20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Semangatnya makin berkobar2. kalau haus, ia hanya meminum air dari kobakan yang terdapat<br />

di pinggir jalan dan sesudah minum ia mengejar lagi.<br />

Waktu mengubar sampai tengah malam, dengan hati berdebar2 ia mengawasi rembulan. Ia<br />

sangat berkuatir. Ia kuatir Coe Jie keburu dibinasakan.<br />

Sekonyong2 ia mendengar suara tindakan di belakangnya, tapi waktu menengok, tak terlihat<br />

siapapun jua. Ia lari terus. Sesaat kemudian suara tindakan terdengar pula. Ia heran bukan<br />

main dan segera memutar tubuh. Tapi ia tetap tidak melihat bayangan manusia. Dengan<br />

matanya yang sangat tajam, ia mengawasi pasir. Diatas pasir terdapat tiga renteng tapak kaki,<br />

yang satu tapak Wie It Siauw, yang lain tapak kakinya sendiri, sedang yang ketiga tapak<br />

orang itu. Tapi siapakah dia? Ia memutar badan dan mengawasi ke sebelah depan. Didepan<br />

hanya terdapat serentetan tapak yaitu tapak kaki Wie It Siauw. Dengan lain perkataan, orang<br />

itu hanya mengikuti dari belakang. Siapa dia? Apa siluman? Apa dia seorang berilmu yang<br />

bisa menghilang?<br />

Dengan rasa heran dan sangsi, ia mengubar lagi. Lagi lagi di sebelah belakang terdengar suara<br />

tindakan!<br />

Siapa? teriak Boe Kie.<br />

Siapa? kata orang di belakangnya.<br />

Boe Kie terkesiap.<br />

Apa kau manusia atau setan? tanya pemuda itu.<br />

Apa kau manusia atau setan? mengulangi suara itu.<br />

Bagaikan kilat Boe Kie memutar badan. Kali ini ia melihat berkelebatnya bayangan manusia.<br />

Sekarang ia tahu, bahwa seseorang yang gerakannya cepat luar biasa sedng mempermainkan<br />

dirinya.<br />

Perlu apa kau mengikuti aku? teriaknya.<br />

Perlu apa kau mengikuti aku? tanya orang itu.<br />

Boe Kie tertawa. Bagaimana kutahu, katanya. Aku justru mau menanya kau,<br />

Bagaimana kutahu? Aku justru mau menanya kau, mengulangi orang itu.<br />

Boe Kie tahu orang itu tidak mengandung maksud jahat. Kalau mau dengan mudah dia bisa<br />

mengambil jiwanya. Siapa namamu? tanyanya pula.<br />

Tak bisa diberitahukan, jawabnya.<br />

Mengapa tidak bisa diberitahukan? mendesak pemuda itu.<br />

Tidak bisa diberitahukan, tidak bisa diberitahukan. Jawabnya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 680

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!