kuning tertawa dingin. “B
- Page 1207 and 1208:
“Nona!” bentak Tan Yoe Liang de
- Page 1209 and 1210:
“Kouw… kouw… nio,” kata Coa
- Page 1211 and 1212:
Pertanyaan itu menyadarkan Boe Kie.
- Page 1213 and 1214:
terang. Dengan memandang mukaku, ku
- Page 1215 and 1216:
“Kalau pantas gusar, aku akan gus
- Page 1217 and 1218:
Waktu melihat cincin itu di tangan
- Page 1219 and 1220:
erada dekat, mana boleh jadi aku me
- Page 1221 and 1222:
Bersama Han Lim Jie, mereka lalu me
- Page 1223 and 1224:
suara gembereng pecah. Ia menengada
- Page 1225 and 1226:
Kaisar dan putera mahkata diiringi
- Page 1227 and 1228:
akan segera mengundurkan diri. Aku
- Page 1229 and 1230:
diruangan yang gelap itupun salah.
- Page 1231 and 1232:
pundaknya ditepuk orang. Ia menengo
- Page 1233 and 1234:
Boe Kie tidak menyahut. Ia menatap
- Page 1235 and 1236:
Setibanya dikota, safu demi satu pa
- Page 1237 and 1238:
Mendengar penuturan itu, paras muka
- Page 1239 and 1240:
Kembalinya Cia Soen ke Tionggoan be
- Page 1241 and 1242:
Biarpun sudah mempelajari macam-mac
- Page 1243 and 1244:
“Kau!...kau…” Karena mengelua
- Page 1245 and 1246:
Selagi ia membalut luka dengan tang
- Page 1247 and 1248:
memasukkan botol obat ke dalam saku
- Page 1249 and 1250:
Pasukan itu terdiri dari beberapa r
- Page 1251 and 1252:
“Tio Kauwnio,” kata Boe Kie,
- Page 1253 and 1254:
“Moaycoe, mengapa kau bicara yang
- Page 1255 and 1256:
Muka Tio Beng segera berubah merah.
- Page 1257 and 1258:
lawan dan dengan menggunakan kesemp
- Page 1259 and 1260:
Beberapa saat kemudian tiga penungg
- Page 1261 and 1262:
“Thia thia anakmu tidak berbakti
- Page 1263 and 1264:
“Kau baru saja terluka dan kau ti
- Page 1265 and 1266:
Selagi enak jalan, sekonyong2 terde
- Page 1267 and 1268:
Selagi mencari2 tempat untuk berist
- Page 1269 and 1270:
“Kami berdelapan kebetulan tak pu
- Page 1271 and 1272:
Karena terpukul hawa Kioe yang dala
- Page 1273 and 1274:
“Tak!” mata tombak mampir tepat
- Page 1275 and 1276:
“Mari kita geledah,” kata orang
- Page 1277 and 1278:
Boe Kie segera menempelkan kedua je
- Page 1279 and 1280:
Boe Kie lalu minta surat surat unda
- Page 1281 and 1282:
“Kita boleh numpang nginap di sit
- Page 1283 and 1284:
Boe Kie lantas memeluknya erat-erat
- Page 1285 and 1286:
“Kurang ajar!” pikirnya, “ket
- Page 1287 and 1288:
kami berdua ialah membalas sakit ha
- Page 1289 and 1290:
Boe Kie mengerti bahwa kedua orang
- Page 1291 and 1292:
kasar, seperti bacok kayu, ambil ar
- Page 1293 and 1294:
Goan tin. Sesudah berpikir sejenak,
- Page 1295 and 1296:
maka To say Tay hwee bukan saja tid
- Page 1297 and 1298:
Mendadak mendengar teriakan menyaya
- Page 1299 and 1300:
“Cia Soen!" bentak Goan tin. "Apa
- Page 1301 and 1302:
mereka hanya merasakan bahwa Lwee k
- Page 1303 and 1304:
"SATU lawan satu belum tentu kita m
- Page 1305 and 1306:
"Boanpwee tak tahu sebab musabab pe
- Page 1307 and 1308:
Dengan garis pembelaan itu, jangank
- Page 1309 and 1310:
Dengan hati tersayat pisau, pemuda
- Page 1311 and 1312:
mengalahkan ketiga pendeta itu, tap
- Page 1313 and 1314:
dan mengayun tangannya. Kedua tanga
- Page 1315 and 1316:
golongan sudah berkumpul dikuil Sia
- Page 1317 and 1318:
Boe Kie melirik dan menegur, “Cio
- Page 1319 and 1320:
Sesudah menunggu beberapa saat dan
- Page 1321 and 1322:
“Thio Kauwcoe tak usah berlaku su
- Page 1323 and 1324:
Semua orang tahu, bahwa dalam berka
- Page 1325 and 1326:
Karena sebelah tangannya harus meng
- Page 1327 and 1328:
tenaga Touw Lan dan In thiang Ceng
- Page 1329 and 1330:
sehingga badannya berubah sangat ku
- Page 1331 and 1332:
Soema Cian Ciong adalah salah satu
- Page 1333 and 1334:
Coan kang Tiangloo mengucapkan kata
- Page 1335 and 1336:
acunnya pun tidak sama. Menurut dug
- Page 1337 and 1338:
“Apakah tak bisa kau menggunakan
- Page 1339 and 1340:
menjauhkan diri dari kancah pergula
- Page 1341 and 1342:
“Usul itu tak beda dari pah lai t
- Page 1343 and 1344:
mungkin dia mengatur pertemuan ini
- Page 1345 and 1346:
gelap. Kita harus mengakui bahwa se
- Page 1347 and 1348:
“Apa boleh aku tahu nama Soethay?
