20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

MInggir! bentak Wie It Siauw sambil mengedut dan menyabet salah seorang dengan cambuk.<br />

Pengemis itu menangkis dengan tongkatnya, sedang kawannya mengeluarkan siulan nyaring<br />

seraya mengibaskan tangan kirinya. Tunggangan Wie It Siauw kaget dan berjingkrak. Sesaat<br />

itu, dari gombolan pohon-pohon melompat pengemis lain, yang dilihat dari gerakannya<br />

berkepandaian cukup tinggi.<br />

Kauw coe, jalanlah lebih dulu! seru Ceng-ek Hok-ong. Biar aku yang melayani kawanan tikus<br />

ini.<br />

Boe Kie dongkol bukan main. Pencegatannya itu membuktikan bahwa Boe tong-pay benarbenar<br />

menghadapi bencana. Dengan mengingat bahwa Wie It Siauw memiliki ilmu ringan<br />

badan yang sangat tinggi sehingga andaikata ia tidak bisa memperoleh kemenangan<br />

sedikitnya ia masih bisa menyelamatkan diri, maka Boe Kie segera menjepit perut kuda<br />

dengan kedua lututnya dan binatang itu segera lompat menerjang. Dua orang pengemis<br />

mencoba merintangi dengan tongkatnya. Sambil mencondongkan badannya, Boe Kie<br />

menangkap kedua tongkat itu lalu dilemparkan. Hampir bersamaan kedua pengemis itu<br />

mengeluarkan teriakan kesakitan dan roboh di tanah karena tulang betisnya patah terpukul<br />

tongkatnya sendiri. Boe Kie sebenarnya tidak berniat melukai orang, tetapi karena melihat<br />

empat pengemis yang baru datang dan berkepandaian tinggi, maka ia terpaksa turun tangan<br />

untuk membantu Wie It Siauw.<br />

Meskipun Siong san dan Boe tong san terletak di dua propinsi yang berlainan, tapi lantaran<br />

yang satu berada di Ho-lam barat dan yang lain berada di Ouw-ak utara, maka jarak antara<br />

kedua gunung itu tak begitu jauh. Sesudah melewati Ma san-kauw, daerah di sebelah selatan<br />

adalah tanah datar sehingga kuda bisa lari lebih cepat. Kira-kira tengah hari setelah melalui<br />

Lweehiang, Boe Kie segera berhenti di satu pasar untuk membeli makanan guna menahan<br />

perut.<br />

Selagi makan ia mendadak mendengar pekik kesakitan dari kudanya. Ia menengok dan<br />

dengan terkejut ia melihat sebatang pisau tertancap di perut kuda dan berkelabat bayangan<br />

manusia yang coba melarikan diri. Tak salah lagi, binatang itu ditikam orang tersebut. Dengan<br />

beberapa lompatan Boe Kie berhasil membekuk orang itu yang ternyata juga seorang murid<br />

Kay-pang dengna baju berlepotan darah kuda. Dengan gusar Boe Kie menotok Toa-tiohiatnya<br />

supaya ia menderita tiga hari tiga malam lamanya.<br />

Boe Kie menjadi bingung kudanya mati dan ia tak punya uang lagi. Tapi waktu menggeledah<br />

tawanannya ia mendapatkan seratus tail perak lebih. Kau sudah <strong>membunuh</strong> kudaku biarlah<br />

aku ambil uang ini sebagai gantinya, katanya. Ia pergi ke pasar dan secara kebetulan ia<br />

bertemu kuda yang sikapnya garang. Sesudah melemparkan seratus tail perak lebih di tanah,<br />

tanpa memperdulikan si pemilik kuda, ia melompat ke punggung kuda yang lalu dilarikannya<br />

sekencang-kencangnya.<br />

Tak lama kemudian ia tiba di Sam koan-tian, di tepi sungai Han-soei. Sungguh untung di<br />

pinggir sungai kelihatan berlabuh sebuah perahu eretan besar. Sambil menuntun kudanya ia<br />

turun ke perahu dan minta diseberangi.<br />

Selagi perahu melaju di tengah sungai, di depan mata Boe Kie terbayang kejadian di masa<br />

lampau. Ia ingat, sekembalinya dari Siauw lim sie, waktu lagi menyeberangi Han-soei<br />

bersama Thay soehoe ia bertemu Siang Gie Coe dan kemudian menolong nona Sie Coe.<br />

Dengan pikiran melayang ia mengawasi air sungai yang berombak.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 870

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!