20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sesudah melalui beberapa li, Yo Siauw tiba2 menghentikan tindakannya dan menanya Boe<br />

Kie Apakah yang sebenarnya telah terjadi pada diri Kie Siauw Hoe?.<br />

Kie Kouw-Kouw sudah meninggal dunia, jawabnya Terserah padamu apakah kau percaya<br />

atau tidak. Perlu apa kau mematahkan tulangku?.<br />

Pada paras muka Yo Siauw terlihat perasaan menyesal Cara bagaimana ia meninggal?<br />

Tanyanya pula.<br />

Sesudah minum arak racunnya Pan Siok Ham, biarpun sudah muntah dan makan obat<br />

pemunah, racun itu belum hilang semuanya. Ketika itu ia merasa perutnya sangat sakit. A lalu<br />

mengeluarka ular Kim Koan Hiat Coa dan membiarkan binatang itu menggigit telunjuk jari<br />

tangan kirinyasupaya sisa racun dihisap. Perlahan2 ia mengurutkan segala kejadian yang<br />

bersangkut paut dengan Kie Siauw Hoe, bagaimana ia telah mengobati luka sang bibi,<br />

bagaimana bibi itu bertemu dengan Biat Coat soethay yang kemudian membinasakannya.<br />

Sehabis racun yang masih ketinggalan dalam tubuhnya.<br />

Yo Siauw juga menanyakan apa yang dikatakan Kie Siauw Hoe waktu ia mau melepaskan<br />

nafas yang penghabisan dan kemudian, dengan air mata bercucuran, ia berkata Biat Coat<br />

soethay memaksa supaya ia mencelakakan aku. Kalau ia meluluskan, ia membuat jasa besar<br />

kepada Go Bie Pay dan akan diangkat menjadi Ciang Boenjin. Hay! Kau lebih suka mati<br />

daripada berjanji untuk menurut perintah itu. Sebenarnya kalau kau tak usah mati dalam<br />

tangan Biat Coat dan kitapun bisa bertemu pula.<br />

Kie Kouw kouw adalah seorang mulia yang jujur kata Boe Kie. Ia sungkan mencelakakan<br />

kau, tapi iapun tak mau mendustai guru sendiri.<br />

Yo Siauw tertawa getir. Ya katanya, kau mengenal Siauw Hoe..<br />

pada waktu Kie Kouw kouw melepas nafas yang penghabisan, aku telah berjanji untuk<br />

menghantar Poet Hoei Moay moay kepadamu. Kata Boe Kie.<br />

Yo Siauw menggigil. Poet Hoei Moay Moay? Ia menegaskan. Ia berpaling pada putrinya dan<br />

bertanya. Kau She apa, nak? Siapa namamu?<br />

Aku she Yo jawabnya. Namaku Poet Hoei.<br />

Tiba2 Yo siauw mendongak dan keluarkan teriakan nyaring panjang, sehingga pohon2<br />

bergoyang goyang dan daun2 jatuh rontok.<br />

Kau. Katanya, Poet Hoei.Poet Hoei.bagus! Siauw Hoe, meskipun aku menodai<br />

kehormatanmu, kau tidak menyesal... (Poet Hoei berarti tidak menyesal).<br />

Sesudah bertemu Boe Kie mendapat kenyataan, bahwa meskipun usianya tidak muda lagi, Yo<br />

Siauw bukan saja berparas tampan, tapi juga mempunyai cara2 untuk menarik hati. Sehingga<br />

ia merasa, jika dibandingkan dengan In Lie Heng yang masih kekanakan2, memang Yo Siauw<br />

masih banyak lebih menarik bagi seorang wanita daripada pamannya itu. Maka tidak dapat<br />

melupakan Yo Siauw meskipun kehormatannya dinodai tidak boleh disalahkan.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 531

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!