- Page 1349 and 1350:
Selagi orang berteriak-teriak, Cie
- Page 1351 and 1352:
“Celaka” seru Boe Kie. Ia tak d
- Page 1353 and 1354:
Cioe Cie Jiak tertawa dingin. “Th
- Page 1355 and 1356:
kena terpukul pasti tak akan bisa m
- Page 1357 and 1358:
“Tapi aku ingin menambah dengan s
- Page 1359 and 1360:
Dalam Rimba Persilatan, ahli-ahli y
- Page 1361 and 1362:
Seorang hweeshio gemuk yang berdudu
- Page 1363 and 1364:
“Beng moay, mengapa kau kelihatan
- Page 1365 and 1366:
Demikianlah begitu lima jari tangan
- Page 1367 and 1368:
Ia tak menyana bahwa Cie Jiak memil
- Page 1369 and 1370:
agaikan "gelombang dahsyat." Dak!
- Page 1371 and 1372:
terluka berat, tetapi sesudah menel
- Page 1373 and 1374:
Ketika Boe Kie menolak kamar, kamar
- Page 1375 and 1376:
Mendadak Boe Kie menekuk kedua lutu
- Page 1377 and 1378:
sampai sekarang belum sembuh betul,
- Page 1379 and 1380:
Demikianlah Boe Kie terus menggunak
- Page 1381 and 1382:
"Kata orang ilmu silat kauwcoe dari
- Page 1383 and 1384:
Karena kelambatan sedetik dua itu,
- Page 1385 and 1386:
Tapi baru saja lutut anjing menyent
- Page 1387 and 1388:
kepada ayah angkatnya, Cia Soen sud
- Page 1389 and 1390:
Melihat pukulan2 Cia Soen, semua te
- Page 1391 and 1392:
Boe Kie menengadah. Ia lihat mataha
- Page 1393 and 1394:
Para orang gagah saling mengawasi.
- Page 1395 and 1396:
Tanpa menjawab Ceng Ciauw balik ker
- Page 1397 and 1398:
Waktu Seng koen terlocot topengnya.
- Page 1399 and 1400:
Untuk Boe Kie, selesainya Enghiong
- Page 1401 and 1402:
“Sekarang biarlah kita minta Kong
- Page 1403 and 1404:
Ia segera melemparkan senjatanya da
- Page 1405 and 1406:
macam senjata. Mungkin sekali pedan
- Page 1407 and 1408:
Semua mata ditujukan ke arah To lio
- Page 1409 and 1410:
“Aku ikut!” kata Tio Beng. Dari
- Page 1411 and 1412: Sampai di situ mereka terbahak-baha
- Page 1413 and 1414: Cie Jiak yang menduga bahwa ia baka
- Page 1415 and 1416: Boe Kie bingung. “Beng moay!” t
- Page 1417 and 1418: Untung juga, sesudah keadaan badann
- Page 1419 and 1420: Biarpun berkepandaian tinggi, Hian
- Page 1421 and 1422: “Selagi dia tidak bisa bergerak,
- Page 1423 and 1424: Dalam rimba persilatan, nama Gouw K
- Page 1425 and 1426: “Baiklah,” kata Boe kie sambil
- Page 1427 and 1428: Siauw bukan jago biasa. Dengan gera
- Page 1429 and 1430: Tak lama kemudian barisan Goan kedu
- Page 1431 and 1432: kemudian berlutut di hadapan Boe Ki
- Page 1433 and 1434: Lie Beng hee tidak meladeni dan bic
- Page 1435 and 1436: “Bukan… bukan… lihatlah yang
- Page 1437 and 1438: Boe Kie sangat berduka. "Tanpa memp
- Page 1439 and 1440: Diantara ketukan bok hie Cie Jiak b
- Page 1441 and 1442: Sesudah berpamitan dengan Kong boen
- Page 1443 and 1444: "Hari ini aku tak berhasil mencari
- Page 1445 and 1446: Boe Kie mencelos hatinya. "Dia - -
- Page 1447 and 1448: "Piauw moay yang baik!“ kata Boe
- Page 1449 and 1450: Kaget dan kesakitan Boe Kie menarik
- Page 1451 and 1452: "Berangkat kemana?" tanya Tio beng
- Page 1453 and 1454: Setelah melakukan perebutan kekuasa
- Page 1455 and 1456: aku tidak rela menyaksikan Go bie p
- Page 1457 and 1458: Sebaliknya hal itu justru memang be
- Page 1459 and 1460: “Tetapi bangsat kecil ini adalah
- Page 1461: sudah dilaksanakan. Dan kini tingga
Inappropriate
Loading...
Inappropriate
You have already flagged this document.
Thank you, for helping us keep this platform clean.
The editors will have a look at it as soon as possible.
Mail this publication
Loading...
Embed
Loading...
Delete template?
Are you sure you want to delete your template?
DOWNLOAD ePAPER
This ePaper is currently not available for download.
You can find similar magazines on this topic below under ‘Recommendations’.