20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

terluka berat, tetapi sesudah menelan sembilan butir pil buatannya sendiri dan sesudah<br />

mengerahkan hawa Kioe yang, kira-kira tengah malam, sehabis memuntahkan darah hitam,<br />

lukanya sudah sembuh seluruhnya. Yo Siauw, Hoan Yauw, Jie Lian Cioe, In Lie Heng dan<br />

lain-lain semuanya kaget tercampur girang. Mereka memuji Lweekang Boe Kie yang sangat<br />

luar biasa. Kalau orang lain yang terluka begitu berat dia sedikitnya harus beristirahat satu dua<br />

bulan, biarpun diobati oleh tabib yang paling pandai-<br />

Sehabis makan dua mangkok nasi dan mengaso lagi, Boe Kie berbangkit dan berkata, “Aku<br />

mau keluar sebentar." Ia seorang Kauwcoe dan meskipun ia tidak memberitahukan<br />

maksudnya, tak seorangpun berani menanya.<br />

“Kau baru sembuh, harus berhati hati," kata In Lie Heng.<br />

Boe Kie mengaagguk. Melihat paras muka Tio beng yang mengunjuk kekuatiran besar ia<br />

tersenyum, seperti juga ia mau mengatakan, "Jangan kuatir!"<br />

Ia keluar dari pesanggrahan dan menengadah. Rembulan memancarkan sinarnya yang gilang<br />

gemilang dan langit terang dengan bintang-bintang. Diluar kuil ia bertemu dengan seorang tie<br />

kekeong. “Aku ingin bertemu dengan Ciang soe jia Go bi pay,” katanya. Kumohon Taysoe<br />

suka mengantar."<br />

Melihat orang yang bicara adalah Kauwcoe dari Beng kauw, pendeta itu membungkuk dan<br />

mengiakan. Ia lalu berjalan kearah barat dan sesudah melalui kira-kira satu li, ia menuding<br />

serentengan gubuk seraya berkata, "Itulah tempat Go bie pay. Lelaki dan perempuan tidak<br />

boleh bertemu sembarangan, Siauw Ceng hanya bisa mengantar sampai disini." Sebenarnya<br />

apa yang dtakuti olehnya adalah pertempuran aotara Boe Kie dan Cie Jiak. Kalau terjadi<br />

begitu, ia bisa terbawa-bawa.<br />

“Jika kau memberitahukan hal ini kepada orang lain, banyak orang bakal jadi kaget,” kata<br />

Boe Kie sambil tersenyum. Bagaimana kalau aku totok jalan darahmu supaya kau menunggu<br />

aku disini."<br />

“Siauwceng akan menutup mulut," kata si pendeta tergesa-gesa. "Kauwcoe tak usah kuatir."<br />

Ia memutar tubuh dan lalu berjalan cepat-cepat.<br />

Boe Kie mendekati gubuk-gubuk itu. Mendadak dua bayangan berkelebat dan dua pendeta<br />

wanita mencekal pedang terhunus, menghadang didcpannya. "Siapa?" bentak salah seorang.<br />

"Beng Kauw Thio Boe Kie." jawabnya. "Aku minta bertemu dengan Song Hoejin."<br />

Kedua nikouw itu terkesiap. "Thio... Thio Kauwcoe tunggu ... aku akan melaporkan," kata<br />

yang satu dengan suara gemetar. Ia memutar tubuh dan sesudah berjalan beberapa tindak, ia<br />

meniup suitan bambu.<br />

Hari ini adalah hari kegemilangan Go bie pay, dihidapan ribuan enghiong, ciang bun jin Go<br />

bie pay telah megalahkan tiga tokoh terutama pada jaman ini. Sejmenjak Go bie pay<br />

didirikan, inilah suatu kejadian yang pertama kali. Tapi, sesudah <strong>membunuh</strong> dua pemimpin<br />

Kay pang, menjatuhkan dua pendekar Boe tong dan melukai Kauwcoe dari Beng kauw, Go<br />

bie pay mendapat banyak musuh. Lagi pula sesudah merebut gelar jago silat aomor satu di<br />

kolong langit, Cie Jiak dibuat iri hati oleh entah berapa banyak orang.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1371

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!