20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Keadaan segera berubah kacau. Semua orang kaget tak kepalang terutama orang-orang Kay<br />

pang yang segera berteriak dan beberapa puluh diantaranya maju ke depan untuk melihat<br />

jenasah tetua mereka. Ciang-poen Liongtauw mengeluarkan sepotong besi berani dari<br />

sakunya dan menempelkan didahi Coan kang. Dengan besi itu ia mengeluarkan sebatang<br />

jarum yang halus seperti bulu kerbau dan panjangnya kira-kira satu dim.<br />

Pemimpin-pemimpin Kay pang percaya bahwa dengan mengatakan Siauw lim-pay tak<br />

menggunakan senjata itu, Kong tie Seng ceng tidak berdusta. Senjata rendah itu pasti takkan<br />

digunakan oleh sebuah partai utama yang terkenal lurus bersih dalam dunia persilatan.<br />

Dibawah terangnya matahari dan dibawah pengawasan begitu banyak mata, orang itu bisa<br />

menyerang tanpa diketahui oleh siapapun juga. Hal ini membuktikan bahwa si pembokong<br />

mempunyai kepandaian luar biasa. Coan kang Tiangloo berdiri menghadap ke selatan<br />

sehingga senjata rahasia itu pasti datang dari jurusan selatan. Dengan sorot mata gusar, para<br />

pemimpin Kay pang mengawasi orang-orang yang berdiri dibelakang Kong tie. Sembilan<br />

pendeta Tat mo berdiri sambil menundukkan kepala dan dibelakang mereka sebaris demi<br />

sebaris berdiri pendeta yang mengenakan jubah kuning, jubah abu-abu dan sebagainya. Siapa<br />

yang berdosa tak mungkin diketahui, biarpun sudah bisa dipastikan bahwa si pembokong<br />

adalah salah seorang dari pendeta-pendeta itu.<br />

Dengan air mata mengucur, Cie hoat berkata, “Kong tie Taysoe menganggap kami menuduh<br />

sembarangan tapi keterangan apa yang mau diberikan Siauw lim-pay dalam peristiwa ini?”<br />

Ciang pang Liong tauw yang paling berangasan segera berteriak sambil mengibaskan toya<br />

besinya. “<strong>Mar</strong>i kita adu jiwa dengan Siauw lim-pay!” Ajakan itu disambut dengan suara<br />

terhunusnya senjata dan seratus lebih anggota Kay pang melompat masuk ke tengah-tengah<br />

lapangan.<br />

Dengan paras pucat dan berduka, Kong tie berkata kepada para pendeta.<br />

“Sejak Tat-mo Loocouw sampai sekarang sudah ribuan tahun kita menaati ajaran-ajaran Sang<br />

Buddha. Walaupun kita belajar silat untuk menjaga diri dan bergaul dengan orang-orang<br />

gagah dalam dunia persilatan kita belum pernah melakukan sesuatu yang berdosa. Hong-thio<br />

Soeheng dan aku sudah merasa tawar akan segala yang bersifat keduniawian….” Sehabis<br />

berkata begitu, secepat kilat mengambil sebatang sian-thung bajak dari tangan seorang murid<br />

Siauw lim dan melontarkannya. “Blas!” toya itu amblas di dalam tanah! Menancapkan<br />

sianthung di tanah adalah suatu tanda Siauw lim-pay bahwa orang yang berbuat begitu sudah<br />

bertekad untuk mengadu jiwa dan melanggar larangan <strong>membunuh</strong>.<br />

Ketegangan memuncak dan dengan hati berdebar-debar semua orang menunggu<br />

perkembangan selanjutnya.<br />

Sesudah memutar tubuh dengan sorot mata tajam bagaikan pisau, Kong tie menatap wajah<br />

semua pendeta, satu demi satu yang berdiri dihadapannya. “Siapa yang menimpuk dengan<br />

jarum beracun itu?” tanyanya dengan suara parau. “Seorang laki-laki berani berbuat harus<br />

berani menanggung segala akibatnya. Keluarlah!”<br />

Tiba-tiba Boe Kie ingat sesuatu. Ia ingat perbuatan mendiang ibunya, In So so yang dengan<br />

menyamar sebagai ayahnya telah <strong>membunuh</strong> beberapa pendeta Siauw lim dengan jarum<br />

beracun sehingga ayahnya dituduh yang tidak-tidak. Tapi bentuk jarum emas Peh bie kauw<br />

berbeda dari jarum perak yang digunakan untuk membinasakan Coan kang Tiangloo dan<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1334

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!