20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Boe Kie terkejut. "Yo Peh peh, apa katamu!" ia menegas.<br />

"Thio tayhiap" kata Wie It Siauw, "Kedudukan Kauw coe dari Beng Kauw tak bisa diduduki<br />

oleh lain orang drpd kau sendiri!"<br />

Dengan kaget pemuda itu menggoyang goyangkan kedua tangannya. "Tidak! Tidak! Biar<br />

bagaimanapun jua tit jie takkan berani menerima," katanya. (Tit jie keponakan)<br />

Saat itu, mendadak saja, dari sebelah kejauhan terdengar teriakan nyaring. Itulah tanda bahaya<br />

di kaki Kong Beng Teng!<br />

Yo Siauw dan Wie It Siauw agak terkejut. Apa keenam partai masih merasa penasaran dan<br />

datang menyerang lagi? Tapi sebagai jago kelas utama, paras muka mereka sedikitpun tidak<br />

berubah.<br />

"Apakah jin somg yang kemarin sudah dimakan?" tanya Yo Siauw. "Ciauw, pergi kau ambil<br />

lagi dari kamar obat dan tolong godok supaya bisa lantas bisa dimakan oleh Thio tayhiap."<br />

Baru saja ia berkata begitu, disebelah barat dan selatan kembali terdengar teriakan nyaring.<br />

"Apa kita diserang musuh?" tanya Boe Kie.<br />

"Beng Kauw dan Peh bie Kauw tidak kekurang orang pandai," kata Wie It Siauw. "Thio<br />

tayhiap, kau tak usah kuatir. Beberapa bangsat kecil tak cukup untuk dibuat pikiran."<br />

Beberapa saat kemudai teriakan2 sudah terdengar dipinggir gunung! Cepat sungguh<br />

bergeraknya musuh. Mereka ternyata bukan bangsat kecil.<br />

"Coba kukeluar untuk membereskan mereka," kata Yo Siauw. "Wie Heng, kau berdia saja<br />

disini untuk menemai Thio tayhiap. Huh, huh! Apakah orang kira Beng Kauw boleh di hina<br />

terus, menerus oleh segala manusia?" Biarpun badannya belum bisa bergerak, suaranya<br />

lantang dan gagah.<br />

Diam2 Boe Kie merasa bingung. "Siauw Lim, Boe tong danyang lain2 adalah partai2 lurus<br />

bersih dan tak mungkin mereka datang lagi untuk menyerang," pikirnya. "Yang datang<br />

mungkin sekali manusia2 jahat. Semua orang pandai di Kong Beng Leng terluka berat.<br />

Selama tujuh delapan hari mereka belum mendapat pengobatan yang tepat. Kita tak akan bisa<br />

melawan musuh. Kalau bertempur, kita semua akan mengantarkan jiwa."<br />

Sekonyong2 dari luar menerobos masuk sesorang yang mukanya berlepotan darah da dadanya<br />

tertancap pisau.<br />

Begitu masuk ia berteriak dengan suara terputus putus. "Musuh.... Meyerang dari tiga<br />

jurusan... saudara2 kita.... Tak tahan..."<br />

"Musuh dari mana?" menegas Wie It Siauw.<br />

Orang itu menuding keluar, tapi sebelum ia bisa menjawab, ia roboh dan melepaskan<br />

napasnya yang penghabisan.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 815

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!