20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

terang. "Aku she Cok, siapakah sahabat?" katanya. "Apakah sahabat men genal Cong-piauw<br />

tauw dari piauw-kiok kami?"<br />

Pemuda itu lantas saja melompat turun dari tunggangannya dan maju beberapa tindak dengan<br />

satu tangan menuntun kuda. "Aku she Thio, namaku Coei San," ia memperkenalkan diri.<br />

"Sudah lama kudengar nama besar dari Cong piauw tauw hanya sayang aku belum bisa<br />

berkenalan dengannya."<br />

Begitu mendengar nama "Thio Coei San" Touw Tay Kim dan yang lain2 terkejut bukan main.<br />

Nama Thio Coei San "Touw tong Cit hiap" dan dalam beberapa tahun yang terakhir namanya<br />

sangat terkenal dalam Rimba Persilatan. Menurut katanya orang ia memiliki ilmu silat yang<br />

sangat tinggi dan tidak dinyana, ia bukan saja masih berusia begitu muda, tapi gerak geriknya<br />

juga menyerupai anak sekolah yang lembut.<br />

Dengan rasa sangsi Touw Tay Kim majukan kudanya seraya berkata: "Aku yang rendah ialah<br />

Touw Tay Kim. Apakah tuan bukan Gin kauw Tiat hoa Thio Ngo hiap?"<br />

Muka pemuda itu lantas saja bersemu dadu "Pendekar apa?" tanya dengan suara jengah.<br />

"Pujian Touw Cong piauw-touw terlalu tinggi untuk diterima olehku. Sesudah datang di Boe<br />

tong-san, mengapa kalian tidak mampir ditempat kami? Hari ini adalah hari ulang tahun<br />

kesembilanpuluh dari guru kami dan jika sekiranya tidak menjadi halangan aku mengundang<br />

saudara2 naik kegunung untuk minum arak panjang umur."<br />

Senang sekali hati Touw Tay Kim dan yang lain, "mengapa diantara Boe tong Cit hiap<br />

terdapat perbedaan watak yang begitu besar?" Kata Ciong piauw tauw itu didalam "Enam<br />

orang yang jadi begitu tak mengenal adat tapi Thio Ngo hiap sedemikian tambah ramah. Ia<br />

lantas saja melompat turun dari tunggangannya dan herkata: "Dari Lim-an kami datang di<br />

Siangyang dan tujuan kami sebenarnya adalah untuk menemui Thio Cinjin. Hanya...hanya<br />

tidak membawa barang antaran, kami merasa malu untuk mendaki gunung."<br />

Thio Coei San tersenyum. "Kita semua sama dari kalangan Rimba Persilatan," katanya<br />

dengan suara halus,"Toaw Cong piauw tauw janganlah menganggap kami sebagai orang luar.<br />

Guruku sering mengatakan bahwa ilmu silat Boe tong pay bersumber dari Siauw lim dan ia<br />

memesan bahwa jika bertemu dengan Cian pwee Siauw lim pay kami harus menghormat nya<br />

sebagaimana mustinya kalau guruku tahu rombongan Toaw Cong piauw tauw lewat di-kaki<br />

gunung siang2 ia tentu sudah memerintahkan kami menyambut dari tempat yang jauh."<br />

Mendengar perkataan itu Touw Tay Kim jadi salah mengerti, ia menduga Thio Coei San<br />

hanya ber-pura2 dan dalam perkataan yang tajam. Ia tertawa dan berkat dengan suara tawar.<br />

"Walaupun ilmu silat Boe tong dikatakan ter sumber dari Siau lim sie akan tetapi bagaikan<br />

warna2 hijau sebenarnya berasal dari warna biru tapi pada akhirnya hijau mengalahkan biru.<br />

Thio Sian hiap yang masih berusia muda memang sangat dikagumi orang. Tapi manusia yang<br />

seperti aku dalam usia yang sudah lanjut ini kepalaku seperti juga menempel di badan anjing."<br />

"Ah, mengapa Cong piauw tauw", kata begitu Thio Coei San. "Dalam kalangan Kang ouw,<br />

siapakah yang tidak mengenal nama besar Lioag boen Piauw kiok? Dalam Rimba Persilatan<br />

semua orang tabu liehaynya Jie cap sie chioe Hong mo ciang dan Lian coe Kong piauw. Touw<br />

Cong piauw tauw apakah kau boleh memperkenalkan beberapa Toako ini ke padaku?"<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 99

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!